Giri Menang (Suara NTB) :Kecamatan Sekotong memiliki luas wilayah terbesar di Lombok Barat, dengan luas wilayah kurang lebih 529,38 Kilometer Persegi. Daerah ini kaya Sumber daya alam ini. Seperti Sektor pariwisata yang saat ini tengah berkembang dengan sudah banyak dibangunnya vila, hotel dan tempat penginapan. Dengan kondisi topografi dan potensi yang dimiliki, daerah ini memiliki tingkat kerawanan yang tinggi baik dari sisi bencana kekeringan dan kebakaran serta bencana alam lainnya.
Sehingga di Daerah ini butuh disiapkan sarana prasarana keselamatan seperti Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemadam kebakaran (Damkar). UPT ini untuk mencakup pelayanan kecamatan Sekotong dan Lembar. Apalagi kalau mengacu janji politik pasangan Fauzan-Sumiatun (Zaitun) akan menyiapkan tiga UPT Damkar masing-masing di wilayah tengah, Utara dan Selatan. Sejauh ini yang baru bisa direalisasikan di kecamatan Batulayar untuk wilayah selatan.
Menyikapi itu, Dinas pemadam kembaran Lobar pun mengaku akan mengusulkan UPT Damkar Sekotong pada APBD 2022. “Kita usulkan pembentukan UPT Damkar di Sekotong (mencakup pelayanan Sekotong dan Lembar) pada tahun 2022, Kalau belum bisa UPT ya pos Damkar lah,”tegas kepala Dinas Damkar M Sahlan, dikonfrimasi Kamis (8/7). Pihaknya akan bersurat ke bupati untuk menyampaikan usulan ini dengan menembuskan ke pihak TAPD dan DPRD. Selain itu, Pihaknya sudah menyampaikan hal ini ke Wabup.
Untuk UPT ini sendiri sudah siap lahannya di sekotong. Namun untuk sementara, Pihaknya akan memakai eks kantor camat sebagai kantor. Pihaknya sudah koordinasi dengan pihak kecamatan. Dari sisi kesiapan mobil untuk distanbykan di UPT itu nanti sudah ada bantuan kendaraan dari Korea Selatan. Tinggal pihaknya membutuhkan tambahan SDM atau petugas damkar. Paling tidak ia membutuhkan 21 orang. Selain itu alat dan Sarana Prasarana pendukung damkar. Menurutnya sangat penting UPT di Sekotong, karena Damkar itu tidak hanya memadamkan kebakaran namun operasi penyelamatan terhadap semua yang membahayakan manusia. “Dengan adanya UPT di Sekotong untuk melayani dua kecamatan (Sekotong-Lembar) bisa memperpendek rentang kendali penanganan kebakaran dan penyelematan,”ujarnya.
Bayangkan saja kata dia, kalau terjadi kebakaran di Bangko-bangko jarak rentan kendali jauh dari Gerung. Tidak bisa ditempuh dua jam, begitu petugas damkar tiba di lokasi kebakaran mungkin sudah parah. Atau sudah dipadamkan oleh warga. Karena itulah, Pemda memang harus sudah mulai memikirkan itu. Lebih-lebih di sekotong, selain daerahnya kering sehingga rawan kebakaran. Di daerah ini juga ada depo LPG yang memiliki kerawanan. “Sehingga UPT Damkar dan resque memang harus ada disana,”imbuhnya. (Her)
Foto kadis Damkar Lobar M Sahlan