
Mataram – Kepala Dinas UKM Provinsi NTB, Ahmad Masyhuri, SH, menggelar rapat secara hybrid (offline dan online melalui Zoom) bersama Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten/Kota, Kepala Bidang, serta Sekretaris, Jumat (22/8). Rapat tersebut membahas tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi Satuan Tugas Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bersama Gubernur NTB, Sekda, para bupati/wali kota, OPD lingkup Pemprov NTB, BUMN, dan BUMD.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Masyhuri menyampaikan bahwa pemerintah provinsi tengah mempersiapkan pelaksanaan Rapat Koordinasi antara Gubernur dengan para bupati dan wali kota se-NTB yang akan digelar di Sembalun pada 25 Agustus mendatang. Agenda utama rapat adalah membahas program Koperasi Desa Merah Putih.
“Rapat ini menjadi bagian penting untuk menyatukan langkah kita dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat, terutama terkait tiga program prioritas Presiden Prabowo, yakni Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, serta pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” jelas Masyhuri.
Ia menegaskan, keberadaan Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi tulang punggung ekosistem ekonomi desa, termasuk menjadi pemasok kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) maupun Sekolah Rakyat. Saat ini, NTB telah memiliki tiga Sekolah Rakyat dengan rata-rata 200 siswa, namun jumlah tersebut ditargetkan meningkat hingga ribuan ke depan.
“Bayangkan jika program ini berjalan, kebutuhan logistik seperti bahan pangan akan sangat besar. Harapannya, koperasi desa menjadi pemasok utama sehingga uang masyarakat tetap berputar di desa dan memberikan keuntungan langsung bagi warga,” tambahnya.
Menurutnya, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih bertujuan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa. Selain memenuhi kebutuhan lokal, koperasi juga diharapkan mampu menampung dan memasarkan hasil produksi masyarakat agar harga tetap stabil tanpa bergantung pada tengkulak maupun distributor.
“Dengan adanya koperasi desa, masyarakat memiliki lembaga bisnis milik sendiri. Jadi bukan hanya sebagai konsumen, tapi juga sebagai produsen yang mampu bersaing,” tutup Masyhuri.