MATARAM – Herianto, S.P., yang menjabat sebagai Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) 2024-2025 dan BEM UNRAM 2024-2025, menjadi narasumber dalam kegiatan “Teras Pergerakan 2”. Acara ini diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes se-Indonesia (Forkompi) pada Minggu, 26 Oktober 2025.
Kegiatan yang merupakan Program Kerja Forkompi Periode 2024/2025 ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting mulai pukul 08.00 WIB.
Dalam kesempatan tersebut, Herianto membawakan materi dengan tema “Penguatan Aksi dan Kolaborasi Mahasiswa: Mewujudkan Gerakan yang Berdampak”. Ia mengawali materi dengan mengingatkan kembali peran mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change), agen kontrol sosial (social control), dan agen penerus bangsa (iron stock).
Herianto mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang dihadapi gerakan mahasiswa saat ini, di antaranya adalah individualisme dan ego sektoral organisasi, kurangnya komunikasi dan sinergi antar kampus, serta fokus pada kegiatan seremonial tanpa keberlanjutan. Ia juga menyoroti minimnya literasi digital dan lemahnya follow-up aksi yang dapat berujung pada hilangnya kepercayaan publik.
Sebagai strategi penguatan, Herianto menekankan pentingnya membangun gerakan berbasis data, di mana setiap aksi dan advokasi harus didasarkan pada riset atau data lapangan. Ia menambahkan bahwa data tersebut juga bisa digali dari isu-isu yang sedang tren di media sosial seperti Twitter (X), TikTok, dan Instagram. Selain itu, ia mendorong penguatan kapasitas individu melalui berbagai pelatihan, seperti kepemimpinan, advokasi, dan komunikasi publik.
“Setiap gerakan harus memegang nilai dasar integritas, di mana aksi harus jujur dan transparan, serta memiliki kepedulian sosial yang berpihak pada masyarakat,” tegas Herianto mengutip poin materinya.
Ia juga mendorong optimalisasi peran digital untuk kampanye isu dan edukasi publik serta memperkuat kolaborasi lintas kampus. Ia mencontohkan beberapa program bersama yang bisa dijalankan seperti Gerakan Edukasi Kesehatan Nasional, Program Desa Sehat dan Berdaya, dan Aksi Cepat Tanggap Bencana.
