Skip to content
Kampung Media
Kampung Media

Kampung Media

penghargaan-kampung-media
Primary Menu
  • Inspirasi Kampung
  • Kuliner Kampung
  • Wisata Kampung
  • Otomotif
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Sosial Keagamaan
  • Inspirasi Kampung

Ini Bahaya Nikah Muhallil bagi Perempuan Menurut Islam

adminkampung October 13, 2025
ilustrasi-buku-nikah_169

Jakarta – Dalam ajaran Islam, pernikahan bukan sekadar ikatan lahiriah, melainkan ibadah yang harus dijalankan dengan niat tulus dan penuh tanggung jawab. Namun, ketika pernikahan dijadikan alat untuk tujuan tertentu seperti dalam praktik nikah muhallil, makna suci tersebut menjadi ternodai dan justru membawa dampak buruk bagi perempuan.
Nikah muhallil sering dianggap solusi agar wanita yang telah ditalak tiga bisa kembali kepada mantan suaminya. Padahal praktik ini jelas diharamkan dan mengandung banyak mudarat.

Selain bertentangan dengan syariat, pernikahan semu ini juga berpotensi merendahkan martabat perempuan serta menimbulkan penderitaan lahir dan batin yang tidak sejalan dengan nilai kasih sayang dalam Islam.

Hukum Nikah Muhallil dalam Islam
Menurut buku Kitab Terlengkap Biografi Empat Imam Madzhab karya Rizem Aizid, nikah muhallil adalah bentuk pernikahan yang dilakukan oleh seorang pria dengan wanita yang telah ditalak tiga oleh suaminya. Tujuannya semata-mata agar wanita tersebut dapat kembali menikah dengan suami pertamanya setelah ditalak tiga.

Dalam praktiknya, laki-laki yang menikahi wanita itu disebut sebagai muhallil atau perantara. Ia menikahi wanita tersebut bukan karena cinta atau keinginan membangun keluarga, tetapi untuk tujuan tertentu yang menyalahi ajaran Islam.

Pernikahan seperti ini biasanya tidak dilandasi niat membentuk rumah tangga yang sakinah dan penuh keberkahan. Sebaliknya, akad tersebut dilakukan hanya untuk memenuhi syarat agar sang wanita kembali halal bagi suami pertamanya.

Setelah proses akad dan hubungan suami istri dilakukan, sang muhallil biasanya segera menceraikan wanita itu. Dengan begitu, mantan suami pertamanya bisa menikahinya kembali sesuai syarat hukum lahiriah.

Padahal, praktik seperti ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam yang memandang pernikahan sebagai ibadah suci. Islam menekankan bahwa pernikahan harus didasari oleh niat yang ikhlas dan bukan rekayasa hukum untuk menghalalkan sesuatu yang diharamkan.

Menurut Ensiklopedi Fikih Indonesia: Pernikahan karya Ahmad Sarwat, nikah muhallil secara tegas diharamkan oleh mayoritas ulama atau jumhur ulama. Mereka sepakat bahwa praktik ini menyalahi tujuan utama pernikahan dan membawa mudarat bagi semua pihak yang terlibat.

Larangan tersebut didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa Allah SWT dan Nabi-Nya melaknat pelaku nikah muhallil. Hadits ini menjadi dasar kuat bahwa praktik tersebut bukan hanya tidak sah secara moral, tetapi juga berdosa besar di sisi Allah SWT.
Abu Hurairah meriwayatkan hadits Rasul SAW, “Allah SWT melaknat muhallil dan muhallal lahu.” (HR Ahmad & Baihaqi)

Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas’ud dinyatakan:

لَعَنَ رَسُول اللَّهِ الْمُحَلِّل وَالْمُحَلَّلَ لَهُ

Artinya: “Rasulullah SAW melaknat orang yang menikahi dan dinikahi secara muhallil.” (HR Tirmidzi)

Baca juga:
Nikah Syighar, Jenis Pernikahan yang Dilarang dalam Islam
Praktik Nikah Muhallil Merugikan Perempuan
Menurut Ensiklopedi Fikih Indonesia: Pernikahan karya Ahmad Sarwat, praktik nikah muhallil secara tegas diharamkan karena menyalahi tujuan utama pernikahan dalam Islam. Praktik ini menjadikan akad nikah hanya sebagai sarana untuk menghalalkan hubungan, bukan sebagai ibadah yang didasari niat tulus.

Dari sisi perempuan, nikah muhallil sangat merugikan karena menjadikan mereka seolah-olah “alat” untuk melegalkan pernikahan kembali dengan suami pertama. Hal ini jelas bertentangan dengan nilai Islam yang memuliakan dan menjaga kehormatan wanita sebagaimana dijelaskan dalam buku Kamu Cantik jika Taat Allah karya Sahabat Muslimah.
Selain itu, wanita dalam praktik nikah muhallil sering kali tidak mendapatkan hak-haknya secara penuh sebagai istri. Mereka hanya diperlakukan sebagai bagian dari rekayasa hukum, bukan sebagai pasangan hidup yang layak dihormati dan dicintai.

Padahal, seperti dijelaskan dalam buku Membangun Keluarga Sakinah karya H.U. Saifudin ASM, tujuan pernikahan adalah untuk menciptakan ketenangan, kasih sayang, dan keberkahan dalam rumah tangga. Dengan demikian, nikah muhallil justru merusak kehormatan dan nilai sakral pernikahan yang seharusnya melindungi dan memuliakan perempuan.

Wallahu a’lam.

selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-8158477/ini-bahaya-nikah-muhallil-bagi-perempuan-menurut-islam.

