Skip to content
Kampung Media
Kampung Media

Kampung Media

penghargaan-kampung-media
Primary Menu
  • Inspirasi Kampung
  • Kuliner Kampung
  • Wisata Kampung
  • Otomotif
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Sosial Keagamaan
  • Artikel/Opini

Media dan Kebijakan Keuangan di era Menteri Keuangan Baru

Lalu Rosmawan December 9, 2025
cdeabc53-9b73-468f-876f-95c1628493a7

Di era Menteri Keuangan baru, media menyoroti kebijakan fiskal yang lebih pro-pertumbuhan dibandingkan era sebelumnya, seperti penyaluran dana kas Rp200 triliun ke bank BUMN untuk memperkuat likuiditas dan mendorong kredit. Kebijakan ini disambut dengan optimisme untuk stimulasi ekonomi, namun juga menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas makro dan kredibilitas fiskal. Di sisi lain, media sosial membingkai kebijakan ini secara lebih ekstrem, baik sebagai peluang kebangkitan ekonomi maupun ancaman terhadap keadilan sosial.

Kalau dilihat lebih kritis, kebijakan ini memang ambisius. Menaruh dana hingga ratusan triliun di bank BUMN bukan keputusan kecil. Secara teori, langkah ini bisa memperkuat likuiditas dan memperbanyak kredit produktif. Tapi problemnya, sejarah ekonomi Indonesia menunjukkan bahwa kebijakan ekspansif seperti ini sering kali bocor ke sektor yang kurang produktif atau justru dinikmati kelompok usaha besar saja. Ketika arus kredit tidak tepat sasaran, dampak pertumbuhan hanya terasa di permukaan, sementara risiko fiskalnya tetap ditanggung negara.

Di sinilah pentingnya transparansi dan governance yang kuat. Tanpa pengawasan melekat, kredit besar-besaran bisa membuka ruang moral hazard, terutama jika bank hanya mengejar target penyaluran tanpa menilai kualitas debitur. Jadi, walaupun narasinya “pro-pertumbuhan”, sebenarnya ada pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan agar kebijakan ini tidak menjadi beban fiskal di masa depan.

Media arus utama umumnya menjaga posisi netral-kritis. Mereka melaporkan sisi positif kebijakan, tetapi tetap mengutip analis yang mempertanyakan kesiapan sistem keuangan kita. Sikap ini cukup sehat karena memberi ruang bagi publik untuk melihat bahwa kebijakan ekonomi tidak pernah sepenuhnya hitam atau putih. Namun media sosial punya dinamika lain. Narasinya lebih cepat, reaktif, dan sering kali emosional. Kebijakan yang seharusnya diperdebatkan secara data malah berubah jadi bahan drama politik: ada yang memuja berlebihan, dan ada pula yang menuduh seolah-olah kebijakan ini pasti gagal.

Fenomena ini menunjukkan bahwa framing media ikut menentukan arah opini publik. Kebijakan fiskal sebesar ini seharusnya dibahas dengan pendekatan berbasis bukti, bukan sekadar berbasis sentimen. Kalau media sosial terus menciptakan polarisasi, publik jadi kehilangan kemampuan melihat isu ekonomi secara rasional. Pada titik ini, pemerintah harus lebih aktif menjelaskan proses, risiko, dan mekanisme pengawasan secara rinci, bukannya hanya menonjolkan narasi keberhasilan.

Secara akademik, kebijakan fiskal ekspansif selalu punya dua sisi: potensi mendorong pertumbuhan dan potensi menciptakan ketidakstabilan. Efektivitasnya bergantung pada desain kebijakan, pengawasan lembaga keuangan, dan kualitas koordinasi antarinstansi. Tanpa itu, kebijakan besar hanya akan menambah volatilitas dan membuat ruang fiskal semakin sempit di masa depan.

Pada akhirnya, menurut saya, tantangan terbesar di era Menteri Keuangan baru bukan hanya membuat kebijakan “besar”, tetapi memastikan kebijakan tersebut akuntabel dan dipahami publik. Media berperan penting sebagai penjaga informasi, tapi media juga bisa menjadi sumber bias kalau tidak hati-hati. Kombinasi antara kebijakan besar, media yang bergerak cepat, dan publik yang sensitif terhadap isu ekonomi membuat proses komunikasi menjadi krusial.

Masyarakat berhak tahu bukan hanya apa yang dilakukan pemerintah, tapi juga bagaimana risiko dikelola. Tanpa itu semua, kebijakan fiskal sebesar apa pun akan kehilangan legitimasi di mata publik.

 

Penulis: Alung wulandari Mahasiswi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Mataram

Continue Reading

Previous: Algoritme Sebagai Aktor Politik: Bagaimana FYP Mengarahkan Cara Anak Muda Melihat Kekuasaan
Next: KSPSI NTB Dan APINDO NTB Gelar Dialog Dengan Disnakertrans NTB, Demi Terciptanya Iklim Usaha Yang Kondusif.

