
Lombok Timur, DiskominfotikNTB – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong peningkatan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI), sebagai bagian dari strategi nasional menuju Visi Indonesia Digital (VID) 2045. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah melalui Sosialisasi Literasi Keuangan Digital, yang diselenggarakan di Ruang Rupatama 1, Kantor Bupati Lombok Timur, Selasa (16/7).
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi NTB, H. Yusron Hadi, ST., MUM, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun masyarakat digital yang inklusif dan adaptif terhadap transformasi digital.
“IMDI menjadi indikator penting dalam menilai sejauh mana kesiapan dan partisipasi masyarakat dalam era digital. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan digital, khususnya di Lombok Timur, agar masyarakat mampu memanfaatkan teknologi secara produktif dan aman,” ungkap Yusron dalam sambutannya.
Sebagai bagian dari pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Indonesia telah mengadopsi G20 Toolkit for Measuring Digital Skills and Digital Literacy yang kini menjadi kerangka kerja dari IMDI. Framework ini terdiri dari empat pilar utama, yaitu Infrastruktur dan ekosistem digital, Keterampilan digital, Pemberdayaan digital, Pekerjaan dan peluang digital
Di Kabupaten Lombok Timur sendiri, nilai IMDI tahun 2023 tercatat sebesar 46,73 persen, sementara pada tahun 2024 mengalami penurunan menjadi 44,48 persen. Data ini menunjukkan pentingnya intervensi dan edukasi yang berkelanjutan agar indeks dapat kembali meningkat seiring dengan perluasan akses, pengetahuan, dan keterampilan digital masyarakat.
Kegiatan ini juga menjadi ruang strategis untuk mendorong peran aktif seluruh pihak—baik dari sektor pemerintahan, pendidikan, swasta, hingga komunitas lokal—dalam menguatkan ekosistem digital yang berpihak pada kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita terus berupaya mendorong agar proses digital dapat terintegrasi dengan baik dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Harapannya, masyarakat semakin memahami cara memanfaatkan teknologi untuk mempermudah aktivitas dan meningkatkan kualitas hidup mereka sehari-hari,” tutur Kepala Dinas Kominfotik NTB.
Ia juga menyampaikan bahwa Sosialisasi Literasi Keuangan Digital memberikan pemahaman yang luas kepada masyarakat. Bukan hanya menyasar pelaku usaha, kegiatan ini juga membuka akses pengetahuan bagi berbagai profesi dan generasi muda agar dapat terus menambah wawasan di era digital.
“Banyak yang terjebak dalam praktik judi online. Ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, tidak hanya dalam upaya mengontrol dan mengendalikan, tetapi juga mendorong masyarakat agar cerdas dalam memilah dan memilih aktivitas digital yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan kita,” ungkapnya.
Platform digital pada pilar Pemberdayaan melibatkan tiga aktor utama, pengguna, penyedia, dan platform sebagai perantara. Pilar ini berfokus pada dua subpilar yang terkait dengan dimensi people-participatory, yaitu pengguna/konsumen dan penyedia/penjual, yang mencerminkan pengembangan keterampilan digital.
“Setiap subpilar diukur menggunakan indikator yang mencakup berbagai aktivitas digital produktif, seperti layanan keuangan, e-commerce, media sosial, dan pembelajaran daring. Indikator pada kedua subpilar tersebut terdiri dari pertanyaan self-assessment yang mengukur intensitas dan keragaman aktivitas digital,” jelasnya.
Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan ini berasal dari berbagai lembaga strategis yang berperan penting dalam ekosistem keuangan digital. Perwakilan dari Bank Indonesia Provinsi NTB membahas mengenai perluasan akses ekonomi melalui digital payment serta pembinaan UMKM sebagai bagian dari penguatan ekonomi lokal. Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB menyampaikan materi terkait perlindungan konsumen dalam ekosistem keuangan digital yang semakin kompleks. Dari sisi edukasi investasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan NTB memperkenalkan konsep dasar investasi dan pasar modal kepada masyarakat digital. Sedangkan Dinas Kominfotik NTB menekankan pentingnya keamanan dalam transaksi digital, khususnya melalui platform e-commerce, untuk melindungi masyarakat dari potensi risiko siber.(diskominfotik)