
Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal berharap pengembangan SMK di NTB dapat selaras dengan kebutuhan industri. Selain itu, pasar kerja bagi lulusan SMK juga akan diarahkan ke negara-negara Asia Pasifik yang memasuki tahap aging society seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
Hal tersebut disampaikan Miq Iqbal, sapaan Gubernur, saat bersilaturahmi dengan Keluarga Besar Cabang Dinas Dikbud Lombok Timur di SMK Negeri 1 Jerowaru, Lombok Timur, Minggu (16/3).
“Jadi ceruk pasar yang tersedia ini sangat besar. Dan ini bisa masuk karena kita menghadapi bonus demografi, di mana usia produktif kita jauh lebih besar dari usia non-produktif. Jadi ada peluang kita masuk,” ujarnya.
Selain itu, Miq Iqbal juga menegaskan bahwa hubungan antara Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten/Kota terjalin dengan sangat baik. Salah satu faktor penguatnya adalah kebersamaan dalam mengikuti retreat di Magelang pada Februari lalu. Hal ini ia sampaikan
“Semangatnya ke depan adalah pemerintah provinsi dan kabupaten/kota itu tidak bersaing. Jadi apa yang dilakukan oleh provinsi tidak dilakukan oleh kabupaten/kota, dan apa yang sudah dilakukan kabupaten/kota tidak dilakukan oleh provinsi. Kalaupun kita ingin masuk di program yang sama, harus saling menguatkan,” tegas Gubernur.
Hal ini juga berlaku dalam pengelolaan pendidikan. Gubernur menekankan bahwa kualitas SMK/SMA sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan di tingkat SMP. “Feedernya ini juga ikut menentukan seberapa baik kualitas SMA dan SMK. Oleh karena itu, intervensi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi tidak lepas dari intervensi terhadap SMP dan sederajat. Mudah-mudahan nanti kita bisa membenahi ini,” harapnya.
Terkait pengembangan Sekolah Luar Biasa (SLB), Gubernur menyatakan bahwa akan ada skema khusus. Bentuk intervensi pemerintah provinsi akan disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan di masing-masing SLB, seperti mobilisasi siswa dan sertifikasi tenaga pengajar. (dinaskominfotikntb)