Lantaran Kodok

Beberapa pekan lalu, rombongan Dikbud NTB mengunjungi SMK NW Kokok Putik di Sembalun. Sebagai Kepala Dinas, Aidy Furqan ingin memastikan sekolah tersebut dapat bersinergi dengan SMA Negeri Sembalun. Agar masyarakat tetap memiliki SMA Negeri dan juga memiliki sekolah kejuruan.

  Daerah dingin Sembalun lereng gunung, mengingatkan Abu Bongoh pada sebuah kisah menarik saat mendaki sebuah Gunung Angker bersama sahabatnya.

Saat itu tiga pemuda Desa Nyelekit yakni Abu Bongoh, Abu Mardut dan Guru Dolle melakukan pendakian Gunung Angker. Seorang penjaga Gunung mengingatkan agar dalam pendakian jangan pernah menginjak kodok.

“Memangnya ada apa dengan Kodok itu Pak?” Tanya Bongoh.

“Kalau nginjak Kodok nanti dapat isteri jelek.” Jelas penjaga.

Maka berangkatlah mereka dengan semangat laksana rombongan pendaki professional.

Nah, setelah pendakian berhasil, kemudian mereka berpisah. Setahun kemudian bertemu lagi dalam acara reuni Desa.

“Hey apa kabar Ngoh, rupanya saat mendaki setahun lalu, kamu nginjek Kodok ya.” Kata Abu Mardut menyindir melihat isteri Abu Bongoh yang tak begitu cantik.

“Hey kamu juga Dolle apa kabar? Rupanya kamu sama dengan Bongoh, nginjek Kodok juga ya?” Tanya Mardut sombong.

“Coba lihat isteriku, cantik kan? Karena saat mendaki itu aku mematuhi pesan penjaga gunung itu. Selama pendakian aku tak menginjak kodok.” Kata Abu Mardut.

Namun tanpa diduga isteri Abu Mardut yang cantik itu menyela pembicaraan mereka, “Ya, Kamu memang ndak nginjek Kodok, tapi saku yang nginjek beberapa ekor kodok.” Kata isteri Mardut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *