Mataram – Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Nusa Tenggara Barat (Dekranasda NTB) Bunda Hj Lale Prayatni, berharap produk Usaha Kecil Menengah dari NTB semakin variatif dan banyak memenuhi pasar nasional.
“Dengan Womenpreneur Day ini, kami berharap produk UKM tidak saja berupa barang jadi, namun mulai membuat produk bahan untuk olahan makanan”, ujarnya di sebuah pusat perbelanjaan (25/5/2024).
Dikatakannya, pemerintah provinsi melalui Dekranasda, tidak tinggal diam dan terus menjalin kerja sama dalam pengembangan UKM.
Dirinya melihat peluang seperti kerajinan kulit di Tanggulangin Solo Jateng, dapat menghasilkan produk sepatu murah untuk kebutuhan anak sekolah. Begitu pula dengan galeri NTB Mal Surabaya yang pengunjungnya banyak meminati terasi dan gula merah.
“Kami mendorong agar peluang usaha ini mulai dilirik dan kami sudah menjajaki peluang pasar dan kerja sama untuk pelatihan penyamakan kulit. Kita juga menjajaki pembukaan galeri di Malang dan berharap NTB memiliki creative center seperti di Malang Jatim”, jelasnya.
Saat membuka expo dan rangkaian kegiatan Womenpreneur Day yang berlangsung dua hari, Bunda Lale mengapresiasi inovasi dan ide Lombok Womenpreneur Club (LWC) dalam pemberdayaan UKM dan perempuan pengusaha NTB.
Indah Purwanti, Ketua LWC mengatakan, perayaan tahun kelima ini untuk merayakan kemerdekaan perempuan dalam berbagai perannya terutama dalam berwirausaha. LWC sendiri memiliki program harian (Jejualan), program bulanan (Women Talk dan Kajian) serta program tahunan Womenpreneur Day dan Gathering yang tahun ini dirangkai dengan Road to Festival Syariah Kawasan Timur Indonesia. Sebuah kompetisi di bidang inovasi ekonomi syariah.
“Semua anggota LWC terus mengasah ilmu, jejaring dan menjadi pengusaha yang sukses”, ujarnya.
Ditambahkannya, selama dua tahun terakhir, expo yang digelar dengan transaksi non tunai (QRIS Bank Indonesia) mencatatkan transaksi yang baik. Bahkan sebelum praevent tahun ini, sudah mencatat 58 ribu volume transaksi dari 70 booth yang ada.
Sementara itu, Deputi Perwakilan BI NTB sebagai mitra utama, Linda Putri Listya memaparkan, sejak 2023 momentum ekonomi keuangan syariah dengan masuknya Indonesia di peringkat tiga global terus meningkat. Dari mulai pertumbuhan pembiayaan syariah sebesar 15,8 persen sampai Islamic Social Finance yang terus berkembang.
“Salah satu program inovasi Pemprov, Mawar Emas yang memberikan pinjaman syariah melalui pengurus masjid, tingkat kegagalan pengembaliannya nol persen”, sebutnya.
Dari besaran program BI berupa ekosistem halal, sertifikasi halal dan lifestyle halal, tantangannya adalah bahan baku halal, proses produksi dan literasi ekonomi syariah. Untuk itu, NTB yang memiliki potensi besar dengan wisata ramah Muslim di bidang pariwisata serta komunitas jamaah masjid sebanyak 5.663 buah serta demografi penduduk yang mayoritas berpeluang dalam pertumbuhan ekonomi syariah.
“Semoga anggota LWC dapat meneladani Siti Khadijah dalam kiprahnya sebagai pengusaha wanita dengan sistem dan manajemen yang mampu menguasai jazirah Arab pada zamannya”, ungkapnya menamsil.
Hadir pula pada acara dimaksud, perwakilan organisasi wanita dan para sponsor yang mendukung kegiatan Womenpreneur Day tahun 2024. (jmy/dyd/kominfotikntb)