Saya senang sepakbola. Meski hanya sebagai penonton dan pengamat kelas kampung. Yg jelas, bukan sebagai pemain. Karena terhalang kacamata.
Dulu waktu kuliah di Unibraw Malang, nyaris sering juga ikut sorak-sorai bila Arema – Persema home base main di Stadion Gajayana. Senang liat Bambang Nurdiansyah, meki tata, singgih pitono, aji santosa, samsul huda dll gocek bola di lapangan. Teringat Manager Persebaya Alumni FKK Unibraw – H. Agil H Ali dengan sepakbola gajahnya. Dulu, ketika sempat “kuliah singkat” di Bremerhaven, sesekali cari peluang untuk bisa menyaksikan langsung Werder Bremen menjamu tamu2nya. Mampir ke San Siro atau memburu asesoris Ajax Amsterdam kala di Belanda.
Nanti malam ( 26.8.2023 ) Garuda Muda akan bertempur lawan Vietnam. Secara naluriah saya pasti ingin menontonnya hingga tuntas. Tapi, saya teringat pengalaman2 yg menyedihkan. Ketika saya tonton garuda muda main, acapkali kalah. Pernah saya putuskan untuk tdk akan nonton bila PSSI main. Semata2 berharap justru agar PSSI Menang.
Pernah PSSI menang 2 – 0 di awal2 pertandingan. Saya sedang tdk menontonnya. Namun karena, suasana heroik, sorak sorai dan penuh kegembiraan seolah sudah menang karena unggul 2 gol, saya coba2 intip TV dan duduk nonton. Tak berlangsung lama, PSSI kebobolan 1 gol. Jantung bergetar. TV saya matikan dan endingnya PSSI justru alami kekalahan.
Maaf, nanti malam, saya akan duduk berdoa saja. Semoga Garuda Muda menang tebal. Saya tdk nonton TV saat laga berlangsung.
Selamat berjuang Garuda2 Muda…… kebanggaan kita semua. Mari kita berdoa………