
Kolaborasi antara Universitas Mataram (Unram) dan PT. Bangko-Bangko Lestari (BBL) tak berhenti pada tataran kelembagaan semata. Kemitraan ini membuka peluang luas bagi mahasiswa dan alumni untuk berpartisipasi langsung dalam berbagai proyek pengembangan kawasan Bangko-Bangko, Lombok Barat. Komisaris PT. Bangko-Bangko Lestari, Lutfi Heyder, menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan dan perspektif akademisi untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya lokal. “Kami ingin menjadikan sistem wellness sebagai ikon Lombok yang bisa menjadi kebanggaan nasional. Selain itu, kami juga berencana mendirikan sekolah dan klinik kecil sebagai bentuk nyata kontribusi sosial bagi masyarakat sekitar,” ungkap Lutfi. Dari pihak universitas, Dr. Hairil Anwar, S.Hut., M.P., selaku Wakil Dekan I Fakultas Pertanian, menegaskan pentingnya peran lulusan dalam mendukung pengembangan sektor ekowisata dan agroindustri yang diinisiasi PT. Bangko-Bangko Lestari. “Kami menargetkan 200 hingga 300 alumni dapat direkomendasikan sebagai tenaga profesional di sektor ini. Kemampuan berbahasa Inggris dan keterampilan teknis menjadi modal utama agar mereka mampu bersaing di tingkat global,” jelasnya. Sementara itu, Koordinator Program Studi Ilmu Kelautan Unram, Dr. Soraya Gigentika, dalam dialog adanya integrasi kegiatan akademik yang dilakukan dalam kerja sama tersebut, seperti melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan magang mahasiswa. Menanggapi hal itu, Lutfi Heyder memastikan bahwa PT. Bangko-Bangko Lestari membuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk terlibat langsung di lapangan. “Kami siap memfasilitasi mahasiswa untuk belajar sekaligus berkontribusi dalam proyek-proyek pengembangan kawasan pesisir. Dunia industri membutuhkan tenaga ahli muda yang memiliki semangat inovatif dan wawasan berkelanjutan,” tambahnya. Sebagai langkah awal, kedua pihak akan memulai kerja sama dengan penataan kawasan dan pembangunan jembatan di area Bangko-Bangko. Proyek ini diharapkan menjadi simbol awal sinergi antara perguruan tinggi dan industri dalam mengembangkan inovasi berbasis riset dan pemberdayaan masyarakat. Kerja sama ini bukan hanya wujud kolaborasi akademik, tetapi juga menjadi harapan baru bagi kemajuan ekowisata, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat di Nusa Tenggara Barat
Kolaborasi antara Universitas Mataram (Unram) dan PT. Bangko-Bangko Lestari (BBL) tak berhenti pada tataran kelembagaan semata. Kemitraan ini membuka peluang luas bagi mahasiswa dan alumni untuk berpartisipasi langsung dalam berbagai proyek pengembangan kawasan Bangko-Bangko, Lombok Barat.
Komisaris PT. Bangko-Bangko Lestari, Lutfi Heyder, menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan dan perspektif akademisi untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya lokal.
“Kami ingin menjadikan sistem wellness sebagai ikon Lombok yang bisa menjadi kebanggaan nasional. Selain itu, kami juga berencana mendirikan sekolah dan klinik kecil sebagai bentuk nyata kontribusi sosial bagi masyarakat sekitar,” ungkap Lutfi.
Dari pihak universitas, Dr. Hairil Anwar, S.Hut., M.P., selaku Wakil Dekan I Fakultas Pertanian, menegaskan pentingnya peran lulusan dalam mendukung pengembangan sektor ekowisata dan agroindustri yang diinisiasi PT. Bangko-Bangko Lestari.
“Kami menargetkan 200 hingga 300 alumni dapat direkomendasikan sebagai tenaga profesional di sektor ini. Kemampuan berbahasa Inggris dan keterampilan teknis menjadi modal utama agar mereka mampu bersaing di tingkat global,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Program Studi Ilmu Kelautan Unram, Dr. Soraya Gigentika, dalam dialog adanya integrasi kegiatan akademik yang dilakukan dalam kerja sama tersebut, seperti melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan magang mahasiswa.
Menanggapi hal itu, Lutfi Heyder memastikan bahwa PT. Bangko-Bangko Lestari membuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk terlibat langsung di lapangan.
“Kami siap memfasilitasi mahasiswa untuk belajar sekaligus berkontribusi dalam proyek-proyek pengembangan kawasan pesisir. Dunia industri membutuhkan tenaga ahli muda yang memiliki semangat inovatif dan wawasan berkelanjutan,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, kedua pihak akan memulai kerja sama dengan penataan kawasan dan pembangunan jembatan di area Bangko-Bangko. Proyek ini diharapkan menjadi simbol awal sinergi antara perguruan tinggi dan industri dalam mengembangkan inovasi berbasis riset dan pemberdayaan masyarakat.
Kerja sama ini bukan hanya wujud kolaborasi akademik, tetapi juga menjadi harapan baru bagi kemajuan ekowisata, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat di Nusa Tenggara Barat