
Lombok Barat – Dalam upaya meningkatkan daya saing serta memperkuat perlindungan usaha bagi pelaku UMKM, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) E-Catalog dan Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) Berbasis Risiko, Kamis (21/8/2025). Kegiatan yang berlangsung di Hotel Puri Saron Senggigi ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai sektor usaha.
Kegiatan resmi dibuka oleh Kabid Pembinaan UKM Dinas Koperasi dan UKM NTB, Baiq Yanuarlita Lestari, mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa penguatan kapasitas pelaku UMKM melalui bimtek ini sangat penting untuk mendorong UMKM NTB agar semakin berdaya saing, mampu naik kelas, serta memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah.
Hadir sebagai narasumber antara lain Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lombok Barat, Kabid PBJ Lombok Barat, Kabid DPMPTSP Lombok Barat, serta konsultan PLUT Provinsi NTB.
Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lombok Barat, Muhamad Mudasir, dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan dari desa, dengan menjadikan UMKM sebagai ujung tombak pembangunan ekonomi.
“Hingga saat ini, hampir 6.000 UMKM di NTB sudah memiliki NIB. NIB bagi UMKM ibarat NIP bagi seorang PNS. Tanpa legalitas, akan sulit bagi pelaku usaha untuk mengembangkan produk dan memperluas pasar,” ujarnya.
Mudasir juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam strategi pemasaran UMKM. Menurutnya, pelaku usaha harus semakin kreatif menggunakan gawai dan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar.
Selain itu, dukungan pemerintah daerah terus diberikan, termasuk melalui program pinjaman modal tanpa bunga bagi pelaku UMKM di Lombok Barat. Dengan adanya program tersebut, diharapkan UMKM dapat lebih mudah mengembangkan usahanya, meningkatkan kualitas produk, serta memperkuat daya saing di tengah ketatnya persaingan pasar.
Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan mampu memahami pentingnya legalitas usaha serta strategi digitalisasi pemasaran. Dengan demikian, UMKM NTB tidak hanya berdaya saing di tingkat lokal, tetapi juga mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.