
Mataram, 17 Mei 2025 — Di tengah derasnya transformasi digital dan kompleksitas ancaman di ruang siber, Hello Project kembali mengukuhkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas kepemudaan melalui Webinar Nasional Cyber Defence PKP #2. Mengangkat tema “Pemuda Tangguh di Era Siber: Pilar Keamanan Digital untuk Pertahanan Negara,” kegiatan yang digelar secara daring ini berhasil melibatkan 170 peserta dari 26 provinsi di Indonesia. Jumlah ini menandakan meningkatnya kepedulian generasi muda terhadap isu strategis pertahanan digital bangsa.
Webinar ini menjadi ruang edukatif sekaligus ajakan moral bagi pemuda untuk mengambil peran aktif dalam menjaga kedaulatan digital Indonesia. Dua narasumber dihadirkan untuk memperkaya pemahaman peserta mengenai tantangan dan peluang di era siber.
Sesi pertama menghadirkan Brigjen TNI Agus Bhakti, S.I.P., M.I.P., M.Han., yang menjabat sebagai Waasintel Kasad Bid. Inteltek & Hublu, yang membawakan materi tentang “Pertahanan Siber dan Kedaulatan Bangsa di Era Digital.” Dalam paparannya, ia menekankan bahwa ancaman di era digital tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga ideologis dan sosial, yang mampu mengganggu stabilitas nasional secara halus dan sistematis.
“Kedaulatan tidak lagi hanya soal batas wilayah, melainkan siapa yang menguasai data dan membentuk opini publik. Di sinilah peran strategis pemuda dibutuhkan,” tegas Brigjen Agus Bhakti.
Sesi kedua dibawakan oleh Yan Kurniawan, Senior Analyst di Drone Emprit, melalui topik “Media Sosial dan Integrasi Bangsa: Tantangan dan Peluang Pemuda di Era Digital.” Ia mengajak peserta melihat media sosial sebagai medan pertarungan ide dan narasi, yang jika tidak dikelola secara bijak dapat menjadi alat disintegrasi.
“Jika pemuda tidak mengisi ruang digital, maka akan diisi oleh narasi yang memecah belah. Literasi digital adalah kebutuhan utama untuk menjaga identitas dan integritas kebangsaan,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Project Manager Hello Project menyampaikan bahwa lonjakan jumlah peserta adalah hasil dari evaluasi kegiatan sebelumnya dan mencerminkan bangkitnya kesadaran kolektif pemuda terhadap pentingnya pertahanan siber. Ia berharap kegiatan ini bukan hanya menjadi forum sekali waktu, melainkan pemicu terbentuknya aksi nyata dan kolaborasi lanjutan.
“Webinar ini adalah amunisi semangat bagi generasi muda. Harapannya, ini menjadi awal dari gerakan yang lebih besar dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang menggambarkan partisipasi aktif peserta sebagai agen perubahan. Mereka tidak hanya hadir sebagai pendengar, tetapi sebagai aktor masa depan dalam menjaga ruang siber Indonesia tetap aman, sehat, dan berdaulat.
Webinar Nasional Cyber Defence PKP #2 bukan sekadar kegiatan daring, melainkan tonggak gerakan literasi dan pertahanan digital berbasis kepemudaan. Hello Project kembali membuktikan bahwa di tengah tantangan digital global, pemuda Indonesia dapat menjadi garda depan pertahanan bangsa melalui wawasan, integritas, dan kecakapan teknologi.