Untuk menjadi UKM Binaan Astra Motor NTB sangatlah mudah, tidak harus usahanya sudah berjalan belasan tahun, akan tetapi hasil produknya harus memilki ke khasan dan unik tidak seperti produk yang biasa di jual dipasaran. (23/7/2023)
Pembinaan yang dilakukan Astra Motor adalah melalui program IGA Honda (Income Generate Activity) yang berkelanjutan dalam kurun waktu 1 hingga 2 tahun, tergantung jenis usaha yang dibina. Melalui bantuan dan pembinaan diharapkan UKM kedepannya mampu secara mandiri mengelola produk-produk mereka sehingga berkembang menjadi lebih besar.
Admin Finance Manajer Astra Motor NTB – Ivan Pratama mengatakan bantuan yang diberikan melalui program IGA Honda (Income Generate Activity) disesuaikan dengan kebutuhan UMK binaan dapat berupa modal usaha ataupun bantuan perlengkapan lainnya seperti papan branding usaha, lemari atau etalase untuk memajang produk, packaging/kemasan, hingga edukasi cara memasarkan produk.
Pembinaan dilakukan dengan memberikan pelatihan dasar kepada UMKM bagaimana cara berbisnis mengelola modal awal hingga meraih keuntungan serta mengajarkan bagaimana cara mengemas produk atau packaging yang menarik sehingga dapat menjadi nilai jual yang lebih tinggi.
Harapannya melalui program IGA Honda, pelaku UMK mampu menjadi usaha unggulan di daerahnya dan menjadi contoh bagi UKM yang lain.
Kata Ivan Pratama UMK yang dibina diantaranya pada tahun 2019 Kambing di Desa kekait, tahun 2020 Budidaya Jamur Tiram di Desa segerongan, tahun 2021 Madu Trigona di Desa bengkaung.
Ditahun 2023 ini terdapat 2 UMK binaan yakni Kerupuk Telur Asin di Dasan Cermen dan Kerupuk Daun Kelor di Desa Mekar Sari Sekotong Barat.
Sementara itu, Personnel & General Sup. Supervisor – Ni Nyoman Swastini menambahkan Astra Motor memberikan binaan dan bantuan berupa pemasangan neon box, agar lebih terlihat oleh konsumen, dan peralatan, etalase untuk display produk.
Sambung Swastini, bantuan diberikan untuk masyarakat yang membutuhkan dan memiliki usaha tetapi kurang biaya untuk pengembangan, hasil produknya pun yang unik tidak seperti produk pada umumnya, serta usahanya tidak harus sudah berjalan 1sampai 2 tahun.
…….
Astra Honda NTB kali ini Bersama rombongan wartawan cetak dan elektronik mengadakan Gathering dan Touring “Matik Besar Honda” mengunjungi dua UKM binaan ditahun 2023. Kunjungan pertama ke Kerupuk telur Asin Organik Mong Gelemong di dasan Cermen Mataram dan kedua ke Dusun Mekar Sari Desa Batu Putih Kecamatan Sekotong Lombok barat yang memproduksi Kerupuk Moringgit Daun Kelor.
Nah, untuk mengetahui seperti apa usaha dari salah satu UKM Binaan Astra Motor yang memproduksi Kerupuk Daun Kelor?? Yuuk kita simak penuturan Rukiyah selaku Ketua Poklahsar “Mekarsari Bangkit” asal Dusun Mekar Sari Desa Batu Putih Sekotong Lombok Barat, selengkapnya.
Rukiyah menjelaskan sejak tinggal tahun 1987 di Desa Batu putih, pernah membuat kerupuk dengan bahan pengawet seperti borak, usahanya dari tahun 2014 dan dibina oleh pemerintah Dinas Kelautan Kabupaten Lombok Barat, awal pertama dibuat Abon Ikan, setelah mendapatkan pelatihan di Seruni mataram bahwa kerupuk bisa tidak pakai bahan pengawet akan tetapi menggunakan rumput laut agar kerupuk bisa ngembang dan renyah. Dan pada tahun 2015 akhirnya kita buat kerupuk yang dicampur dengan rumput laut sebagai pengembangnya.
Sambung Rukiyah, pada awal produksi sekitar 1 kilogram dengan rasa Ikan Tongkol sekarang sudah mencapai 50 kilogram perbulan. Sedangkan Usaha Kerupuk Kelor ini berawal dari ikut lomba Toga di Dusun Mekar sari Desa Batu Putih Kecamatan Sekotong Lombok Barat, Alhamdulillah dari lomba itulah banyak yang kenal dengan Kerupuk Kelor dan dibantu promosikan oleh teman-teman dari UKM Lombok Barat.
Rukiyah menjelaskan, untuk membuat kerupuk kelor 10 kilo perbandingannya 5 kilo tepung tapioca dan 5 kilo tepung terigu, ½ kilo daun kelor basah diblender sebagai pewarna dan ¼ daun kelor kering diblender sebagai penambah rasa daun kelornya, dan 1 kilo rumput laut ditambah dengan bawang putih dan bumbu perasa.
“Modal awal sebesar 500 ribu rupiah untuk pembuatan Abon Ikan Tongkol dan Kerupuk Kelor, sekarang saking banyaknya pesanan modal meningkat menjadi 3 juta rupiah. Untuk satu bungkus Kerupuk Kelor yang mentah berat 150 gram kita dijual dengan harga 10 ribu rupiah, sama juga dengan kerupuk yang sudah digoreng. Masa kadaluarsanya untuk yang mentah sampai satu tahun sedangkan yang sudah digoreng sekitar 3 bulan”. Ujarnya
Rukiyah mengatakan kerupuk yang dibuat tidak hanya satu macam rasa saja namun berbagai macam rasa diantaranya rasa Jagung, Ikan Tongkol, Pedas Balado, Labu dan Rasa Kelor dan dipasarkan ke Desa kekeri salah satu UKM Pondok Kelor dan di pasarkan juga ke BPD Bali yang ada di Mataram. Saat ini pemasaran juga sudah sampai keluar daerah bahkan ke luar negeri seperti Malaysia dipesan sebanyak 50 bungkus oleh beberapa TKI yang pulang cuti.
Untuk pengerjaan usaha kerupuknya dibantu oleh 10 orang yang tergabung dalam satu kelompok namun yang aktif hanya 5 orang dan dibayar harian antara 15 ribu sampai 25 ribu rupiah tergantung jam kerjanya.
Terkait menjadi binaan Astra Motor, Rukiyah mengatakan bantuan yang diberikan berupa Plang Papan Nama (Neon Box) dan Etalase. Sekitar 2 bulan lalu telah mengajukan proposal sambil membawa hasil Prodaknya. Saat ini kendala yang dihadapi adalah masalah modal dan alat pengiris kerupuk.
Rukiyah berharap agar para UKM yang ada di Desa Batu Putih bisa dibina juga sehingga tidak lagi menggunakan bahan pengawet seperti borak dan mohon dibantu untuk pemasarannya, utamanya modal usaha. (Tim KM Mataram)