
Mataram – Perhelatan Lombok Sharia Festival (LSF) ke-6 tahun 2025 yang berlangsung pada 7 hingga 9 Juni 2025, merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Pemerintah Kota Mataram, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB dan Hijabers Mom Community Lombok bertajuk “Crafting Futures with Sharia Economy” di Lombok Epicentrum Mall (LEM).
Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal mengapresiasi Hijabers Mom Community Lombok atas kontribusinya memperkenalkan Wastra Indonesia bahkan NTB kepada dunia.
“Beberapa kali menghadiri forum internasional dan menemukan Wastra NTB muncul. Saya ucapkan terima kasih sudah membantu menduniakan produk NTB”, tutur Gubernur Iqbal dalam sambutannya.
Gubernur Iqbal mengatakan Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dengan kepadatan penduduk mencapai 350 juta jiwa, tetapi opulasi dengan level rangking dunia, ekonomi syariahnya masih jauh tertinggal. Indonesia memang agak terlambat dibandingkan negara Thailand dengan penduduk nonmuslim, lebih dahulu memulai dengan produk-produk halal.
Kedepan peluang NTB untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam ekonomi syariah besar, termasuk pada industri pariwisata berbasis syariah. NTB menyebutnya Muslim Friendly Tourism.
Ketua Panitia LSF Ina Pariska, mengatakan LSF tahun ini diikuti 50 UMKM Lokal NTB dan dihadiri oleh 25 designer muslim yang berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan NTB. Dengan beberapa agenda kegiatan seperti kajian akbar, talkshow syariah forum, workshop, kuliner halal, fashion show dan beberapa lomba lainnya.
“Terima kasih kepada semua pihak dan terus bersinergi dalam mengembangkan fashion industri di NTB. Meningkatkan perekonomian di NTB”, tuturnya.
Dirinya mengatakan pada tahun 2024 yang lampau, transaksi pada kegiatan LSF mencapai 1,7 miliar. Tahun ini ditargetkan transaksi selama event LSF mencapai 2 miliar.
LSF merupakan ajang pengenalan dan pengembangan UMKM, dunia fashion lokal dan pariwisata di NTB. Bertujuan mempromosikan NTB sebagai obyek wisata halal dan memperkenalkan fashion industri produk lokal, memajukan ekonomi kreatif di NTB. (edo/dyd/kominfotikntb)