Giri Menang, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menggelar apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di Lapangan Kantor Bupati, Kamis (21/11/2024). Kegiatan apel ini di pimpin langsung oleh Pj. Sekda Lobar H. Fauzan Husniadi, Para asisten, Staff ahli Bupati, Dandim 1606, Kapolresta Mataram, Kapolresta Lobar, Kepala Pelaksana BPBD, Kepala Basarnas, Kepala OPD, Para Camat, dan Stakeholder terkait.
Dalam amanatnya Pj.Bupati Lombok Barat, yang di bacakan Pj. Sekda Lobar H. Fauzan Husniadi memyampaikan, pelaksanaan apel siaga bencana ini bertujuan menguatkan sinergi dan konsolidasi serta mengokohkan soliditas seluruh elemen pemerintah dan masyarakat termasuk di dalamnya pelaku usaha, media massa serta akademisi agar mengambil peran aktif dalam memitigasi dan menanggulangi bencana yang mungkin akan di hadapi.
Beberapa waktu terakhir ini, dengan pergantian cuaca dari musim panas ke musim hujan, telah terjadi beberapa bencana alam bersama-sama harus kita hadapi diantaranya kekeringan dan angin puting beliung.
Ia menambahkan khusus untuk bencana kekeringan, walaupun di beberapa wilayah telah dibasahi dengan curah hujan masih ada wilayah yang menghadapi kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih, saat ini wilayah yang terdampak bencana kekeringan dan air bersih ada di 17 desa yang tersebar di enam kecamatan dengan jumlah penduduk terdampak sebesar 1963 jiwa, ujarnya.
Fauzan juga mengatakan, hal ini tentu memerlukan perhatian, kerja keras dan kerja sama kita yang baik untuk penanggulangannya.
Ia menekankan kepada seluruh komponen pemerintah dan masyarakat terutama kepada institusi maupun instansi terkait untuk ; 1. Memperkuat koordinasi dan sinergi antara elemen pemerintah dan masyarakat, 2. Mengadakan sosialisasi mitigasi bencana kekeringan kepada masyarakat yang rawan terdampak, 3. Menyusun penanganan siaga bencana kekeringan, 4. Melaksanakan pendistribusian bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak 5. Menyampaikan himbauan melalui media tentang pentingnya reboisasi penghematan penggunaan air dan dapat meminimalisir dampak bencana kekeringan, 6. Melakukan upaya-upaya lain yang dibutuhkan untuk penanggulangan bencana alam, tambahnya.
Lebih Lanjut di jelaskan, selain penanggulangan bencana kekeringan, juga harus meningkatkan kewaspadaan potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan bencana lainnya.
“Kita tentu tidak dapat mengendalikan alam tetapi kita mampu mengendalikan pikiran, sikap dan tindakan kita dalam menghadapi alam dan semoga pengendalian bencana ini dapat diwujudkan dalam bentuk kerja keras dan kerjasama dalam memitigasi penanganan bencana dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga pada akhirnya dapat meminimalisir atau bahkan meniadakan resiko yang dapat dialami oleh masyarakat Kabupaten Lombok Barat,” Jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, PJ. Sekda juga mengatakan, beberapa waktu yang lalu kita juga sudah melaksanakan Desk Pilkada dan salah satu yang menjadi antisipasi kita adalah terkait dengan persiapan pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Lombok Barat, kita tidak pernah tahu hal-hal yang kemungkinan akan mengganggu proses itu sehingga kita juga harus memitigasi kemungkinan-kemungkinan yang akan mengganggu proses Pilkada termasuk juga kesiapan kita di dalam menghadapi yang tidak diinginkan terjadi, ungkapnya.
Di Kabupaten Lombok Barat dengan jumlah 991 TPS semua sudah kita bantahkan ada yang aman, ada yang kurang rawan dan ada yang rawan, ini juga membutuhkan kesiapsiagaan kita sebagai aparat untuk bisa lebih sigap sehingga proses pelaksanaan Pilkada serentak ini tidak ada gangguan-gangguan sehingga akan mendapatkan rasa aman dan nyaman ke depannya,
Fauzan menegaskan “sebagus apapun situasi yang kita rencanakan, namun jika kita secara personal yang melaksanakan itu pasti tidak akan maksimal.”
Fauzan juga berharap, dengan pelaksanaan apel siaga ini, semua elemen terkait harus siap siaga untuk penyelenggaraan Pilkada di daerah Kabupaten Lombok Barat yang kita cintai ini, ucapnya. (Tim KM Lobar)