
Kandungan sparepart local yang ada di sepeda motor Honda sudah mencapai diatas 95 persen. Walaupun demikian masih ada beberapa produk Honda itu ada yang masih diimport, dan itu akan memakan waktu untuk dicarikan karena di AHM sendiri kadang mesti mencari sparepart ke Thailand atau ditempat lain, Kata Manager Sparepart PT.Astra Motor NTB Nyoman Purnama Jaya kepada sejumlah wartawan. Kamis(10/7)
Lanjut Nyoman Purnama Jaya yang akrab disapa Purnama, bahwa tidak semua scooter yang ada di Indonesia sparepartnya berasal dari luar negeri Seperti Vario, Beat itu semua sparepartnya sudah ada di Indonesia. Kalau jenis motor listrik seperti EM1 masih ada beberapa sparepartnya yang perlu di cari ke luar negeri.
“Tapi dipastikan ada, cuma perlu waktu ya, perlu waktu untuk didatangkan”. Ujar Purnama
Bagaimana cara membedakan sparepart antara yang asli dengan yang palsu, Purnama menjelaskan keaslian dari sparepart itu dilihat dari adanya barcode, kalau pabrikan AHM itu sekarang sudah dilengkapi dengan barcode di spare partnya. Konsumen bisa melakukan scanning, dan hasil scannya pasti akan ngerunut ke website ahm.to (AHM Sparepart Genuene Chek). Jika hasil scanan tidak masuk pada website ahm.to, maka bisa dipastikan sparepart itu palsu atau tidak asli.
Purnama menekankan agar pada saat pembelian sparepart, pastikan belinya di jaringan resmi AHM.
“Ya jaringan resmi itu maksudnya entah di dealer Honda, atau di H23 yang resmi ahass gitu ya”. Ujar Purnama
Untuk menjaga hasil pabrikan, Purnama mengatakan AHM memfilter sparepart yang ada dilapangan, pihak AHM rutin melakukan sweeping ke lapangan. Jika ditemukan sparepart palsu dengan mengatasnamakan AHM maka diproses secara hukum. Dan kasus pemalsuan pernah ada.
“Pengecekan atau sweeping rutin, bahkan setiap tahun pasti ada, di lombok tahun kemarin, cuma beberapa memang ada muncul info dan pihak Main Dealer Astra Motor NTB langsung berkoordinasi sama AHM. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada proses untuk nge-check scene”.Ujar Purnama
Lebih jauh Purnama memaparkan, pemalsuan sparepart biasanya terjadi ketika sepeda motor akan fast moving (pergantian sparepart) seperti pergantian oli yang rutin diganti setiap bulan, kadang menggunakan oplosan, kampas rim dan van belt dan beberapa sparepart lainya
“Pokoknya yang fast movinglah. Dampaknya itu yang pasti berbahaya bagi kondisi motor. Misalkan ganti oli gitu, pakainya oli palsu, nah itu secara viskositas, secara kekentalan dan lain sebagainya kan speknya kita belum tahu.
Kadang berbahaya karena itu mesinnya muter. Khawatir nanti terjadi kerusaka, .Ya itu bahayanya pakai yang palsu”. Papar Purnama
Purnama mengingatkan pemakaian sparepart yang tidak asli secara umur pasti tidak akan sama dengan asli. Kedua bahaya, jika tiba-tiba di jalan terjadi macet yang bisa membahaya bagi si pengendara. (Abdi KM Mataram)