Mataram – Badan Pusat Statistik (BPS) NTB menyebutkan bahwa pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,01 persen. Angka Inflasi Provinsi NTB masih terkendali dan lebih rendah dibanding angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,12 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi menyatakan bahwa inflasi di Provinsi NTB masih dibawah inflasi nasional tapi tetap harus waspada terkait ketersediaan bahan-bahan pokok terutama beras dan bahan pokok lainnya.
“Tetap kita harus waspadai karena mengingat sebentar lagi akan ada maulid nabi dan acara keagamaan lainnya,” ungkapnya saat menghadiri berita resmi statistik di aula Tambora BPS Provinsi NTB, Senin (02/09/24).
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin menjelaskan pada Agustus 2024 terhadap Juli 2024 terjadi inflasi (m-to-m) Provinsi NTB sebesar 0,06 persen, inflasi tahun kalender Agustus 2024 terhadap Desember 2023 sebesar 0,08 persen. Sementara pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,01 persen. Angka Inflasi Provinsi NTB masih terkendali dan lebih rendah dibanding angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,12 persen.
“Meskipun terjadi inflasi (y-on-y) NTB tapi masih terkendali dan lebih rendah dibanding inflasi nasional,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa tiga bulan berturut-turut (Mei, Juni dan Juli) mengalami deflasi sedangkan bulan Agustus 2024 terjadi Inflasi. Adapun komoditas yang memberikan andil dalam inflasi tertinggi adalah udang basah sebesar 0,08 persen dan yang terkecil adalah beras sebesar 0,03 persen. Inflasi antar wilayah cakupan wilayah IHK Provinsi Agustus 2024 yg terbesar adalah kota Mataram sebesar 0,03 persen. (Manikpkominfo)