
Jumlah penduduk terbanyak di Nusa Tenggara Barat membuat kabupaten Lombok Timur (Lotim) potensial dalam pemanfaatan keuangan digital.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB, Yusron Hadi membuka kegitaan Literasi Keuangan Digital di Ruang Rapat Utama kantor Bupati Lotim, Rabu (16/07).
Ia mengatakan, pemanfaatan digital dalam beragam sektor kehidupan nasyarakat dan pentingnya literasi akan menjadikannya kekuatan menghadapi era teknologi digital.
Pemerintah dalam hal penyedia pelayanan publik menjadikan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) sebagai cermin keberhasilan masyarakat dalam penggunaan teknologi digital.
“Pemerintah mengelola pelayanan publik dan masyarakat yang cerdas dalam penggunaan teknologi akan mendatangkan kesejahteraan”, tambahnya. Termasuk pula kewaspadaan pada dampak buruk media digital seperti penipuan, judi online, pinjaman online, pembajakan data dan lain lain.
Yusron juga menghimbau peserta sosialisasi dari pelaku UMKM, pelajar dan masyarakat umum untuk membagi pengetahuannya kepada orang lain.
Hal yang sama dikatakan Kepala Dinas Kominfotik Lotim, H Fauzan bahwa dalan pemanfaatan digital agar masyarakat tidak terbawa arus negatif dengan pengetahuan dan wawasan yang cukup tentang teknologi digital.
“Kebijakan digital pemerintah yang open sky atau ruang terbuka membuat kita harus punya pengetahuan tentang cara kerja dan regulasinya”, ujarnya.
Dalam sosialisasi literasi digital bersama Satgas PASTI (Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) yang terdiri dari Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia NTB menghadirkan kiat kiat agar terhindar dari dampak negatif digital dengan benar benar menjaga dan melindungi data pribadi selain meningkatkan pengetahuan tentang dunia digital terkini seperti transaksi aman, pembayaran digital yang aman dengan QRIS dan investasii aman.
Antusiasme peserta terlihat dalam diskusi dan tanya jawab tentang e commerce yang disampaikan narasumber dari Dinas Kominfotik yang mengadu, bertanya seputar kasus phising, scam, fraud, takeover data dan lain lain.
Beberapa trik mengatasi ancaman dan resiko transaksi digital diantaranya, penjebakan melalui link palsu dari Whatsapp dan Email, pemalsuan QR Code, pencurian akun melalui web dan wifi publik, serangan database dan pembajakan data pribadi, malware/ ransomware dan berita palsu/ hoax.
Indeks Masyarakat Digital sendiri adalah ukuran pencapaian yang terdiri dari infrastruktur dan ekosistem, keterampilan, pemberdayaan dan pekerjaan berbasis digital. NTB dalam kurun 2022-2024 mencapai nilai 45,59 sedangkan Lombok Timur 44,48 dalam kategori Cukup. (jm)