Continue Reading

Previous: Rahasia Hidup Tenang, Ini 15 Khasiat Dahsyat Hasbunallah Wanikmal Wakil
Next: TMMD Kodim 1606 Buka Akses, Petani Aren Lebih Sejahtera

Berita Terkait

hajar-aswad-1
  • Inspirasi Kampung

Ilmuwan Ungkap Fakta Hajar Aswad Bukan Berasal dari Bumi

adminkampung October 14, 2025
zikir_169
  • Inspirasi Kampung

Rahasia Hidup Tenang, Ini 15 Khasiat Dahsyat Hasbunallah Wanikmal Wakil

adminkampung October 13, 2025
ilustrasi-takdir_169
  • Inspirasi Kampung

Takdir dalam Pandangan Islam: antara Kehendak Allah dan Usaha Manusia

adminkampung October 10, 2025

Berita Terkini

  • Honda Community Nocturnity Wujud Soliditas Komunitas Honda Mengelilingi Kota Mataram
  • Riding Gear Bukan Sekadar Gaya, Tapi Jadi Gaya Hidup Anak Muda
  • Pelecing Urap Inaq Alimudin Jadi Primadona di Posko Satgas TMMD Ke-126 Kodim 1606 Mataram
  • Cipta Kondisi Pasca MotoGP, SWIM Siap Bersinergi Dukung Aparat Kepolisian Jaga Kamtibmas
  • Gubernur NTB Lepas Kolonel Sonny, Sambut Kolonel Suryo Sebagai Danlanud Baru: Lombok Tak Layak Dilupakan

Kanal Berita

  • Artikel/Opini
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Indeks
  • Inspirasi Kampung
  • Kesehatan
  • Kuliner Kampung
  • Olah Raga
  • Otomotif
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sosial Keagamaan
  • Teknologi
  • Wisata Kampung

Baca juga

7231c448-9419-4ad0-bfd6-3fcc2adcb41b
  • Otomotif

Honda Community Nocturnity Wujud Soliditas Komunitas Honda Mengelilingi Kota Mataram

adminkampung October 20, 2025
5fec8165-8734-4ea0-b789-0c68bbecc511
  • Otomotif

Riding Gear Bukan Sekadar Gaya, Tapi Jadi Gaya Hidup Anak Muda

adminkampung October 20, 2025
e7e41329-c129-4e47-a660-aae28aa25b6d
  • Ekonomi

Pelecing Urap Inaq Alimudin Jadi Primadona di Posko Satgas TMMD Ke-126 Kodim 1606 Mataram

adminkampung October 18, 2025
9c5bf10d-121f-4da3-ad2b-c0ce2cd9d21e
  • Sosial Keagamaan

Cipta Kondisi Pasca MotoGP, SWIM Siap Bersinergi Dukung Aparat Kepolisian Jaga Kamtibmas

adminkampung October 18, 2025

SEKRETARIAT


Jl.Banda Sraya Gg.sakura No.5 Pondok Indah Kel.Pagutan Barat Kota Mataram
Nomor Kontak: 089637675034
Email: kampungmedia2008@gmail.com


Konsultan Media: Lombok Inisiatif – Akta Notaris Nomor 135 tanggal 14 Maret 2015.
Alamat: Jalan Bhanda Sraya 23 Griya Pagutan Indah Mataram.

REDAKSI

Publisher VIP (Visual Informasi & Publikasi) PRODUCTION & Lombok Kreatif.

Chief Executive Officer:
Asrobi Abdihi
Chief of Content:
Fakhrul Azhim
Manager Operations / Editor in Chief :
Afifudin
Sekretaris Redaksi: Neneng Pebriana

TIM REDAKSI

Kepala Kampung / Pemred :
Asrobi Abdihi
Redaktur Pelaksana :
Fakhrul Azhim
Editor Senior : Ncep
Editor: Abdi, Achim Nadfia,
Reporter: Muhammad Safwan, Jumaili, Ncep

DEWAN PAKAR

Suaeb Qury, S.H.I.

KONTRIBUTOR

1.Muhammad Safwan (Kota Mataram) 2.Jumaili (Lombok Tengah) 3.Hasan Karing ( KM Brang Ene Sumbawa) 4.Adi Pradana (Kab.Bima)5.Opick Manggelewa. KM Manggelewa (Dompu) 6.Joko KM Panto daeng Sumbawa 7.Ryan KM Gempar Bima 8.Faidin (KM kempo) Dompu 9.Alimuddin (KM Maluk) KSB 10.Randal Patisamba (KM Rampak Nulang) 11.Ibrahim Arifin (KM Rensing Bat) Lotim 12.Yakub (KM SasakTulen) Lobar 13.Alamsyah (KM Tembe Nggoli) Bima 14.M. Hariyadin (KM. Sarei Ndai Kota Bima 15.Andre Kurniawan (KM.Masbagik) Lotim 16.Ali Nurdin (KM. Taliwang) Sumbawa 17.Hajrul Azmi ( KM. Sajang Bawak Nao ) Loteng 18.Desa Wisata Masmas Loteng 19.Abdul Satar Lobar 20.Nurrosyidah Yusuf 21.Masyhuri (sambang kampung),22.Joko Pitoyo, 23.Asep KM Lobar, 24. Abu Ikbal, 25. Romo. 26. Alin 27. Tawa, 28. Andi Mulyan Mataram,29. Asri (KM Sukamulia), 30. Efan (Kampung Media Lengge Wawo-Bima) 31. Aulia Abdiana

Copyright © Kampung Media.