Mataram – Tugas pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera sama-sama mulia. Hal itu dikatakan Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat Drs HL Gita Ariadi, MSi membuka kegiatan silaturahmi LSM se-NTB di Mataram (1/6/2024).
“Pemerintah dan LSM bisa saling melengkapi dalam kegiatan pembangunan masyarakat, karena memiliki tujuan yang sama untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkannya, keterbatasan pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsi, membuat kegiatan pembangunan belum paripurna dan sempurna. Oleh karena itu, aktivis LSM dalam berbagai perannya seperti sosial kemasyarakatan maupun lingkungan dapat memberikan dukungan dengan berkolaborasi dalam menciptakan terobosan kebijakan.
Dirinya menyebut contoh, angka pernikahan dini di NTB yang trennya naik dapat menyebabkan angka kemiskinan baru dan persoalan kesehatan seperti gizi dan stunting. Begitupula dengan isu lingkungan yang menyangkut eksploitasi secara ekonomi. LSM dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam advokasi dan literasi untuk sama-sama (advokasi) menyejahterakan masyarakat.
Hal senada diutarakan Mohamad Ali bin Dahlan, pendiri Yayasan Swadaya Membangun sebagai penyelenggara silaturahmi LSM mengatakan sesuai undang-undang, LSM memiliki peran penting. Terutama dalam pengelolaan anggaran dan korupsi yang kian meningkat. Adapun oknum LSM yang memiliki citra negatif disebutnya sebagai penyakit.
“Untuk itulah penting dilakukan silaturahmi, agar persoalan internal seperti ini bisa diselesaikan”, sebutnya.
Dikatakannya, seperti juga pemerintah, LSM mempunyai peran melakukan perubahan untuk praktek pembangunan yang tidak berpihak kepada masyarakat. Sebagai tokoh pemerintahan, pengalaman sebagai Bupati Lombok Timur selama sepuluh tahun menurutnya, pengelolaan pemerintahan dapat dilakukan dengan regulasi dan kebijakan yang tepat. Dirinya berharap kualitas LSM di NTB dapat semakin baik dan berkontribusi dalam pembangunan.
Hadir pula aktivis pakar filsafat Rocky Gerung, Muhammad Jumhur Hidayat, Syahbanda Nainggolan dan aktivis NTB, Tjatur Kukuh beserta sekitar 100 orang perwakilan LSM. (jmy/dyd/kominfotikntb)