
Suasana gembira pada hari Raya Idul Fitri nyaris tidak cukup diungkapkan dengan kata kata. Ia nya benar benar sebuah momen yang sangat spesial, sebuah kesempatan yang sangat tepat untuk mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat. Suasana lebaran di hari raya Idul Fitri adalah sebuah pengalaman yang akan selalu terkenang dan sangat sulit dilupakan. Suasana yang selalu diliputi dengan kegembiraan, kebahagiaan, kehangatan, keakraban dan persaudaraan yang sangat kental. Bagaimana tidak, kegiatan hari raya sudah dimulai dari satu hari bahkan dua hari sebelumnya dimana setiap rumah sudah dibersihkan, baju baru sudah disiapkan bahkan apa yang akan dimasak pada hari raya idul fitri sudah disiapkan dari dua tiga hari sebelumnya.
Pagi pagi sekali begitu selesai solat subuh, setiap orang berbondong bondong menuju tempat pekuburan keluarga masing-masing. Orang tua mencari makam anak anaknya, anak anak mencari makam orang tuanya, sang istri mencari kubur suaminya begitu juga sebalik ketika ada diantara anggota keluarga yang sudah meninggal dunia duluan
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan semua warga mendatangi masjid masing masing dengan menggunakan pakaian serba baru, karena memang dihari itu disunnatkan memakai baju baru. Begitu bubar dari masjid kadang sebagian warga tidak langsung pulang ke rumah tapi langsung menuju rumah rumah keluarga di luar dusunnya untuk sekedar berjabat tangan dan saling minta maaf antar satu dengan lainnya.
Hari itu benar benar merupakan hari yang sangat istimewa dimana setiap rumah dijejali dengan aroma masakan yang lezat, seperti opor ayam, rendang, dan ketupat. Bau harum ini menyebar ke seluruh lingkungan, membuat siapa saja yang menciumnya merasa lapar dan ingin segera mencicipi hidangan tersebut.
Sungguh Hari Raya Idul Fitri, adalah sebuah momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Suasana lebaran di hari raya Idul Fitri adalah sebuah pengalaman yang tak terlupakan, penuh dengan kegembiraan, kebahagiaan, dan kehangatan mulai dari anak anak hingga orang tua. Sekalipun tidak bisa juga dipungkiri bahwa di tengah tengah kebahagiaan tersebut ada saja sedikit kesedihan. Misal oran tua yang tidak bisa membelikan anak anaknya baju lebaran. Atau anak anak dirantau yang tidak bisa pulang menemui keluarganya atau anak anak yang sudah ditinggal mati oleh salah seorang orang tuanya atau kedua duanya dan lain sebagainya tapi semuanya tertutupi oleh suasa bahagia di hari itu.
Setelah shalat ied dilaksanakan, keluarga-keluarga berkumpul untuk menikmati hidangan lebaran. Meja-meja diisi dengan berbagai macam hidangan, dari yang tradisional hingga yang modern. Anak-anak kecil berlari-lari di sekitar meja, menantikan giliran untuk mencicipi hidangan favorit mereka disamping menunggu uluran THR dari keluarganya yang lebih dewasa, ntah dari kakaknya sendiri, kakak sepupu, paman dan lain lain.