
Jakarta – Bulan Dzulhijjah adalah waktu yang penuh berkah dan kesempatan emas bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai amalan mulia. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada 10 hari pertama bulan ini adalah puasa sunnah yang memiliki keutamaan besar.
Dalam buku Ustadz Abdul Somad Menjawab karya H. Abdul Somad, Lc., M.A, terdapat riwayat dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah dan tidak ada amal yang lebih disukai Allah daripada amal pada sepuluh hari ini (10 hari di awal bulan Dzulhijjah). Maka pada hari-hari itu perbanyaklah tasbih, takbir, dan tahlil” (HR ath-Thabrani)
Agar ibadah puasa Dzulhijjah dapat dijalankan dengan benar, muslim perlu memperhatikan niat puasa, jadwal pelaksanaannya, tata cara, hingga keutamaan dari puasa sunnah ini.
Lafaz Niat Puasa Sunnah di Bulan Dzulhijjah
Adapun bacaan niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah, seperti puasa Tarwiyah dan Arafah, dapat ditemukan dalam buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya tulisan Khalifa Zain Nasrullah.
1. Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah
Puasa ini dianjurkan dilakukan sejak tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah. Disarankan membaca niatnya pada malam hari hingga sebelum terbit fajar.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُو الْحِجَةٌ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala”.
2. Niat Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini adalah bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya:”Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Taala”.
3. Niat Puasa Arafah
Dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha. berikut bacaan niatnya.
نويْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu sawma ‘Arafata sunnata Allahi taala.
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala”.
Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025
Pada bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sejak hari pertama hingga hari kesembilan. Namun, pada tanggal 10 Dzulhijjah muslim merayakan Idul Adha, sehingga berpuasa pada hari tersebut tidak diperbolehkan.
Berikut jadwal lengkap puasa Dzulhijjah 2025 mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama:
Rabu, 28 Mei 2025 (1 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
Kamis, 29 Mei 2025 (2 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
Jumat, 30 Mei 2025 (3 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
Sabtu, 31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
Minggu, 1 Juni 2025 (5 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
Senin, 2 Juni 2025 (6 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
Selasa, 3 Juni 2025 (7 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
Rabu, 4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Tarwiyah
Kamis, 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Arafa
Tata Cara Puasa Dzulhijjah
Dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa oleh Nur Solikhin, puasa di bulan Dzulhijjah meliputi puasa sunnah pada hari 1 hingga 7 Dzulhijjah, serta puasa Tarwiyah pada tanggal 8 dan puasa Arafah pada tanggal 9. Bulan ini adalah waktu ibadah haji di Makkah, di mana jemaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa Tarwiyah dilakukan sehari sebelum wukuf, yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, saat jemaah haji sedang wukuf di Padang Arafah. Kedua puasa ini dilaksanakan dua hari sebelum Idul Adha (10 Dzulhijjah) dengan tata cara yang sama seperti puasa sunnah lainnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hubungan suami istri mulai terbit fajar hingga maghrib.
Puasa sunnah 1 sampai 7 hari di awal Dzulhijjah juga dianjurkan sebagai amalan untuk menambah kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Puasa-puasa ini disunnahkan bagi yang tidak menjalankan ibadah haji, mengikuti teladan Rasulullah SAW. Namun, bagi yang sedang menunaikan haji, tidak dianjurkan berpuasa karena wukuf membutuhkan stamina agar dapat memperbanyak ibadah, dzikir, dan doa.
Secara singkat, tata cara puasa Dzulhijjah adalah:
Niat puasa sunnah Dzulhijjah sebelum fajar.
Menahan diri dari makan, minum, dan hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga maghrib.
Perbanyak ibadah seperti dzikir dan membaca Al-Qur’an selama puasa.
Berbuka saat maghrib tiba.
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Di antara keempat bulan tersebut, Dzulhijjah memiliki keutamaan yang paling besar karena di dalamnya terdapat ibadah haji serta hari-hari Tasyrik yang penuh keberkahan.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumuddin menukil sebuah hadis yang menjelaskan keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah:
“Allah SWT lebih menyukai dan mengasihi hamba-hamba-Nya yang melakukan amalan (baik) pada sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah. Puasa satu hari pada hari-hari awal Dzulhijjah menyamai puasa setahun dan melakukan salat pada satu malam daripadanya sama dengan salat pada malam Lailatul Qadar.”
Mendengar hal ini, sebagian sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Apakah pahalanya lebih baik juga dari jihad?” Nabi menjawab, “Bahkan jihad di jalan Allah juga, terkecuali orang yang berjihad mendapati kudanya terluka parah dan dia sendiri mati syahid, maka sebandinglah kemuliaannya.”
Melihat betapa besar keutamaan yang terkandung di dalamnya, tak heran jika banyak umat Islam yang bersemangat untuk menghidupkan hari-hari tersebut, salah satunya dengan berpuasa.
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7935172/niat-puasa-dzulhijjah-9-hari-pertama-jadwal-tata-cara-dan-keutamaannya.