Rensing Bat, Lotim – Pembukaan pelatihan peningkatan produktifitas angkatan 1 Lombok Timur tahun 2024 oleh Kadis Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat di Aula Kantor desa Rensing bat Selasa, 05/03/2024.
Hadir dalam pembukaan tersebut Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi NTB, Kepala Dinas Tenaga kerja / BPVP Kabupaten Lombok Timur, Kepala Desa Rensing Bat, Sekcam Sakra Barat dan Tamu undangan lainya. Pelatihan akan dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 4 – 8 Maret 2024.
Pelatihan ini kerja sama Disnaker Provinsi NTB dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kabupaten Lombok Timur
yang di ikuti oleh 25 orang perwakilan dari 4 UMKM dengan jenis usaha kuliner, perbengkelan las, dan menjahit. Sebagai informasi, ke-4 UMKM di Lombok Timur, yaitu Putra Kembar, Bengkel Las Angga Jaya, Maju Bersama, dan Bale Taylor telah mendapat bantuan peralatan usaha dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada tahun 2022 dan 2023.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H, tak hentinya menegaskan pentingnya UMKM menguasai manejemen bisnis. Menurutnya, dalam mengelola UMKM tak hanya dibutuhkan skill menggunakan teknologi atau alat produksi, menguasai teknik dan proses produksi produk yang sehat/aman serta efektif dan efisien, hingga branding dan pemasarannya. Tetapi juga kemampuan memanfaatkan semua peluang dan potensi usaha untuk mencapai kemajuan yang lebih besar dari waktu ke waktu.
Karena itu, para pekerja dan pengelola UMKM serta pekerja di sektor Industri Rumahan, harus memiliki pengetahuan tentang cara mengelola usaha secara produktif. Itulah yang disebut pelatihan peningkatan Produktivitas.
“Dengan manejemen produktivitas, UMKM yang bapak/ibu kelola, diharapkan bisa terus tumbuh dan berkembang, mendapatkan profit dan benafit yang lebih besar sehingga lambat laun menjadi usaha mandiri yang mampu bersaing dalam skala yang lebih luas, efektif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Aryadi menjelaskan bahwa pelatihan produktivitas, tidak hanya memberikan pengetahuan tentang keterampilan teknis dalam menjalankan usaha, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas manajemen usaha dan strategi pemasaran yang efektif.
“Pemilik usaha harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren pasar yang terus berubah. Oleh karena itu, kami juga memberikan bimbingan dan konsultasi untuk membangun branding yang kuat dan strategi penjualan yang lebih efisien,” ujarnya.
Menurut Aryadi, syarat utama pemilik usaha saat ini adalah harus menguasai teknologi dan mempelajari selera pasar.
“Persaingan dalam bisnis terletak pada branding. Walaupun sama-sama usaha pembuatan terasi, hasil penjualan tidak akan sama. Pemilik usaha harus menjaga kualitas produk, memiliki resep khusus, kekuatan merk (branding), dijamin tidak menimbulkan efek kesehatan dan lingkungan. Jika semua itu sudah terpenuhi, maka usaha bapak/ibu akan menjadi yang terdepan,“ terang Aryadi.
Selain itu, program pelatihan ini juga memberikan penekanan pada pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing produk UMKM.
“Pemilik usaha harus memahami cara memanfaatkan platform digital dan media sosial sebagai sarana promosi dan penjualan yang efektif. Hal ini akan membantu mereka untuk menjangkau konsumen lebih luas dan meningkatkan pangsa pasar,” imbaunya.
Kepala Desa Rensing Bat, Suhirman, SH dalam sambutannya mengatakan bahwa Pelatihan Peningkatan Produktivitas dapat mendorong lahirnya lebih banyak lapangan kerja di wilayah Rensing Bat.
Ia menyebutkan Desa Rensing Bat sendiri memiliki potensi sumber daya alam yang besar, terutama dalam sektor pertanian dan kerajinan lokal.
“Dengan adanya program bantuan dan pelatihan ini, diharapkan UMKM di NTB dapat tumbuh dan berkembang lebih baik, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi perekonomian regional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Suhirman berharap melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, lembaga terkait, dan pelaku usaha, UMKM di NTB akan semakin kuat dan mampu bersaing di pasar yang semakin global. Langkah-langkah ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan usaha yang kondusif dan mendukung bagi pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan. (Ibra-KMRB)