Mataram, NTB – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, yang akrab di sapa Miq Gita, membuka Seminar Nasional bertema “Transformasi Pembangunan NTB Menyongsong Indonesia Emas 2045”. Acara tersebut juga ditandai dengan penandatanganan Perjanjian kerja sama (MoU) antara Pemerintah Provinsi NTB dengan Universitas Brawijaya, dan Pemerintah Provinsi NTB dengan PT. Brawijaya Multi Usaha, dilaksanakan di Lombok Raya Hotel, Selasa (27/05).
Pj Gubernur Miq Gita, dalam membuka sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Brawijaya beserta jajarannya sudah berkenan hadir dalam seminar tersebut, terlebih sudah menandatangani kerja sama (MoU) yang di tujukan untuk meningkatkan kolaborasi dalam penelitian, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA), dan Implementasi teknologi yang relevan dengan kebutuhan daerah dan kemaslahatan masyarakat NTB.
“Pertama kami sampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Rektor dan jajaran di tempat ini, Wabil khusus tadi kita sudah menandatangani Kerja sama, tentu ikhtiar kami untuk terus meningkatkan kualitas SDM”. Ucapnya.
Gubernur Miq Gita menekankan pentingnya transformasi pembangunan untuk menghadapi tantangan masa depan dan memanfaatkan potensi NTB secara maksimal,
Infrastruktur di NTB, khususnya di Lombok jalan-jalan terkoneksi dengan baik dan luas, di samping itu juga kurang lebih sudah terbangun 17 bendungan-bendungan besar kebetulan bendungan tersebut di bangun di Pulau Lombok dan Sumbawa, dan kedepan akan mengukuhkan Provinsi NTB sebagai lumbung pangan Nasional dan semua itu berkat dukungan dari Kementrian PUPR.
“Infrastruktur di NTB pulau Lombok khususnya jalan-jalanya terkoneksi dengan baik dan luas, di samping itu juga kurang lebih sudah terbangun 17 bendungan-bendungan besar, Kedepan akan mengukuhkan Provinsi NTB sebagai lumbung pangan nasional” Ujarnya.
Pj Gubernur juga menyampaikan
NTB saat ini sedang pada satu tahapan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang harus selaras dengan dokumen perencanaan pembangunan nasional baik Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) harus di break down dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Demikian juga Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) harus di break down dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Dirinya berharap kedepan arah dan gerak pembangunan pusat dan daerah terjadi sinkronisasi dalam hal investasi tidak ada terjadi delay-delay investasi.
“NTB sedang pada satu tahapan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang harus selaras dengan dokumen perencanaan pembangunan nasional baik RPJPN harus di break down dalam RPJPD 2025-2045…” Tambahnya.
Dalam acara yang sama di sampaikan oleh
Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si, Seminar tersebut merupakan bagian dari proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di NTB Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Dirinya juga mengatakan Penyusunan rancangan tentu membutuhkan sumbangan pemikiran dari seluruh pihak terutama perguruan tinggi, ia juga menyampaikan terima kasih kepada rektor Brawijaya yang sudah berkenan memberikan Perhatian dalam pembangunan NTB, dan menjadi Narasumber dalam forum seminar tersebut.
“Seminar tersebut merupakan bagian dari proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di NTB Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045”. Tandasnya.
Seminar nasional tersebut dihadiri oleh para akademisi, praktisi, dan pejabat pemerintah Provinsi NTB yang membahas berbagai strategi dan inovasi untuk pembangunan berkelanjutan di NTB. Topik yang dibahas meliputi pembangunan ekonomi, pendidikan, serta teknologi dan inovasi.
Acara seminar nasional ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi NTB untuk terus berinovasi dan melakukan transformasi di berbagai sektor. Dengan adanya kerjasama strategis ini, diharapkan NTB dapat semakin maju dan berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.(pnd/opk/Diskominfotikntb)