Rapat Pimpinan (rapim) II Lombok Barat yang berlangsung di Ruang Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat, Kamis, 4 Maret 2021 dihadiri oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Wakil Bupati Hj. Sumiatun dan Sekretaris Daerah Dr. H. Baehaqi serta semua Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat.
Dalam Rapim tersebut Bupati menyampaikan berbagai hal terkait dengan proses pembangunan Lombok Barat dan Perkembangan Covid19 di Kabupaten Lombok Barat. Menurut Fauzan Khalid kondisi covid19 di awal tahun 2021 belum menunjukan tanda tanda mereda atau landai. Bahkan varian virus baru dari covid19 ini virulensinya mencapai 40 persen. “Kami minta agar kita semua tetap patuh pada protokol kesehatan covid19” Ujarnya.
Mantan Ketua KPU NTB ini meminta kepada semua masyarakat untuk tetap menerapkan 5 M dalam kehidupan sehari hari. Selain itu Bupati Fauzan juga mengatakan bahwa protokol kesehatan menjadi kunci utama dalam pencegahan covid19. Ia meminta kepada semua ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk dapat menjadi pionir dan edukator Protokol Kesehatan di tengah tengah masyarakat. “Kami minta kepada para ASN untuk memberikan edukasj kepada masyarakat untuk menggunakan protokol kesehatan.” Ujarnya.
Selain covid19, penyakit yang menjadi ancaman serius saat ini adalah DBD (Demam Berdarah). Hal ini menyebabkan Lombok Barat memiliki beban ganda dalam penanganan covid19 dan Demam Berdarah yang juga cukup berbahaya. Saat ini menurutnya Kasus DBD Lombok Barat berada pada posisi 10 besar nasional. Karenanya Bupati meminta kepada semua pihak untuk dapat berkolaborasi dalam memgatasi dua penyakit yang berbahaya ini. Dengan kolaborasi tersebut dua penyakit ini tentu akan lebih mudah diatasi. Bupati juga menyampaikan bahwa saat ini masyarakat cenderung salah persepsi dalam penanganan DBD. Masyarakat berpikir bahwa foging menjadi solusi utama dalam menangani DBD. “Padahal yang paling efektif mencegah DBD adalah dengan menguras, menutup dan mengubur sehingga jentik jentik nyambuk DBD tidak dapat berkembang biak” Ujarnya.
Dalam rapim ini juga membahas tentang perkembangan instrumen pembangunan daerah seperti capaian LPPD, LKPJ, LHKPN, LHKASN, LAKIP, KPBU dan SAKIP. Dijelaskan bahwa SAKIP Pemkab Lobar tahun sebelumnha bernilai B. Untuk tahun ini ditargetkan mengalami peningkatan menjadi AA. Hingga saat ini hasil riview sudah mencapai 87 atau A. Bupati mengatakan untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan ketekunan dan keuletan dalam menginput data. Ia mengatakan jika hal ini berhasil maka menurut Dirjen PK Kemenkue Lobar akan mendapat DID dan Tambahan DAU atas prestasi yang diraih. “Untuk itu mari kita tingkatkan kolaborasi dan sinergitas antar OPD dan Soliditas internal OPD” ujarnya.
Dalam kesempatan ini juga disampaikan penghargaan dari Kantor Pelayanan Pajak Mataram Timur kepada Instansi Pemerintah dan Pemerintah Desa yang memiliki kontribusi terhadap pembayaran pajak terbesar. Selain itu juga dalam Rapim ini juga diserahkan penganugrahan tanda kehormatan satyalencana karya Satya kepada sejumlah ASN Lombok Barat. (Tim Redaksi)