
Jakarta – Surat Al-Ikhlas merupakan surat ke 112 dalam urutan Al-Qur’an yang terdiri atas 4 ayat. Walaupun tergolong surat yang sangat pendek, tapi keutamaan surat Al-Ikhlas bagi pembacanya sangatlah besar.
Surat Al-Ikhlas mempunyai arti “Keesaan Allah”. Dalam kitab Asbabun Nuzul Imam Suyuthi, Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa, orang-orang Yahudi datang kepada Nabi saw. Di antara mereka ada Ka’ab bin Al- Asyraf dan Huyay bin Akhthab. Mereka mengatakan, “Wahai Muhammad, sebutkanlah sifat-sifat Tuhanmu yang telah mengutusmu.” Maka Allah SWT menurunkan surat Al-Ikhlas ayat 1, “Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa.” hingga akhir surat.
Surat Al-Ikhlas memiliki banyak keutamaan yang akan dirasakan oleh setiap orang yang membacanya. Kedudukan surat ini disebut-sebut menyerupai sepertiga Al-Qur’an, dan Allah SWT juga menjanjikan surga bagi orang-orang beriman yang membaca surat Al-Ikhlas ini. Berikut keutamaan surat Al-Ikhlas bagi pembacanya.
Bacaan Surat Al-Ikhlas: Arab, Latin, dan Artinya
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١
Arab Latin: Qul huwallâhu aḫad
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Dialah Allah Yang Maha Esa.”
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢
Arab Latin: Allâhush-shamad
Artinya: “Allah tempat meminta segala sesuatu.”
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣
Arab Latin: Lam yalid wa lam yûlad
Artinya: “Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan”
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ٤
Arab Latin: Wa lam yakul lahû kufuwan aḫad
Artinya: “Serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”
Keutamaan Surat Al-Ikhlas
Mengutip Tafsir Ibnu Katsir, Inilah beberapa keutamaan surat Al-Ikhlas yang akan dirasakan bagi pembacanya.
1. Allah SWT Menyukai Orang yang Mengamalkan Surat Al-Ikhlas
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah, bahwa Nabi saw. pernah mengutus seseorang dalam suatu peperangan dan dia membacakan Al-Qur’an untuk para sahabatnya dalam salat mereka, lalu dia menutupnya dengan surat “Qul huwallahu ahad”.
Ketika mereka kembali, mereka menceritakan hal itu kepada Nabi saw., maka beliau berkata, “Tanyakan kepadanya, untuk apa dia melakukan hal tersebut.”
Kemudian mereka pun bertanya kepadanya, lalu dia menjawab, “Karena ia merupakan sifat Ar-Rahman, sedang aku lebih suka membacanya.” Maka Nabi saw. bersabda, “Beritahukan kepadanya bahwa Allah menyukainya.” (HR. Muslim dan An-Nasa’i.)
2. Surat Al-Ikhlas Serupa dengan Sepertiga Al-Qur’an
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa’id bahwasanya ada seseorang mendengar orang lain membaca “Qul huwallahu ahad” yang dia ulang berkali-kali.
Setelah pagi hari tiba, dia mendatangi Nabi saw. dan menceritakan peristiwa itu kepada beliau. Dan orang itu merasa masih terlalu sedikit membacanya, maka Nabi saw. bersabda,
“Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat itu menyamai sepertiga Al-Qur-an.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i).
3. Pembaca Surat Al-Ikhlas Akan Masuk Surga
Imam Malik bin Anas meriwayatkan dari Ubaidillah bin ‘Abdirrahman, dari ‘Ubaid bin Hanin, dia berkata, “Aku pernah mendengar Abu Hurairah berkata, ‘Aku pernah pergi bersama Nabi saw., lalu beliau mendengar seseorang membaca “Qul huwallahu ahad” maka Rasulullah saw. bersabda, ‘Wajib baginya,’ kutanyakan, ‘Apa yang wajib?’ Beliau menjawab, ‘Surga.'” (HR. At-Tirmidzi dan an-Nasa-i dari hadits Malik)
Dan telah juga disebutkan sebelumnya, “Kecintaanmu padanya (surat Al-Ikhlas) akan memasukkanmu ke Surga.”
4. Diberikan Kecukupan Melalui Surat Al-Ikhlas
‘Abdullah bin Imam Ahmad meriwayatkan dari Usaid bin Abi Usaid, dari Mu’adz bin ‘Abdillah bin Habib, dari ayahnya, dia berkata:
“Kami pernah merasa haus dan berada dalam gelap gulita, sedang kami tengah menunggu Rasulullah saw. salat bersama kami, lalu beliau keluar dan memegang tanganku seraya berkata, ‘Katakanlah.’ Maka aku pun terdiam. Beliau berkata lagi, ‘Katakanlah.’ Kutanyakan, ‘Apa yang harus aku katakan?’
Beliau menjawab, ‘Qul huwallaahu ahad dan Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) saat memasuki waktu sore dan saat memasuki waktu pagi hari sebanyak tiga kali, niscaya akan diberikan kecukupan kepadamu setiap hari dua kali.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i)
Dan juga diriwayatkan oleh An-Nasa’i melalui jalan lain dari Mu’adz bin ‘Abdillah bin Habib, dari ayahnya dari ‘Uqbah bin ‘Amir, lalu dia menyebutkan hadits tersebut, dan lafaznya, “Maka ia akan mencukupi segala sesuatu.”
5. Sunnah Rasulullah SAW sebelum Tidur
Imam Al-Bukhari meriwayatkan, Qutaibah memberitahu kami, dari ‘Aisyah bahwa Nabi saw. jika berbaring di tempat tidur setiap malam, maka beliau menyatukan kedua telapak tangan beliau, lalu meniupnya seraya membaca pada keduanya, “Qul huwallaahu Ahad, Qul a’uudzu bi Rabbil falaq, dan Qul a’uudzu bi Rabbin naas,” dan kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan beliau itu ke bagian-bagian tubuh yang bisa beliau jangkau, beliau memulainya dari kepala, wajah, dan anggota tubuh bagian depan. Beliau melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali.
6. Sunnah Rasulullah SAW ketika Salat
Dalam kitab Riyadush Shalihin Imam Nawawi disebutkan hadits dari Ibnu Umar, dia berkata, “Saya memperhatikan Nabi saw. selama sebulan, ternyata beliau membaca dalam salat dua rakaat sebelum Subuh surat Al-Kafirun dan surat Al-Ikhlas. (HR. Tirmidzi)
Itulah keutamaan surat Al-Ikhlas bagi pembacanya. Mari amalkan surat Al-Ikhlas agar dapat merasakan keutamaan yang diberikan. (Amelia Ghany Safitri – detikHikmah)