Berita Terkait

f3c7e117-8203-4e63-9b6b-159232dfb52e
  • Artikel/Opini

Kampanye Online: Bagaimana Algoritma Sosial TikTok Membentuk Pemilih Generasi Z

Lalu Rosmawan December 10, 2025
ab8a690b-0d75-4539-bbc3-68d2c061fbae
  • Artikel/Opini

Belajar di Bawah Reruntuhan: Politik Komunikasi di Sekolah Pascagempa

Lalu Rosmawan December 10, 2025
WhatsApp Image 2025-12-10 at 12.21.10
  • Artikel/Opini

Ketika Kekuasaan Lebih Penting Daripada Rakyat

Lalu Rosmawan December 10, 2025

Berita Terkini

  • UNU NTB Hadirkan Edukasi Kampus yang Inspiratif di SMAS Islam Al-Ikhwan Desa Sesait KLU
  • Monitoring Awal KDKMP Ampenan Utara Pasca Pembiayaan Bank NTB Syariah
  • Indosat Proyeksikan Lonjakan Trafik >17% di Bali–Nusa Tenggara, Optimalkan Kapasitas di 7800 BTS untuk Nataru 2026
  • Menguatkan Sinergi dan Kesiapsiagaan, BAZNAS Se-NTB Hasilkan 40 Resolusi Strategis
  • NTB Luncurkan Zero Down Time Pertama di Indonesia

Kanal Berita

  • Artikel/Opini
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Indeks
  • Inspirasi Kampung
  • Kesehatan
  • Kuliner Kampung
  • Olah Raga
  • Otomotif
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sosial Keagamaan
  • Teknologi
  • Wisata Kampung

Baca juga

WhatsApp Image 2025-12-14 at 12.38.38
  • Pendidikan

UNU NTB Hadirkan Edukasi Kampus yang Inspiratif di SMAS Islam Al-Ikhwan Desa Sesait KLU

M Yakub Yakub December 14, 2025
91a29822-99b5-489b-abed-00ed417e8724
  • Ekonomi

Monitoring Awal KDKMP Ampenan Utara Pasca Pembiayaan Bank NTB Syariah

adminkampung December 13, 2025
3d2af613-436d-4c3b-a514-ab1099e338ac
  • Ekonomi

Indosat Proyeksikan Lonjakan Trafik >17% di Bali–Nusa Tenggara, Optimalkan Kapasitas di 7800 BTS untuk Nataru 2026

adminkampung December 13, 2025
gambarrr_20251213_143317_0000
  • Sosial Keagamaan

Menguatkan Sinergi dan Kesiapsiagaan, BAZNAS Se-NTB Hasilkan 40 Resolusi Strategis

Ibra_kmrb December 13, 2025

SEKRETARIAT


Jl.Banda Sraya Gg.sakura No.5 Pondok Indah Kel.Pagutan Barat Kota Mataram
Nomor Kontak: 089637675034
Email: kampungmedia2008@gmail.com


Konsultan Media: Lombok Inisiatif – Akta Notaris Nomor 135 tanggal 14 Maret 2015.
Alamat: Jalan Bhanda Sraya 23 Griya Pagutan Indah Mataram.

REDAKSI

Publisher VIP (Visual Informasi & Publikasi) PRODUCTION & Lombok Kreatif.

Chief Executive Officer:
Asrobi Abdihi
Chief of Content:
Fakhrul Azhim
Manager Operations / Editor in Chief :
Afifudin
Sekretaris Redaksi: Neneng Pebriana

TIM REDAKSI

Kepala Kampung / Pemred :
Asrobi Abdihi
Redaktur Pelaksana :
Fakhrul Azhim
Editor Senior : Ncep
Editor: Abdi, Achim Nadfia,
Reporter: Muhammad Safwan, Jumaili, Ncep

DEWAN PAKAR

Suaeb Qury, S.H.I.

KONTRIBUTOR

1.Muhammad Safwan (Kota Mataram) 2.Jumaili (Lombok Tengah) 3.Hasan Karing ( KM Brang Ene Sumbawa) 4.Adi Pradana (Kab.Bima)5.Opick Manggelewa. KM Manggelewa (Dompu) 6.Joko KM Panto daeng Sumbawa 7.Ryan KM Gempar Bima 8.Faidin (KM kempo) Dompu 9.Alimuddin (KM Maluk) KSB 10.Randal Patisamba (KM Rampak Nulang) 11.Ibrahim Arifin (KM Rensing Bat) Lotim 12.Yakub (KM SasakTulen) Lobar 13.Alamsyah (KM Tembe Nggoli) Bima 14.M. Hariyadin (KM. Sarei Ndai Kota Bima 15.Andre Kurniawan (KM.Masbagik) Lotim 16.Ali Nurdin (KM. Taliwang) Sumbawa 17.Hajrul Azmi ( KM. Sajang Bawak Nao ) Loteng 18.Desa Wisata Masmas Loteng 19.Abdul Satar Lobar 20.Nurrosyidah Yusuf 21.Masyhuri (sambang kampung),22.Joko Pitoyo, 23.Asep KM Lobar, 24. Abu Ikbal, 25. Romo. 26. Alin 27. Tawa, 28. Andi Mulyan Mataram,29. Asri (KM Sukamulia), 30. Efan (Kampung Media Lengge Wawo-Bima) 31. Aulia Abdiana

Copyright © Kampung Media.