Sekda NTB : Menjadi Pol PP yang Baik Sekaligus Pengayom Masyarakat itu Berat

Mataram-Menjadi Pamong Praja yang baik sekaligus sebagai pengayom masyarakat  itu berat. Dalam bait 10, 11 dan 12 Mars Pol PP itu rela berkorban pengayom masyarakat dicintai rakyat. Indah dalam narasinya untuk diorasikan  tetapi menjadi berat untuk diimplementasikan,” kata Sekda NTB Drs. HL. Gita Ariadi saat Bimbingan Teknis (Bimtek) Polisi Pamong Praja (Pol PP) di  di Gedung BPSDM Prov.  NTB, Mataram, Selasa (26/7).

Miq Gita sapaan akrab Sekda NTB ini menambahkan, pengorbanan itu bisa dilakukan oleh orang yang sudah selesai dengan urusannya sendiri. Artinya lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan golongan dan kepentingan pribadi.

Pada Bimtek bertajuk “Optimalisasi Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja Berbasis Kinerja Menuju Pemerintahan Yang Agile”, itu Sekda menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kerja keras semua untuk mewujudkan bagaimana kerja-kerja Polo PP yang ideal dengan segala keterbatasan dalam menjaga keamanan keselamatan pimpinan sebagai bentuk kerja nyata.

“Mudah-mudahan, teman-teman Satpol PP diberikan kekuatan bimbingan dan perlindungan oleh Allah SWT,”  tutup Miq Gita.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) NTB, Dr. Najamudin Amy, MM menginginkan pejabat fungsional ini memahami arti penting bahwa saat ini era sudah berubah, zaman juga sudah pesat berkembang media sosial menjadi keseharian. Tentunya dalam pelaksanaan tugas ini beralih dari pelaksana menjadi pejabat fungsional sehingga apa yang mesti dilakukan kedepannya.

“Upgrading cavasity menjadi keharusan. Selain itu harus merefres kembali perilaku kita menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.


Kasat Pol PP juga menyebutkan kehadiran satpol PP menjadi kebutuhan dimana para pejabat fungsional harus memaknai bahwa fungsionalnya sebagai polisi pamong praja tidak hanya mengawal, mengamankan pimpinan dan objek vital lainnya di provinsi maupun kabupaten/kota di NTB tetapi mengawal kebutuhan kepentingan apa yang menjadi kehendak masyarakat umumnya.

Dalam proses pendidikan sebagai bentuk cara menambah wawasan dan pengetahuan itu adalah keniscayaan yang harus dilakukan. Sehingga rencana kedepannya Kasat Pol PP akan lebih banyak melakukan bimtek dan pelatihan minimal sebulan sekali baik pelatihan hard skill maupun soft skill. (ican/her/Kominfo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *