Rensing Bat, LOTIM – Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan ber sumber daya masyarakat.
Kamis, 02/03/2023 Tim penilaian Lomba Posyandu keluarga tingkat kabupaten Lombok Timur tahun 2023 mendatangi Posyandu As-Syifa Dusun Timuk Rurung Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat dalam rangka Monitoring dan Evaluasi kegiatan Posyandu keluarga.
Posyandu as-syifa menjadi satu-satunya wakil Kecamatan Sakra Barat dalam lomba kali ini, Kegiatan ini menjadi keiatan rutin setiap tahun sebagai bentuk partisipasi kepada keberadaan posyandu di Lombok Timur agar lebih bersemangat.
Ibu hj. Erni dari tim PKK kabupaten Lombok Timur yang juga tim penilaian dalam pidatonya menyampaikan bahwa kedatangannya ke Posyandu As-Syifa kali ini dalam rangka Monitoring dan Evaluasi terkait kegiatan posyandu.
Rensing bat menjadi desa ODF dan pernah menjadi juara ditingkat kabupaten karen asukses dalam menjalankan STBM, karena dasar itulah desa ini ditunjuk pihak kecamatan untuk mengikuti kegiatan ini, Ujarnya.
Ia berharap posyandu as-syifa bisa menjadi yang terbaik di kegiatan lomba kali ini, kalau tidak pun bisa menjadi harapan kedepannya dan akan menjadi semangat untuk terus bekerja untuk kemajuan bersama.
Kepala Desa rensing bat Muhammad Hilmi, SE dalam pidato sambutannya sedikit menyampaikan perjalanan pembentukan posyandu keluarga As-Syifa, Posyandu keluarga as-syifa menjadi posyandu keluarga pertama yang dibentuk dan di launching di kecamatan Sakra Barat.
“Keberadaan posyandu ini memberikan dampak positif atas keberlangsungan pemeriksaan kesehatan oleh masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak” .
Desa Rensing Bat menjadi desa ODF karena kerja keras kita bersama dan sudah banyak yang pernah dilakukan di STBM ini, tapi ada beberapa kendala yang masih ada yakni perilaku masyarakat yang masih belum memiliki kesadaran dalam hal membuang sampah sembarangan, Ungkapnya.
Kalau boleh bercerita lanjut kades, Kita dulu menjadi desa yang banyak genangan air, tapi karena adanya STBM kita berhasil mencegah dan melaksanakan kegiatan perubahan dengan memprioritaskannya dengan membangun spal di pemukiman dan saluran-saluran pembuang dengan baik.
Kita menjadi desa ODF, Awalnya yang belum memiliki jamban kita berikan jamban secara gratis, kaitan sampah kita juga membuatkan bak sampah disetiap rumah warga, tujuannya untuk mengurangi sampah rumah tangga, Tuturnya.
Sekarang ini kita sedang mulai dengan program sampah yang bisa ditukar dengan sabun, 1 botol mineral ukuran besar sampah kita tukar dengan 1 buah sabun mandi yang tujauannya untuk mengurangi sampah.
Program ini disebut Ekobrick merupakan program yang sudah lama diperaktikkan, botol plastik yang diisi padat dengan limbah sampah plastik seperti kemasan minuman, saset bumbu dapur, dan lain-lain selanjutnya dikumpulkan setiap ada kegiatan posyandu keluarga, Jelasnya.
Harapan kades kepada tim monev jika ada kekurangan agar diberikam bimbingan semoga menjadi posyandu mandiri kedepannya.
Dalam penilaiannya, tim juri akan melakukan penilaian yang meliputi lima indikator, yakni yang pertama adalah Administrasi Posyandu yang terdiri dari kelembagaan Posyandu, pengelolaan Posyandu, data kelengkapan administrasi, sarana peralatan dan administrasi, lalu yang kedua adalah Hari Buka Posyandu dan Kemampuan Kader yang meliputi mulai pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan serta kegiatan tambahan penunjang kesehatan.
Untuk indikator yang ketiga adalah Peran Serta Masyarakat Terhadap Hasil Kegiatan Posyandu dan Peran Tim Pokjanal Posyandu yang meliputi opini masyarakat tentang Posyandu yang bersangkutan, pembiayaan Posyandu, sumber daya dan sumber dana, pendataan hasil kegiatan, pendataan bayi, Balita dan Bumil di Posyandu, keberadaan Pokjanal Posyandu di tingkat kecamatan, dan kontribusi serta pembinaan yang telah dilakukan oleh Pokjanal.
Indikator keempat adalah Program Inovasi dan Pelayanan Posyandu, yang meliputi penilaian kehadiran tim Pokjanal Posyandu, penilaian inovasi Posyandu, penilaian program-program Posyandu, penilaian peran serta instansi terkait seperti Puskesmas, Petugas Lapangan Keluarga Berencana, dan inovasi Posyandu pada saat kunjungan penilaian.
Sedangkan indikator penilaian terakhir yakni Pembinaan Posyandu, seperti pembentukan Pembina, susunan dan peran Pembina Posyandu, serta kegiatan pembinaan. (KM Rensing – Ibrahim)