Kementerian Komunikasi dan Informatika RI berkejsama dengan Makin Cakap Digital dan Siber Kreasi menggelar Sosialisasi via zoom meeting terkait “Pemanfaatan ChatGPT Untuk Keterampilan Digital” yang merupakan Program Litetrasi Digital untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, Produktif dan aman. (14/6/2023)
Sosialisasi yang dimulai dari pukul 14.00 wita – 16.00 wita diikuti sekitar 900 san peserta berasal dari berbagai Komunitas Bali dan Nusa tenggara, mengahdirkan tiga orang narasunmber diantaranya Arief Rama Syarif selaku Founder Yayasan Komunitas Open Source, Sophie Tobelly selaku Founder DIID-Content Creator Creative Director SofiaDewi.Co, Hartin Nur Khusnia dari Dosen ilmu Komunikasi Universitas Mataram atau Ketua Korwil Aspikom NTB dan Keynote Speaker Siti Raodah Sekretaris IPNU Mataram.
Dalam paparannya Arief Rama Syarif selaku Founder Yayasan Komunitas Open Source mengatakan ChatGPT telah dikenal sejak dirilis dan akan merevolusi dunia teknologi dan memilki kemampuan bisa berfungsi sebagai asisten pribadi. Tidak ada aplikasi khusus untuk digunakan dan kita bisa menggunakan di desktop dan situs web seluler. Selain itu Kata Ariaf ChatGPT mampu membantu membuat rencana penulisan untuk blog dan unggahan media social, menyaring tipok-topik yang kompleks untuk target pembaca, merencanakan perjalanan bisnis dikota baru atau memprediksi biaya dan alur waktu proyek.
Kekurangan ChatCPT menurut Ariaf adalah pemahaman yang terbatas, jawaban yang tidak selalu benar dan tidak bisa menggeser perkerja kreatif.
Sedangkan dalam paparan Hartin Nur Khusnia dari Dosen ilmu Komunikasi Universitas Mataram atau Ketua Korwil Aspikom NTB mengatakan keuntungan menggunakan ChatGPT ini adalah membantu pengguna dalam memperoleh informasi yang akurat dan terkini. Dalam berbisnis, perangkat ini digunakan untuk melakukan otomatisasi pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu dan usaha serta meningkatkan produktifitas dan kreativitas pengguna.
Menurut Hartin dampak negative dari ChatGPT ini tentu ada diantaranya penyebaran konten tidak etis dan berbahaya, meningkatnya kesejangan digital dan meningkatknya kekhawatiran tentang ancaman Ai yang cerdas, penyebaran informasi palsu dan hoaks, pelanggaran provasi, pengganti tenaga manusia, terabaikannya kemampuan bahasa manusia sehingga menjadikan ketergantungan pada teknologi.
Sementara itu Sophie Tobelly selaku Founder DIID-Content Creator Creative Director SofiaDewi.Co dalm kesimpulannya menyampaikan bahwa internet adalah anugerah, sama halnya dengan Chat GPT sebagai kecerdasan buatan (Artificial Intelegence0 yang bisa bermata 2, memiliki manfaat besar tapi juga bisa menimbulkan kerugian .Be Awise.
Selain itu kata Sophie disni Etika hadir sebagai seorang bijak, yang mengingatkan kembnali hakikat teknologi sebagai anugerah bagi masnuia. Hal ini tidak dapat digantikan kecerdasan buatan siapapun. Etika digital ditawarka n sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawa, berintegritas dan menjunjung nilai-nilai kebijakan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, berinteraksi dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital. Chat GPT adalah pendukung kerja manusia di dunia digital bukan pengganti manusia. (Abdi Tim KM Mataram)