
Mataram, Diskominfotik NTB – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Sinta Agathia, mendampingi Ibu Wapres RI, Selvi Ananda dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak Usia Dini yang berlangsung di RSUD Provinsi NTB, Selasa (10/06)
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mengedukasi masyarakat, khususnya kaum muda dan keluarga, mengenai dampak pernikahan usia dini terhadap kesehatan, psikologis, dan masa depan generasi muda.
Dalam sambutannya, Selvi Ananda menekankan bahwa kesiapan kesehatan reproduksi, mental, dan finansial merupakan hal yang krusial sebelum memasuki jenjang pernikahan.
“Semua aspek ini harus benar-benar dipikirkan untuk masa depan. Karena tanggung jawab dalam pernikahan itu sangat besar, apalagi jika dijalani di usia yang belum matang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Selvie menegaskan bahwa menikah itu tidak cukup hanya bermodalkan cinta, yang paling penting adalah kedewasaan berpikir.
“Anak-anak kita harus diberikan ruang untuk tumbuh, belajar, dan mengembangkan potensi mereka. Jangan biarkan pernikahan dini menjadi penghalang mereka untuk bermimpi dan mewujudkan cita citanya,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar anak – anak generasi muda dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sehingga dapat meraih impiannya.
“Jadi untuk adik-adik yang masih duduk di bangku SMP, belajarlah dengan sungguh-sungguh. Setelah itu lanjutkan ke SMA, ke universitas, dan kejar cita-cita setinggi mungkin. Ketika sudah memiliki pendidikan yang cukup, pengalaman, dan kondisi ekonomi yang mapan barulah kita bisa berpikir untuk melangkah ke jenjang pernikahan,” ungkapnya.
Selvi Ananda menyampaikan bahwa dari berbagai sisi—fisik, mental, maupun hukum—tidak ada dampak positif dari pernikahan dini.
“Tadi sudah disampaikan dari berbagai sudut pandang, dan kita bisa simpulkan bahwa tidak ada manfaat dari pernikahan usia dini. Karena itu, mari kita hentikan praktik pernikahan dini. Kita ingin generasi muda tumbuh kuat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan,” tegasnya.
Ia juga mengajak semua pihak, termasuk generasi muda sendiri, untuk ikut menyebarkan pesan ini.
“Kita semua harus bekerjasama. Termasuk adik-adik yang hadir di sini, kalian bisa mulai dengan menyampaikan kepada teman-teman yang mungkin punya keinginan menikah di usia dini. Sampaikan bahwa masih banyak hal yang bisa dicapai sebelum menikah. Gunakan media sosial untuk menyebarluaskan informasi dan semangat dari kegiatan ini. Itu sudah menjadi bentuk kontribusi nyata.”
Selvi menutup dengan harapan agar anak-anak muda NTB bisa terus belajar, meraih cita-cita, dan berkontribusi dalam mewujudkan masa depan bangsa.
“Setelah dari sini, mari kita sebarkan semangat ini. Kita ingin mencetak generasi Indonesia Emas 2045. Semua harus belajar dengan sungguh-sungguh, menjadi anak-anak yang pintar, tangguh, dan siap menggapai mimpi. Kita wujudkan Indonesia Emas 2045 bersama-sama,” tutupnya.
Dalam kegiatan ini, turut dihadiri 150 siswa/i SMP di Kota Mataram, perwakilan kader posyandu Kota Mataram, TP – PKK Kota Mataram dan OPD terkait lingkup Pemrpov NTB. (diskominfotikntb)