
Kades Masmas yang punya misi , “Mewujudkan masyarakat sejahtera melalui program Desa Wisata yang bersih, indah, religius dan berdaya saing”. Selalu berhayal untuk bisa mewujudkan desa Masmas yang bersih dan indah. Hayalannya itu dia bareng dengan Terus berupaya memberikan pemahaman kepada seluruh warga masmas untuk sama sama menjaga kebersihan dengan beberapa upaya :
- Tidak membuang sampah ke pinggir jalan, ke sungai, ke tanah orang tapi silahkan sampahnya di kelola di dalam pekarangan masing masing dengan cara memilah sampah menjadi 3 bagian
- Sampah organik, kumpulkan di satu tempat lalu dijadikan pupuk dengan berbagai metode
- Takakura
- Pupuk padet
- Pupuk cair
Yang semua ilmunya sudah diberikan melalui beberapa pelatihan yang diadakan pihak desa. Juga beberapa tong komposter yang merupakan bantuan dari DLHK lombok Tengah maupun yang diadakan oleh Pemdes Desa Masmas Sendir melalui Dana Desanya, sudah disebarkan terutama ke pemilik warung yang berada di pinggir jalan yang menjual sayur sayuran yang punya potensi untuk membikin sampah lebih banyak
- Tidak memelihara rumput pinggir jalan dengan cara memotong rumput setiap jumat dengan mesin yang sudah dibagikan oleh pemdes kepada BKD masing masing dusun dan kepada masing masing kadus, juga dengan cara merondap yang juga sudah disediakan pemdes.
- Menjaga dan merawat berbagai jenis kayu dan bunga di sepanjang pinggi jalan, yang sudah di tanam oleh pemdes bekerja sama dengan adik adik KKN dari berbagai universitas seperti UIN mataran, Unram, Undikma, UTM dll pada setiap priode KKN.
Arahan dan harapan diatas selalu disampaikan oleh kades dalam setiap kegiatan dimanapun dan kapanpun seperti kegiatan GSB, sambutan dalam kegiatan keagamaan seperti Nuzul Al- Qur’an, Maulid Nabi, Isro’ Mi’raj maupun di pengajian pengajian umum lain bahkan dalam setiap kegiatan zikir warga malam jumat atau zikiran pas ada warga meninggal. Dan kades sendiri tidak Cuma mendorong warga dengan retorika saja tapi dia juga terjun langsung dalam proses pembersihan dan penanaman kayu pada setiap jumat bahkan dia juga mengajak komunitas lain di hari minggu untuk melakukan hal yang sama seperti pokdarwis, pondok santri dan relawan kebersihan. Tapi sekalipun demikian, pak kades melihat belum mendapatkan hasil seperti yang diharapkan karena masih banyak warga yang masih memelihara rumput dipinggir jalan, masih ada warga yang suka mengganggu tanaman pohon atau bunga yang sudah ditanam dengan cara sengaja mencabut atau memotongnya. Mengenai hal ini, saat ditanya apa penyebabnya?. Pak kades menjawab, “ ada banyak kemungkinan penyebabnya bisa karena khawatir akan mengganggu nanti yang sejatinya memang tidak perlu dikhawatirkan karena jika mengganggu nanti gampang kita potong, bisa jadi juga karena dia benci dan tidak suka pada kadesnya sendiri. Yaa. Itulah perjuangan dan itulah hidup, tidak semua yang kita kerjakan akan disetujui oleh semua pihak, dan disitulah diperlukan keteguhan hati seorang pejuang untuk tidak berputus asa. Demikian sang kades yang selalu senyum tapi berwajah murung ini menjelaskan panjang lebar. Saat di temui awak media.