Skip to content
Kampung Media
Kampung Media

Kampung Media

penghargaan-kampung-media
Primary Menu
  • Inspirasi Kampung
  • Kuliner Kampung
  • Wisata Kampung
  • Otomotif
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Sosial Keagamaan
  • Artikel/Opini

Program Gizi Minus Ahli Gizi: Logika kontradiktif wakil Rakyat

Lalu Rosmawan November 18, 2025
IMG-20251118-WA0020

Publik kembali dikejutkan oleh pernyataan kontroversial dari seorang pejabat tinggi negara. Kali ini, Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurizal, menjadi sorotan setelah pernyataannya bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) “tidak butuh ahli gizi” menjadi viral di berbagai platform sekitar 15-17 November 2025.

 

Pernyataan ini memicu kritik tajam, tidak hanya dari kalangan profesional gizi, tetapi juga dari masyarakat luas yang menaruh harapan besar pada program ini.

 

Meskipun permintaan maaf telah disampaikan pada 17 November 2025, pernyataan tersebut telanjur memicu keresahan masyarakat. Ini bukan sekedar kecerobohan verbal, melainkan representasi dari pola pikir yang mengingat dan meremehkan program itu sendiri.

 

Kontradiksi Inti: “Bergizi” Tanpa “Ahli Gizi”?

Inti masalahnya terletak pada nama program itu sendiri: “Makan Bergizi Gratis”. Kata “Bergizi” adalah tujuan utama program ini, yaitu memberikan asupan sehat untuk menambah nutrisi dan gizi anak-anak.

 

Lalu, bagaimana mungkin sebuah program yang bertujuan menyediakan makanan “bergizi” dapat dilaksanakan tanpa melibatkan keahlian “Ahli Gizi”?

 

Ahli gizi (nutritionist/dietitian) adalah profesional yang memiliki kompetensi ilmiah untuk menerjemahkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) menjadi menu makanan yang aplikatif dan tepat sasaran. Peran mereka bukan sekadar meracik resep agar “terlihat sehat”.

 

Mereka bertugas memastikan bahwa setiap porsi makanan memenuhi standar presisi makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral) yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.

 

Profesionalisme vs Wacana Pelatihan Singkat

Para ahli gizi telah menempuh pendidikan bertahun-tahun untuk mendapatkan kompetensi ini. Wacana untuk mengganti peran vital mereka dengan rekrutmen dari pelatihan singkat selama tiga bulan bukan hanya tidak realistis, tetapi juga mengandung profesionalisme dan mengabaikan kompleksitas gizi manusia.

 

Jika program MBG dijalankan tanpa panduan ahli gizi, risiko kegagalannya sangat besar.

 

Gizi Tidak Seimbang: Siapa yang akan menjamin menu yang disajikan tidak tinggi gula, garam, dan lemak jenuh yang justru memicu masalah kesehatan baru?

 

Keamanan Pangan (Keamanan Pangan): Siapa yang akan mengawasi sanitasi, higienitas pengolahan, dan keamanan pangan dari dapur-dapur komunal? Kita tentu tidak lupa pada berbagai kasus keracunan makanan massal akibat kegagalan dalam pengolahan pangan.

 

Pemborosan Anggaran: Tanpa ahli gizi, program ini berisiko menjadi program “asal kenyang”. Ini adalah pemborosan anggaran triliunan rupiah yang tidak bisa gagal total mengatasi stunting dan justru menciptakan masalah baru seperti obesitas dini.

 

Menurut sy profesi DPR harus kembali ke fungsi utamanya,Fokus pada Pengawasan, Bukan Meremehkan Teknis

Sebagai Wakil Ketua DPR, tugas utama seharusnya mengawasi pemerintahan, termasuk program MBG. Pengawasan harus fokus pada anggaran, distribusi, dan output program (apakah stunting benar-benar turun?).

 

Pernyataan “tidak membutuhkan ahli gizi” justru sebaliknya: sebuah intervensi yang mendiskreditkan profesi yang menjadi jantung dari program itu sendiri. Publik kini menuntut pembuktian, bukan sekadar permintaan maaf. Klarifikasi bahwa pernyataan itu “dipelintir” tidaklah cukup.

 

Saran dan Jalan Keluar: Libatkan Ahlinya

Kesimpulannya, program Makan Bergizi Gratis bukan semata-mata soal memberi makan, tetapi memastikan makanan itu membuat anak-anak bergizi.

 

Agar program ini berjalan lancar, efektif, dan tidak merugikan siapa pun, beberapa langkah mutlak diperlukan:

 

Libatkan Organisasi Profesi Secara Sentral: Pemerintah harus segera menggandeng organisasi profesi seperti PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) dan PERGIZI PANGAN. Jadikan mereka ko-kreator dan auditor independen, mulai dari perencanaan menu nasional, standar operasional (SOP) pengelolaan, hingga evaluasi dampak gizi.

 

Transparansi Standar Gizi: Standar gizi, variasi menu, dan pedoman program teknis harus dipublikasikan secara transparan. Biarkan masyarakat, akademisi, dan profesional ikut mengawasi apakah standar tersebut sudah berbasis bukti ilmiah (evidence -based ).

 

Prioritaskan Keamanan Pangan: Membangun sistem audit yang ketat untuk higienitas dan keamanan pangan di setiap titik dapur komunal, dengan melibatkan ahli gizi, ahli teknologi pangan, dan BPOM.

 

Hanya dengan menyerahkan urusan teknis gizi kepada ahlinya, program MBG dapat benar-benar menjadi investasi jangka panjang untuk generasi emas Indonesia, bukan sekadar proyek pemborosan anggaran yang berakhir dengan kegagalan nutrisi.

