Cerita dari Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM – Kelompok perlawanan dari Lebanon, Hizbullah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel pada Senin (23/9/2024).
Akibatnya, tiga pangkalan militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan hancur dalam serangan yang dilakukan secara membabi-buta oleh Hizbullah.
Menurut laporan dari media lokal, serangan ini terjadi menyasar sejumlah fasilitas strategis IDF di wilayah utara Israel.
Hizbullah dilaporkan telah menyerang bandara militer Megiddo di sebelah barat Afula dan pangkalan Ramat David milik pasukan IDF.
Serangan itu dilakukan tiga kali, dengan rentetan roket Fadi-1 dan Fadi-2.
Hizbullah juga menargetkan pangkalan dan bandara Ramat David dengan salvo rudal Fadi-2 serta pangkalan Amos—pusat dukungan logistik dan transportasi utama untuk wilayah utara—dengan salvo roket Fadi-1.
Kelompok Hizbullah juga menargetkan pabrik bahan peledak di daerah Zakhroun, yang terletak 60 kilometer dari perbatasan, dengan salvo roket Fadi-2.
Sebelumnya, koresponden kantor berita Al Mayadeen di Lebanon selatan melaporkan bahwa empat rentetan roket diluncurkan ke wilayah Israel.
Media Israel melaporkan bahwa sirene serangan udara diaktifkan di wilayah Golan utara
Termasuk Afula, Gingar, Yafia al-Naseriyya, Migdal HaEmek, Mazraa, dan sebagian besar wilayah al-Jalil dan Haifa.
Serangan itu membuat pangkalan IDF hancur terkena hantaman rudal Hizbullah.
Serangan ini turut dibantu oleh kelompok perlawanan pro Iran yang bermarkas di Irak
Mereka mengatakan bahwa telah menargetkan target militer Israel di Golan menggunakan pesawat tak berawak al-Arfad.
Kelompok itu mengatakan bahwa serangan itu merupakan respons terhadap kejahatan berkelanjutan rezim Israel terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.
Perlawanan Islam di Irak telah melancarkan serangan terhadap target-target Israel sejak rezim pendudukan memulai perang genosida di Gaza pada awal Oktober.
Perlawanan juga telah menyerang pangkalan militer Amerika di Irak dan negara tetangga Suriah sebagai balasan atas dukungan Washington terhadap genosida Israel di Gaza.
Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap Jalur Gaza, menargetkan rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah setelah gerakan Perlawanan Palestina melancarkan serangan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, pada tanggal 7 Oktober.
Hizbullah Lancarkan 7 Serangan Dahsyat ke Israel
Hizbullah melakukan serangkaian operasi pada hari Senin yang menargetkan lokasi, pangkalan, dan penempatan tentara pendudukan Israel di utara.
Operasi tersebut secara khusus menargetkan:
Pertama markas besar cadangan Korps Utara, pangkalan cadangan Divisi al-Jalil beserta gudang logistiknya di pangkalan Amiad di barat laut Danau Tiberias.
Lalu kompleks industri militer Rafael yang terletak di wilayah Zevulun, utara kota Haifa yang diduduki.
Gudang-gudang utama di wilayah utara di pangkalan Nimra di sebelah barat Danau Tiberias juga menjadi sasaran dua kali.
Hizbullah juga menyerang markas besar batalion rudal dan artileri di barak “Yoav” yang terletak di Golan.
Selain itu, markas besar Korps Utara di pangkalan Ein Zeitim Israel di sebelah barat laut kota Safad yang diduduki juga menjadi sasaran tembakan.
Operasi Hizbullah selanjutnya meluas ke kompleks industri militer Rafael di daerah Zevulun di utara Haifa yang diduduki, serta pangkalan udara Ramat David yang terletak di tenggara kota.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)