MATARAM – Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Nusa Tenggara Barat (NTB), Herianto, S.P., menyatakan dukungan penuh terhadap pengusulan gelar pahlawan nasional bagi Almarhum Presiden ke-2 Republik Indonesia, H. M. Soeharto. Menurutnya, jejak pembangunan pada masa kepemimpinan Soeharto masih memberikan dampak signifikan bagi masyarakat NTB hingga saat ini, terutama di sektor pertanian dan pembangunan desa.
Herianto menyebut, NTB merupakan salah satu daerah yang turut merasakan manfaat dari program pembangunan nasional berbasis pertanian dan pedesaan di era Orde Baru. Berbagai infrastruktur vital seperti bendungan, jaringan irigasi, embung, hingga perluasan lahan pertanian produktif, menjadi fondasi ekonomi masyarakat NTB selama beberapa dekade.
“Pertanian di NTB tidak lepas dari peran besar almarhum Presiden Soeharto. Banyak bendungan dan saluran irigasi yang masih menjadi penopang utama produktivitas petani hingga saat ini,” ujar Herianto dalam keterangan resminya di Mataram.
Selain irigasi, ia juga menyoroti program listrik desa, pembangunan sekolah keguruan, dan perluasan kesempatan pendidikan tinggi sebagai langkah strategis yang turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia NTB. Menurutnya, kemajuan generasi muda NTB saat ini tidak terlepas dari pondasi pembangunan yang ditanam pada masa tersebut.
Lebih jauh, Herianto menegaskan bahwa dukungan pemberian gelar pahlawan nasional bukan dimaksudkan untuk menutup mata terhadap dinamika sejarah, tetapi sebagai bentuk sikap adil dan proporsional terhadap jasa seorang tokoh negara.
“Mengakui jasa bukan berarti menafikan kritik. Tapi bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menilai sejarah dengan jernih. Jasa Pak Harto dalam memperkuat kedaulatan pangan dan meningkatkan taraf hidup rakyat adalah fakta yang dirasakan langsung oleh masyarakat di NTB,” lanjutnya.
Karena itu, Herianto menilai bahwa penghargaan berupa gelar pahlawan nasional merupakan bentuk apresiasi negara kepada pemimpin yang berdampak nyata bagi kehidupan rakyat, khususnya di sektor pertanian dan pembangunan pedesaan.
“Sudah sepantasnya negara memberikan pengakuan tertinggi kepada almarhum Presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional,” tutup Herianto.
