
Mataram, – Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) bersama seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan kepala bagian se-Kota Mataram, yang digelar di Ruang Kenari, Kantor Wali Kota.
Agenda ini membahas sejumlah isu strategis, mulai dari penataan kawasan wisata, pengelolaan sampah, hingga peningkatan kinerja dan pelayanan publik. Mengawali arahannya, Wali Kota menekankan pentingnya soliditas antarlembaga dalam mendukung program prioritas pemerintah daerah. Ia menyoroti bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada kebijakan di atas kertas, melainkan pada eksekusi yang selaras dan responsif di lapangan.
“Sinergi lintas perangkat daerah adalah kunci. Kita tidak bisa bekerja dalam sekat-sekat sektoral. Isu-isu publik harus dijawab dengan kepekaan dan kolaborasi,” tegasnya.
Salah satu fokus utama adalah percepatan penataan kawasan wisata strategis, yakni Loang Baloq dan eks Pelabuhan Ampenan. Menurut Wali Kota, desain pengembangan dua lokasi ikonik tersebut telah disetujui dan kini memasuki tahap penyesuaian dengan kemampuan fiskal daerah.
“Kawasan ini bukan hanya aset ekonomi, tapi juga simbol budaya kita. Saya minta agar penyempurnaan fasilitasnya dimasukkan dalam anggaran, dengan pendekatan estetika dan fungsionalitas yang berpihak pada masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, isu pengelolaan sampah juga mendapat perhatian khusus. Wali Kota menyampaikan bahwa pemerintah telah menjajaki kerja sama dengan wilayah Kebon Ayu sebagai solusi sementara penanganan sampah, sambil menunggu alternatif jangka panjang.
“Lahan di SPAL DT Kebon Ayu untuk sementara kita manfaatkan. Keputusan ini bukan pilihan ideal, tapi realistis dalam kondisi sekarang. Yang paling penting, jangan sampai kota ini dilanda penumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan warga,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menyampaikan capaian membanggakan: Kota Mataram meraih peringkat kedua sebagai kota paling kompetitif di luar Pulau Jawa dalam Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Tahun 2024 versi BRIN. Penilaian ini mengukur empat pilar utama: sumber daya manusia, pasar, inovasi, dan ekosistem pendukung.
“Capaian ini tidak hadir begitu saja. Ini buah dari kerja kolaboratif seluruh perangkat daerah. Mungkin masih ada kekurangan, tapi arah kita sudah benar,” ungkapnya.
Menutup arahannya, Wali Kota memberikan instruksi tegas kepada jajarannya agar lebih responsif terhadap persoalan infrastruktur, termasuk perbaikan jalan rusak, tanpa harus menunggu laporan warga terlebih dahulu.
“Saya minta PUPR proaktif. Jangan tunggu viral atau insiden baru bertindak. Walaupun itu jalan provinsi atau nasional, kalau berada di wilayah Kota Mataram, tetap harus kita respon cepat,” tandasnya. Dengan semangat tanggung jawab dan kepemimpinan yang kuat, Wali Kota Mohan Roliskana mengajak seluruh jajaran pemerintah kota untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Saya tidak ingin ada satupun warga kita merasa ditinggalkan. Mari kita jaga amanah ini, bekerja dengan hati, dan selalu hadir di tengah masyarakat,” pungkasnya. (TK-Diskominfo)