Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal berharap Gerakan Pemuda Provinsi NTB bisa turut serta memperkuat karakter generasi muda bangsa agar sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Dasa Dharma Pramuka.
Hal tersebut disampaikan Miq Iqbal, sapaan Gubernur, saat menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Pramuka ke-64 tahun 2025 yang digelar di Halaman Kantor Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB, Sabtu (16/8).
“Saya menaruh harapan kepada Gerakan Pramuka di NTB untuk bersama-sama membangun karakter generasi muda kita. Karena kelak yang mampu bertahan di tengah dunia yang penuh disrupsi adalah mereka yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual,” ujarnya.
Menurut Gubernur, masa depan akan dimenangkan oleh generasi yang memiliki karakter mulia. Oleh sebab itu, ia menitipkan harapan agar Gerakan Pramuka NTB terus menjadi garda terdepan dalam mendidik generasi muda yang berintegritas, mandiri, dan berjiwa nasionalis.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga mengungkapkan rasa bahagianya dapat kembali mengenakan seragam Pramuka setelah hampir 35 tahun. Ia terakhir kali mengenakan seragam tersebut saat lulus dari pondok pesantren pada 1991 silam.
“Semua yang saya alami selama puluhan tahun berada di Gerakan Pramuka sejak siaga sampai penegak, begitu membekas. Karakter kemandirian, patriotisme, dan nasionalisme yang diajarkan selalu melekat dan saya bawa dalam perjalanan hidup hingga hari ini,” ucapnya.
Gubernur menambahkan, dengan dukungan pemuda yang berkarakter, NTB diyakini mampu mewujudkan cita-citanya sebagai provinsi yang makmur dan mendunia dalam waktu dekat.
Gubernur menegaskan bahwa masa depan akan dikuasai oleh generasi yang memiliki karakter luhur. Karena itu, ia berharap Gerakan Pramuka di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menjadi pelopor dalam membentuk generasi muda yang berintegritas, mandiri, dan memiliki semangat kebangsaan.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur juga menyampaikan rasa senangnya bisa kembali memakai seragam Pramuka setelah hampir 35 tahun. Terakhir kali ia mengenakan seragam tersebut adalah saat lulus dari pondok pesantren pada tahun 1991.
Ia juga menambahkan bahwa dengan kontribusi pemuda yang memiliki karakter kuat, Provinsi NTB optimis bisa segera mewujudkan visinya menjadi wilayah yang sejahtera dan dikenal di kancah global.
