Skip to content
Kampung Media
Kampung Media

Kampung Media

penghargaan-kampung-media
Primary Menu
  • Inspirasi Kampung
  • Kuliner Kampung
  • Wisata Kampung
  • Otomotif
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Sosial Keagamaan
  • Artikel/Opini

Algoritme Sebagai Aktor Politik: Bagaimana FYP Mengarahkan Cara Anak Muda Melihat Kekuasaan

Lalu Rosmawan December 9, 2025
WhatsApp Image 2025-12-09 at 21.28.26

Di era sekarang, banyak anak muda lebih tau politik dari TikTok daripada dari berita resmi. Bukan salah mereka memang FYP hadir persis di depan mata, setiap detik. Tanpa disadari, algoritma di balik FYP bukan cuma memilih video yang lucu atau relatable, tapi juga perlahan mengarahkan cara kita memandang siapa yang layak dipercaya, didukung, bahkan dianggap berkuasa.
Inilah hal penting yang sering kita lewatkan: algoritma diam-diam ikut mengatur cara berpikir kita.

FYP bekerja dengan prinsip sederhana: ia hanya menampilkan konten yang mirip dengan apa yang pernah kita sukai. Tapi dampaknya tidak sesederhana itu. Ketika kita hanya diperlihatkan pandangan yang sama terus menerus, kita masuk ke yang namanya “gelembung informasi”. Dalam gelembung ini, kita merasa pendapat kita yang paling benar, karena konten yang muncul selalu mendukungnya. Pandangan lain? Menghilang pelan-pelan.
Masalah makin besar ketika isu politik yang sebenarnya rumit dipotong jadi video 15 detik. Isu kompleks jadi terlihat gampang, tokoh tertentu terlihat bagus hanya dari satu momen, dan kebijakan yang seharusnya dipahami detail malah diganti gimmick.
Akhirnya, kita jadi menilai kekuasaan dari citra yang muncul di layar, bukan dari kenyataan.
FYP juga punya kekuatan membuat sesuatu viral dalam hitungan menit. Bukan karena itu penting, tapi karena algoritma tahu itu bikin kamu nonton lama. Tokoh politik pun ikut terbawa arus: yang lucu jadi terlihat dekat, yang marah-marah jadi terlihat berani.
Padahal keberanian bukan tentang teriak di video, dan kedekatan bukan soal bikin konten receh. Tapi FYP membuat hal-hal seperti itu lebih menonjol daripada rekam jejak asli.
Yang sering tidak disadari adalah efek polarisasi. Karena konten yang muncul selalu memperkuat pendapat kita, kita bisa jadi cepat benci, cepat percaya, atau cepat fanatik tanpa alasan kuat. Ini berbahaya: kekuasaan akhirnya dipandang hanya “pilih kubu A atau kubu B”, padahal masalahnya jauh lebih luas.
Dan ada hal yang jarang dibahas: algoritma selalu mengutamakan emosi. Konten yang bikin marah, sedih, atau bangga akan muncul lebih sering. Akibatnya, cara anak muda melihat kekuasaan banyak dipengaruhi emosi sesaat, bukan pengetahuan yang matang.
Penutup
Inilah poin pentingnya: FYP bukan cuma hiburan. Ia adalah alat yang bisa mengubah cara kita berpikir tentang siapa yang punya kekuasaan dan bagaimana kekuasaan bekerja. Kalau kita tidak sadar, kita hanya akan ikut arus algoritma tanpa pernah bertanya: “Ini benar atau cuma dibuat supaya aku betah nonton?”
Karena itu, anak muda perlu lebih kritis. Jangan hanya percaya apa yang muncul di layar. Cari sumber lain, dengar pendapat berbeda, dan jangan biarkan algoritma mengatur sudut pandang kita. Kekuasaan memang besar. Tapi algoritma kadang lebih besar daripada itu. Dan menyadarinya adalah langkah pertama untuk tidak mudah dipengaruhi.

 

Penulis: Siti Husailatul Mursida Mahasiswi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Mataram

Continue Reading

Previous: Media Sosial dan Spiral of Silence di Tengah Politik Identitas yang Mengeras
Next: Media dan Kebijakan Keuangan di era Menteri Keuangan Baru

Berita Terkait

Screenshot_2025-12-15-21-14-55-36_a27b88515698e5a58d06d430da63049d
  • Artikel/Opini

Terlalu Banyak Suara, Terlalu Sedikit Makna

Lalu Rosmawan December 15, 2025
f3c7e117-8203-4e63-9b6b-159232dfb52e
  • Artikel/Opini

Kampanye Online: Bagaimana Algoritma Sosial TikTok Membentuk Pemilih Generasi Z

Lalu Rosmawan December 10, 2025
ab8a690b-0d75-4539-bbc3-68d2c061fbae
  • Artikel/Opini