Penulis: Fina Ainunnisa NIM. 240301009  (Mahasiswi UIN Mataram prodi komunikasi Penyiaran islam)

Continue Reading

Previous: Wakili Menteri Koperasi, Kadiskop UKM NTB Serahkan SHU Koperasi Tambang Untuk Desa Berora

Berita Terkait

WhatsApp Image 2025-11-13 at 19.42.22
  • Artikel/Opini

Generasi Baru Politik Indonesia: Herianto Serukan Moralitas dan Transparansi di Partai Politik

Lalu Rosmawan November 13, 2025
WhatsApp Image 2025-11-13 at 18.07.59
  • Artikel/Opini

BEM UTS Secara Tegas Menolak Kedatangan KAPOLRI ke Sumbawa dalam Rangka Acara Panen Raya Emas

Lalu Rosmawan November 13, 2025
WhatsApp Image 2025-11-13 at 16.03.13
  • Artikel/Opini

Lalu Aji Darmawan, S.H, NAKHODAI DPD ORMAS AMMAR SASAMBO LOTENG dengan Semangat Baru

Lalu Rosmawan November 13, 2025

Berita Terkini

  • Program Gizi Minus Ahli Gizi: Logika kontradiktif wakil Rakyat
  • Wakili Menteri Koperasi, Kadiskop UKM NTB Serahkan SHU Koperasi Tambang Untuk Desa Berora
  • Sekdis Koperasi UKM NTB Buka Tiga Workshop untuk Penguatan Home Industry dan UMKM
  • Ketua AMPG NTB Herianto Buka Ruang Diskusi Kritis: Golkar Bukan Tempat Ceramah, Tapi Wadah Generasi Muda Memimpin
  • Jenazah TKI Pulang dari Malaysia, Kisah Pilu M. Ali dan Bantuan Tanggap Darurat Baznas Lotim

Kanal Berita

  • Artikel/Opini
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Indeks
  • Inspirasi Kampung
  • Kesehatan
  • Kuliner Kampung
  • Olah Raga
  • Otomotif
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sosial Keagamaan
  • Teknologi
  • Wisata Kampung

Baca juga

IMG-20251118-WA0020
  • Artikel/Opini

Program Gizi Minus Ahli Gizi: Logika kontradiktif wakil Rakyat

Lalu Rosmawan November 18, 2025
0995a15e-ed1b-4488-ade4-595c3878018e
  • Ekonomi

Wakili Menteri Koperasi, Kadiskop UKM NTB Serahkan SHU Koperasi Tambang Untuk Desa Berora

adminkampung November 17, 2025
workshop
  • Pendidikan

Sekdis Koperasi UKM NTB Buka Tiga Workshop untuk Penguatan Home Industry dan UMKM

adminkampung November 17, 2025
DSC00214
  • Politik

Ketua AMPG NTB Herianto Buka Ruang Diskusi Kritis: Golkar Bukan Tempat Ceramah, Tapi Wadah Generasi Muda Memimpin

Lalu Rosmawan November 17, 2025

SEKRETARIAT


Jl.Banda Sraya Gg.sakura No.5 Pondok Indah Kel.Pagutan Barat Kota Mataram
Nomor Kontak: 089637675034
Email: kampungmedia2008@gmail.com


Konsultan Media: Lombok Inisiatif – Akta Notaris Nomor 135 tanggal 14 Maret 2015.
Alamat: Jalan Bhanda Sraya 23 Griya Pagutan Indah Mataram.

REDAKSI

Publisher VIP (Visual Informasi & Publikasi) PRODUCTION & Lombok Kreatif.

Chief Executive Officer:
Asrobi Abdihi
Chief of Content:
Fakhrul Azhim
Manager Operations / Editor in Chief :
Afifudin
Sekretaris Redaksi: Neneng Pebriana

TIM REDAKSI

Kepala Kampung / Pemred :
Asrobi Abdihi
Redaktur Pelaksana :
Fakhrul Azhim
Editor Senior : Ncep
Editor: Abdi, Achim Nadfia,
Reporter: Muhammad Safwan, Jumaili, Ncep

DEWAN PAKAR

Suaeb Qury, S.H.I.

KONTRIBUTOR

1.Muhammad Safwan (Kota Mataram) 2.Jumaili (Lombok Tengah) 3.Hasan Karing ( KM Brang Ene Sumbawa) 4.Adi Pradana (Kab.Bima)5.Opick Manggelewa. KM Manggelewa (Dompu) 6.Joko KM Panto daeng Sumbawa 7.Ryan KM Gempar Bima 8.Faidin (KM kempo) Dompu 9.Alimuddin (KM Maluk) KSB 10.Randal Patisamba (KM Rampak Nulang) 11.Ibrahim Arifin (KM Rensing Bat) Lotim 12.Yakub (KM SasakTulen) Lobar 13.Alamsyah (KM Tembe Nggoli) Bima 14.M. Hariyadin (KM. Sarei Ndai Kota Bima 15.Andre Kurniawan (KM.Masbagik) Lotim 16.Ali Nurdin (KM. Taliwang) Sumbawa 17.Hajrul Azmi ( KM. Sajang Bawak Nao ) Loteng 18.Desa Wisata Masmas Loteng 19.Abdul Satar Lobar 20.Nurrosyidah Yusuf 21.Masyhuri (sambang kampung),22.Joko Pitoyo, 23.Asep KM Lobar, 24. Abu Ikbal, 25. Romo. 26. Alin 27. Tawa, 28. Andi Mulyan Mataram,29. Asri (KM Sukamulia), 30. Efan (Kampung Media Lengge Wawo-Bima) 31. Aulia Abdiana

Copyright © Kampung Media.