
Berada di lapangan Basket Ball SMAN 3 Mataram (Smanti) Main Dealer Astra Motor NTB melalui TDM Astra Motor Mataram menggelar road show ke setiap sekolah menengah atas yang ada di Lombok baik SMA maupun SMK bertajuk “KOMPAK” Kompetisi Pelajar Honda Lombok. Kompak ini menghadirkan berbagai macam acara seperti Honda Fun Modification Contest, Ekskul Competition, Honda PCX Hibition dan Safety Riding Education. (16 Juni 2025)
Koordiantor Sales TDM Mataram –Herman,S.Sos mengatakan kegiatan Kompak ini merupakan road show setiap bulannya ke setiap sekaloh, seperti halnya kemarin Astra Motor mengadakan di SMKN 3 Mataram dan hari ini di SMAN 3 Mataram, banyak acara yang digelar seperti contest sepeda motor khusus Honda, Ekskul dari sekolah, service ringan kisaran 15 ribu rupiah sampai 20 ribu rupiah, diluar dari service akan dikenakan biaya seperti pergantian oli namun akan mendapatkan discount.
“Kalau kontes ini, sebenarnya kita sudah mengundang 50 peserta namun yang hadir hanya sekitar 13 motor dan dalam kontes ini yang paling dinilai dulu adalah safety riding, Striping dan memenuhi standard, yang paling utama keselamatan berkendara dan kelegkapan kendaraan. Ada juga kemarin di SMA sebelah, modifnya bagus Cuma bannya tidak sesuai standart, gak jadi pemenang”. Ujar Herman yang merupakan salah satu alumni SMAN 3 Mataram (Smanti)
Selama mengggelar road show ini, herman mengatakan ada beerapa point yang menjadi catatan TDM Astra Motor Mataram, pertama kreatifitas dari siswanya terkait modifikasi, karna memang saat ini siswa mulai ada bakatnya di otomotif dan itu yang perlu digali. Kedua sosialisasi aturan berkendara yang sangat perlu diketahui oleh siswa karna banyak sekarang siswa mempunyai motor yang tidak sesuai dengan standart keselamatan, dan yang ketiga paling utama tentunya promosi dan penjualan dari prodak Honda sendiri. Ke empat terkait dengan adanya sirkuit mandalika sudah saatnya harus digali dan kembangkan bakat dan minat dari para siswa untuk menuju arena balap di Sirkuit Mandalika.
Lebih jauh Herman menyampaikan, untuk target penjualan setiap menggelar event itu 25 unit bisa terjual dari berbagai jenis merek Honda. Ada beberaa program yang digunakan Astra Motor Untuk mengejar target itu dan program ini disesuaikan dengan tempat acara, semisal di sekolah ada promo potongan angsuran bagi guru dan siswa dari 200 ribu rupiah sampai 300 ribu rupiah. Untuk potongan ada yang 2 bulan saja bagi siswa dan potorngan 4 sampai 5 bulan untuk para guru, marketnya sesuai tempat.
Sementara itu Pembina Osis SMAN 3 Mataram Juslaeni berterimaksih kepada Astra Motor NTB yan telah mewadahi dan menyiapkan sarana untuk menunjang kegiatan ini, pihak sekolah tinggal mengisi acaranya dengan menampilkan ekskul sekolah ditambahl agi gelaran kontes modifikasi motor dari Astra Motor sendiri.
“Memang sarana disiapkan oleh Honda, dan kami hanya mensuport dari ekskulnya saja, kalau kontes modifikasi motornya sendiri dari Honda dan hadianya dari Honda juga:. Ujar Juslaeni
Terkait masalah aturan keselematan berkendara bagi siswanya, Juslaeni menjelaskan aturan keselamatan berkendara sudah masuk dalam tata tertib disekolah seperti tidak boleh menggunakan kanlpot racing atau brong, ban cacing termasuk aturan kelengakapan sepeda motor seperti kaca spion.
“Tetapi untuk kelengkapan surat kendaraan seperti SIM dan STNK tidak masuk dalam tata tertib, itu sudah punya aturan sendiri dari pemerintah dalam hal ini kepolisian”. Ujarnya
Sosialisasi tata tertib ini sering digelar baik saat upacara maupun masuk ke kelas masing masing karna jika pelanggaran oleh siswa dan mencapai 100 point maka siswa tersebut harus dikeluarkan dari sekolah.
Sosialisasi pertama dilakukan saat penerimaan siswa baru, tata tertib wajib ditekankan kepada calon siswa agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
“ Contoh siswa A memakai knalpot recing atau brong maka kena 2 point, besoknya terulang lagi pelanggaran maka dapat 2 point lagi, jika sudah terakumulasi sampai 100 point dari berbagai macam pelanggaran maka siswa yang bersangkutan dikeluarkan dari sekolah”. Tegas Juslaeni
Dijelaskan Juslaeni, pelanggran yang terakumulasi 35 point akan mendapatkan SP 1, 35 sampai 70 point akan kena SP 2, dan jika sudah 100 point pelanggaran dari semua aturan yang ada maka siswa harus dikeluarkan. Lain halnya dengan siswa terlibat tawuran maka akan kena langsung 100 point tanpa ada SP 1 dan SP 2, siswa langsung dikeluarkan dari sekolah SMAN 3 Mataran (Smanti).
“Pernah ada satu siswa sudah sampai 100 point, dan dengan sendirinya langsung mengudurkan diri tanpa harus dikeluarkan langsung oleh pihak sekolah, mungkin dia sudah sadar”. Tutup Juslaeni. (Abdi Tim KM Mataram)