Belajar di Bawah Reruntuhan: Politik Komunikasi di Sekolah Pascagempa

Lalu Rosmawan December 10, 2025

Berita Terkini

  • Jeritan Perangkat Desa, Dituding Biang Kerok, Padahal Tak Punya Kuasa atas Data Bantuan Sosial
  • BNN Kota Mataram Perkuat Pencegahan Narkoba melalui Deteksi Dini di Sekolah
  • Terlalu Banyak Suara, Terlalu Sedikit Makna
  • UNU NTB Hadirkan Edukasi Kampus yang Inspiratif di SMAS Islam Al-Ikhwan Desa Sesait KLU
  • Monitoring Awal KDKMP Ampenan Utara Pasca Pembiayaan Bank NTB Syariah

Kanal Berita

  • Artikel/Opini
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Indeks
  • Inspirasi Kampung
  • Kesehatan
  • Kuliner Kampung
  • Olah Raga
  • Otomotif
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sosial Keagamaan
  • Teknologi
  • Wisata Kampung

Baca juga

gambarrr_20251216_061522_0000
  • Inspirasi Kampung

Jeritan Perangkat Desa, Dituding Biang Kerok, Padahal Tak Punya Kuasa atas Data Bantuan Sosial

Ibra_kmrb December 16, 2025
e60b7d02-235f-4227-82a8-a7cf1f2a6774
  • Kesehatan

BNN Kota Mataram Perkuat Pencegahan Narkoba melalui Deteksi Dini di Sekolah

adminkampung December 15, 2025
Screenshot_2025-12-15-21-14-55-36_a27b88515698e5a58d06d430da63049d
  • Artikel/Opini

Terlalu Banyak Suara, Terlalu Sedikit Makna

Lalu Rosmawan December 15, 2025
WhatsApp Image 2025-12-14 at 12.38.38
  • Pendidikan

UNU NTB Hadirkan Edukasi Kampus yang Inspiratif di SMAS Islam Al-Ikhwan Desa Sesait KLU

M Yakub December 14, 2025

SEKRETARIAT


Jl.Banda Sraya Gg.sakura No.5 Pondok Indah Kel.Pagutan Barat Kota Mataram
Nomor Kontak: 089637675034
Email: kampungmedia2008@gmail.com


Konsultan Media: Lombok Inisiatif – Akta Notaris Nomor 135 tanggal 14 Maret 2015.
Alamat: Jalan Bhanda Sraya 23 Griya Pagutan Indah Mataram.

REDAKSI

Publisher VIP (Visual Informasi & Publikasi) PRODUCTION & Lombok Kreatif.

Chief Executive Officer:
Asrobi Abdihi
Chief of Content:
Fakhrul Azhim
Manager Operations / Editor in Chief :
Afifudin
Sekretaris Redaksi: Neneng Pebriana

TIM REDAKSI

Kepala Kampung / Pemred :
Asrobi Abdihi
Redaktur Pelaksana :
Fakhrul Azhim
Editor Senior : Ncep
Editor: Abdi, Achim Nadfia,
Reporter: Muhammad Safwan, Jumaili, Ncep

DEWAN PAKAR

Suaeb Qury, S.H.I.

KONTRIBUTOR

1.Muhammad Safwan (Kota Mataram) 2.Jumaili (Lombok Tengah) 3.Hasan Karing ( KM Brang Ene Sumbawa) 4.Adi Pradana (Kab.Bima)5.Opick Manggelewa. KM Manggelewa (Dompu) 6.Joko KM Panto daeng Sumbawa 7.Ryan KM Gempar Bima 8.Faidin (KM kempo) Dompu 9.Alimuddin (KM Maluk) KSB 10.Randal Patisamba (KM Rampak Nulang) 11.Ibrahim Arifin (KM Rensing Bat) Lotim 12.Yakub (KM SasakTulen) Lobar 13.Alamsyah (KM Tembe Nggoli) Bima 14.M. Hariyadin (KM. Sarei Ndai Kota Bima 15.Andre Kurniawan (KM.Masbagik) Lotim 16.Ali Nurdin (KM. Taliwang) Sumbawa 17.Hajrul Azmi ( KM. Sajang Bawak Nao ) Loteng 18.Desa Wisata Masmas Loteng 19.Abdul Satar Lobar 20.Nurrosyidah Yusuf 21.Masyhuri (sambang kampung),22.Joko Pitoyo, 23.Asep KM Lobar, 24. Abu Ikbal, 25. Romo. 26. Alin 27. Tawa, 28. Andi Mulyan Mataram,29. Asri (KM Sukamulia), 30. Efan (Kampung Media Lengge Wawo-Bima) 31. Aulia Abdiana

Copyright © Kampung Media.