
Keselamatan berkendara di kalangan pelajar kembali menjadi perhatian, terutama dengan maraknya siswa yang mengendarai sepeda motor ke sekolah. Dalam sebuah wawancara singkat dengan Ida Ayu Anandini Cahaya Fasisia dan Syarifa Ratu Alyajupri saat di prospek oleh Tim dari Astra Motor Ampenan, dua siswi SMA 1 Mataram ini membagikan pandangan dan pesan mereka terkait pentingnya keselamatan berkendara di jalan raya. (Selas, (5/8/2025)
Ida Ayu Anandini Cahaya Fasisia, siswi kelas 12,yang akrab disapa Caca mengaku saat ini sedang mempertimbangkan untuk membeli motor baru. Ia mengatakan bahwa dirinya lebih menyukai desain motor yang simpel dibandingkan yang mencolok.
“Saya sukanya motor yang simple aja, kayaknya lebih nyaman dan gak terlalu menarik perhatian. Tapi ya selera orang beda-beda,” ujarnya. Saat berkunjung ke Booth Jaringan Astra Motor Ampenan pada kegiatan “E-Kesekolah (Ekraf Keliling Sekolah)” bertajuk “Content Creation dan Generative AI Training.” kolaborasi antara Astra Motor NTB, Inside Lombok (Inside Academy), dan Bank NTB
Caca juga menceritakan bahwa sebelumnya ia sudah pernah memiliki motor, yakni Honda Scoopy keluaran tahun 2016. Namun, untuk pembelian motor baru, ia masih akan berdiskusi dengan orang tuanya terlebih dahulu.
Saat ditanya soal keselamatan pelajar yang mengendarai motor, Caca menyampaikan keprihatinannya.
“Kadang anak sekolah itu belum paham aturan lalu lintas, masih suka ngawur di jalan. Pesan saya sih ke temen-temen dan juga orang tua, harus lebih memperhatikan keselamatan. Jangan sampai karena gak bisa nganterin, malah nyuruh anaknya bawa motor sendiri tanpa pengawasan,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Syarifa Ratu Alyajupri teman Caca yang akrab di Syarifa, yang menekankan pentingnya orang tua dalam mengawasi anak-anaknya sebelum diizinkan mengendarai motor.
“Banyak anak sekolah yang maksa bawa motor padahal belum lancar, belum punya SIM, itu bahaya banget. Kalau kecelakaan kan repot, orang tua juga yang susah. Jadi harus bener-bener diperhatikan,” ujar Syarifa.
Syarifa juga menekankan pentingnya perlengkapan keselamatan seperti helm, jaket, dan sarung tangan saat berkendara, serta pentingnya memahami aturan lalu lintas.
“Kalau belok ya kasih lampu sein yang benar, lihat kanan kiri dulu. Jangan sampai kita bikin bingung pengendara lain,” tutupnya.
Dengan meningkatnya jumlah pelajar yang berkendara sendiri ke sekolah, para orang tua dan pihak sekolah diharapkan dapat bekerja sama dalam memberikan edukasi keselamatan berkendara. Selain itu, peran aktif dari pelajar sendiri untuk mematuhi aturan lalu lintas juga sangat penting guna mencegah terjadinya kecelakaan di jalan. (Tim KM Abdi Mataram)