
Mataram – Banjir yang sempat melanda Kota Mataram beberapa waktu lalu menyisakan kekhawatiran, termasuk bagi pemilik sepeda motor listrik. Banyak warga yang belum tahu langkah tepat saat motor listrik terendam air, khususnya motor listrik Honda. Tidak sedikit yang khawatir motor listrik bisa menyetrum atau menyebabkan korsleting jika terkena banjir.
Kepala Bengkel Astra Motor Sriwijaya I Ketut Mahendra pun angkat bicara untuk menepis kekhawatiran tersebut. “Hal paling penting yang harus dilakukan adalah jangan menyalakan motor, jangan memutar kunci kontak ke posisi on,” ujar Ketut.
Ia menegaskan, semua barang elektronik, termasuk motor listrik, tidak boleh langsung dinyalakan setelah terendam air. Risiko korsleting cukup tinggi jika motor langsung dihidupkan. Setelah air surut, pemilik disarankan untuk segera mengeringkan motor.
“Jemur hingga benar-benar kering, pastikan tidak ada air yang menetes dari motor,” jelasnya.
Langkah selanjutnya, jika motor sudah kering, segera copot baterai. Pada motor listrik Honda, posisi kontak harus diarahkan untuk membuka jok agar bisa melepas baterai dengan aman. Setelah baterai dilepas, pengguna dianjurkan membawa motor ke bengkel resmi Honda untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Lantas, apakah ada risiko setrum saat motor listrik terendam?
“Selama kunci kontak berada di posisi off, tidak ada risiko setrum,” tegas Ketut.
Ia memastikan, sistem keamanan di baterai motor listrik Honda dirancang untuk memutus aliran listrik tegangan tinggi saat motor dalam kondisi mati. “BMU (Battery Management Unit) tidak akan memberi akses ke tegangan tinggi jika tidak ada sinyal dari PCU,” imbuhnya.
Dengan mengetahui prosedur yang tepat, pemilik motor listrik tak perlu panik saat menghadapi banjir. Pencegahan korslet dan risiko lainnya bisa dilakukan dengan langkah-langkah yang aman dan terukur. (Tim KM MD Astra Motor NTB)