
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Sinta M. Iqbal, menegaskan pentingnya mencegah pernikahan anak demi masa depan generasi muda yang lebih cerah. Menurutnya, pernikahan usia dini secara tidak langsung akan berpengaruh serta berdampak negatif terhadap pembangunan daerah, diantaranya akan terdampak pada angka kemiskinan di NTB, meningkatkan risiko stunting, serta lebih utama mengganggu kesehatan mental anak.
“Pernikahan anak membuat NTB tidak menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. Nikmatilah masa muda kalian, karena saat kalian menikah, semuanya berubah. Ambil kesempatan selagi muda, pergunakan waktu sebaik mungkin, seproduktif mungkin,” Pesan bunda Sinta tersebut dalam Talkshow Gerakan Anti Perkawinan Anak di SMK Negeri 1 Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (14/8).
Selanjutnya saat melakukan dialog interaktif bersama pelajar, Bunda Sinta sapaan akrabnya, mengingatkan para siswa untuk menjaga diri dan memahami batasan pergaulan, mengingat di era digitalisasi saat ini sangat rentan akan terjadinya berbagai kejahatan yang objeknya anak muda.
“Anak-anakku semua harus pandai-pandai menjaga diri dan tahu batasan pergaulan, apa yang boleh dan tidak boleh,” Tegasnya.
Selanjutnya sebagai bentuk aksi nyata, Bunda Sinta meminta para pelajar menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing dengan menyebarkan kesadaran tentang bahaya pernikahan anak.
“Ayo kita sama-sama bergandengan tangan, supaya kita bisa membuat NTB jauh lebih baik ke depan, khususnya anak-anak mudanya,” pungkasnya.
Sebelumnya bunda Sinta bersama wakil gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri melaksanakan seminar bertajuk “Dampak Perkawinan Anak terhadap Kesehatan Mental dan Reproduksi” di Ballroom Aula Kantor Bupati Lombok Tengah, Rabu (13/8/2025). Dalam kesempatan itu Umi Dinda mengharapkan keterlibatan orang tua secara aktif untuk bersama pemerintah berkomitmen menekan angka perkawinan anak di NTB.(Diskominfotikntb)