
Mataram – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Indah Dhamayanti Putri, menghadiri acara Forum Silaturahmi Gubernur Jawa Timur (Jatim) dengan masyarakat NTB asal Jatim dengan tujuan mempererat tali silaturahmi antar daerah sekaligus memperkuat kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Provinsi NTB dan Jatim, terutama dalam kerangka penguatan pasar antar daerah, di Ballroom Hotel Prime Park Mataram, Selasa malam (08/07/2025).
“Kehadiran Ibu Gubernur Jatim selalu membawa energi positif bagi kami. Pak Gubernur menyampaikan salam takzim kepada Ibu Gubernur dan seluruh keluarga besar Jatim yang ada di NTB”, tutur umi Dinda di hadapan para tamu undangan.
Umi Dinda mengungkapkan bahwa masyarakat Jatim yang tinggal dan menetap di NTB telah memberikan kontribusi besar dalam proses pembangunan daerah. Lebih dari 4.000 warga asal Jatim menetap secara permanen di NTB dan banyak diantaranya memegang peran penting di berbagai sektor.
“Alhamdulillah, saudara-saudara kita dari Jatim telah menyatu dengan masyarakat NTB. Mereka menduduki berbagai posisi strategis, baik di birokrasi, legislatif, yudikatif maupun di institusi TNI/Polri. Bahkan banyak juga yang berkiprah di sektor swasta dan wirausaha,” ujar umi Dinda.
Lebih lanjut, umi Dinda menegaskan bahwa silaturahmi antara kedua provinsi ini tidak hanya bersifat kultural dan emosional, tetapi juga menyentuh aspek ekonomi yang strategis. Umi Dinda menyoroti pentingnya kolaborasi antara NTB dan Jatim dalam memperlancar distribusi produk unggulan daerah, membuka ruang investasi yang saling menguntungkan dan harapannya agar masyarakat NTB yang saat ini tinggal di Jatim mendapatkan perhatian dan cinta yang sama dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
“NTB dan Jatim hanya dipisahkan oleh Bali, maka sudah sepantasnya kita menjalin hubungan dagang yang lebih kuat, karena banyak komoditas NTB yang dikirim ke Jatim. Saya berharap proses distribusi bisa lebih efisien dan saya juga berharap masyarakat NTB yang tinggal di Jatim bisa merasa nyaman, diperhatikan serta dilibatkan dalam berbagai agenda pembangunan”, jelasnya.
Khofifah menekankan pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045. Khofifah menyoroti kehadiran para guru besar asal NTB yang menjadi contoh nyata bahwa kemajuan kualitas pendidikan dan kompetensi SDM di NTB semakin meningkat.
“Saya melihat sendiri banyaknya guru besar dari NTB yang hadir dan ini bukti nyata bahwa SDM NTB mengalami kemajuan luar biasa. Kita harus terus memperkuat sinergi agar semua potensi ini bisa saling mendukung”, ungkapnya.
Tak hanya berbicara soal pendidikan, Khofifah juga menyoroti capaian sektor industri. Menurutnya, kontribusi industri manufaktur Jatim hingga Mei 2024 telah mencapai 35% melampaui target Nasional tahun 2045 yang dipatok sebesar 30%.
“Capaian ini tentu bukan hasil kerja satu pihak. Ini adalah buah dari kerja keras, kepercayaan dan kolaborasi berbagai sektor di Jatim. Membangun konektivitas dengan NTB menjadi langkah strategis yang harus kita lanjutkan bersama dan transportasi menjadi kunci penting. Kini sudah ada dua rute LDF yang memperpendek jarak dan biaya antara Jatim dan NTB. Ini semakin mempercepat perputaran ekonomi di kedua daerah”, tegasnya.
Acara ini menjadi ruang temu antara pelaku usaha dan calon investor. Sebanyak 80 pengusaha asal Jatim dan 120 pelaku usaha dari NTB berpartisipasi aktif dalam forum ini dengan semangat membuka peluang dagang dan investasi yang saling menguntungkan. Kemeriahan forum juga diisi dengan penyerahan tali asih sebesar Rp50 juta dari Pemprov Jatim kepada Paguyuban warga Jatim di NTB, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kegiatan sosial dan komunitas. Acara ini juga menampilkan berbagai pertunjukan budaya khas Jawa Timur yang menjadi sarana pelestarian tradisi dan pengobat rindu bagi masyarakat perantauan.