
Imamul Azkar selaku koordinator kelompok peternak Desa Bengkaung Lombok Barat dengan brand Bale Madu “TUAN MUDA” sedang memperlihatkan hasil Lebah Madu Trigona kepada Tim dari Astra Motor NTB

Setelah bertahun-tahun fokus pada budidaya lebah Trigona, para peternak di Lombok kini menapaki babak baru. Melalui kerja sama dengan PT Jawa Palm Abadi, Madu Trigona Lombok siap melakukan ekspor perdana ke Dubai, Uni Emirat Arab. Langkah ini diharapkan menjadi pemicu kebangkitan ekonomi masyarakat sekaligus membuka jalan bagi produk lokal menembus pasar global. Proses ekspor tidaklah sederhana. Selain membutuhkan kelengkapan dokumen, Madu Trigona yang akan dikirim harus melalui serangkaian uji laboratorium di Bogor.
“Ekspor madu ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Ada proses panjang, termasuk uji laboratorium. tapi semua ditanggung perusahaan,” ungkap Imamul Azkar selaku koordinator kelompok peternak di Lombok Barat dengan brand Bale Madu “TUAN MUDA”. Sabtu, (6/9/2025)
Kata Imam, hasil uji laboratorium di Bogor itu baru keluar setelah dua bulan, memastikan madu yang diproduksi di Lombok memenuhi standar mutu internasional. PT Jawa Palm Abadi kemudian menyiapkan jalur distribusi ekspor dan sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan kelompok peternak. Permintaan awal dari Dubai cukup besar, yakni 20 ton madu. Namun, para peternak Madu se Pulau Lombok baru sanggup memenuhi separuhnya.

“Untuk tahap awal, kita hanya bisa penuhi 10 ton dari para kelompok pertenak Madu Trigona se Pulau Lombok. Ini menjadi pemantik agar masyarakat semakin semangat membudidayakan lebah madu Trigona . Harapannya ke depan produksi bisa ditingkatkan,” tambahnya.
Lebih jauh Imam mengatakan Madu Trigona yang dikirim nantinya tidak menggunakan merek “Tuan Muda”, melainkan akan dikemas dengan brand dari perusahaan eksportir. Peternak hanya fokus sebagai pemasok bahan baku.
Selain tantangan perizinan kata Imam, kendala lain yang dihadapi adalah keterbatasan produksi. Banyak kelompok peternak masih harus meningkatkan kapasitas agar mampu memenuhi permintaan besar dari luar negeri. Meski begitu, semangat para petani terus meningkat seiring kepastian adanya pasar ekspor.
“Kemarin sempat harga madu anjlok, peternak bingung menyalurkan hasil panen. Tapi sekarang dengan adanya rencana ekspor, semua lebih optimis. Bahkan ada daerah yang menahan panen agar bisa masuk ke program ekspor,” Tutur Imam

Perwakilan dari Astra Motor NTB Ivan Pratama selaku Admin.Fin Manager Astra Motor NTB melalui Personil & General Sup.Supervisor Ni Nyoman Swastini yang datang bersama tim menyampaikan turut memberi dukungan. Pihaknya menegaskan komitmen mendampingi UMKM agar lebih siap menghadapi pasar internasional khususnya Bale Madu “Tuan Muda” milik Imamul Azkar.
. “Kami sangat mensupport. Harapannya, jumlah kelompok yang ada saat ini di Desa Bengkaung Lombok Barat sekitar 40 anggota bisa terus bertambah. Kalau ada kendala, tentu bisa dibicarakan agar ekspor ini lancar,” jelas Ni Wayan Swastini yang akrab disapa Tini selaku perwakilan Astra Motor NTB.
Ditambahkan Tini, tidak hanya Dubai, sejumlah negara lain mulai melirik Madu Trigona Lombok. Jepang bahkan sudah memberi sinyal membutuhkan hingga 50 ton madu, sementara peluang ekspor ke Eropa juga terbuka.
“Fokus kita saat ini memang ke Dubai dulu. Kalau berhasil, baru kita perluas ke negara lain,” Sambung Tini .
Jika berjalan sesuai rencana, pengiriman perdana madu Lombok ke Dubai akan dilakukan dalam enam bulan ke depan setelah seluruh proses izin edar rampung. Kesuksesan ini diharapkan tidak hanya mengangkat nama Lombok di pasar internasional, tetapi juga memperkuat posisi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian daerah. (Tim KM Abdi Mataram)