Skip to content
Kampung Media
Kampung Media

Kampung Media

penghargaan-kampung-media
Primary Menu
  • Inspirasi Kampung
  • Kuliner Kampung
  • Wisata Kampung
  • Otomotif
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Sosial Keagamaan
  • Inspirasi Kampung

Apa Agama yang Dianut Masyarakat Madinah Sebelum Kedatangan Islam?

adminkampung June 11, 2025
masjid-nabawi-di-madinah-2_169

Jakarta – Madinah termasuk kota kedua yang dianggap suci dalam Islam selain Makkah. Bahkan, Madinah menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam.
Menurut buku Sejarah Pendidikan Islam oleh Abuddin Nada, Madinah terletak di daerah Hijaz bagian dari Semenanjung Arab yang letaknya antara dataran tinggi Nejd dan daerah Pantai Tihamah. Pada daerah tersebut, setidaknya ada tiga kota utama yaitu Tha’if, Makkah dan Madinah.

Selain itu, terdapat Masjid Nabawi yang merupakan pusat kekuasaan Islam di Madinah. Tempat ini juga kerap dikunjungi oleh jemaah umrah maupun haji yang bertolak ke Tanah Suci.

Madinah baru menjadi kota suci Islam setelah Rasulullah SAW menyebarkan ajaran tauhid di sana. Menukil buku Sejarah Kebudayaan Islam: Teori, Prosedur dan Ruang Lingkupnya susunan Ahmad Suryadi, sebelum kedatangan sang rasul, mayoritas penduduk Madinah bukan beragama Islam.

Baca juga:
Kapan Jemaah Haji 2025 Pulang ke Indonesia? Ini Jadwalnya
Agama yang Dianut Masyarakat Madinah sebelum Kedatangan Islam
Masih dari sumber yang sama, agama yang dianut oleh masyarakat Madinah sebelum adanya Islam yaitu Yahudi, Nasrani dan Pagan. Nama kota Madinah sebelum kedatangan Islam adalah Yatsrib.

Mayoritas penduduk Madinah memeluk agama Yahudi yang dibawa para imigran dari daerah utara pada abad kesatu dan kedua. Mereka datang ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari penjajahan Romawi.

Suku bangsa yang kala itu menganut agama Yahudi yaitu bani Qainuqa, bani Nadhir, bani Gathafan, dan bani Quraidlah.

Adapun, masyarakat Madinah yang beragama Nasrani berasal dari bani Najran. Mereka memeluk agama Nasrani sejak tahun 343 M ketika misionaris dari bangsa Romawi dikirim ke wilayah sekitar Madinah.

Kondisi Masyarakat Madinah sebelum Kedatangan Islam
Letak kota Madinah tergolong strategis. Ini dikarenakan Madinah termasuk kota terbesar di provinsi Hijaz dan menjadi jalur perdagangan yang menghubungkan antara Yaman di selatan dan Syria di Utara.

Sebelum datangnya Islam, masyarakat Madinah kerap berperang. Peperangan itu dilakukan antara satu suku dengan yang lainnya.

Selain itu, ada dua kebudayaan yang terdapat di Madinah. Pertama yaitu kebudayaan masyarakat Arab, kedua adalah kebudayaan masyarakat Yahudi.

Hadits yang Menyebut Madinah sebagai Kota Suci
Diterangkan dalam buku Misteri Mukjizat Makkah & Madinah oleh Namin Asimah Asiszun, terdapat hadits yang menyebut bahwa Madinah tergolong sebagai kota suci Islam kedua.

Dari Anas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Madinah itu haram (tanah suci) dari ini sampai sini, tidak boleh dipotong (ditebang) pohonnya, dan tidak boleh dilakukan bid’ah di dalamnya. Barangsiapa yang membuat bid’ah (atau melindungi orang yang berbuat bid’ah) di dalamnya, maka ia terkena laknat Allah, malaikat, dan manusia seluruhnya.”

Abu Hurairah RA juga pernah berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya saya melihat biawak memakan rumput di Madinah, niscaya saya tidak akan menghardiknya.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apa yang ada di antara dua batu hitam (tanda pembatas) Madinah itu diharamkan lewat lisanku.”

(Dalam satu riwayat: “Apa yang ada di antara dua batu hitam Madinah adalah haram.”)

Abu Hurairah berkata, “Nabi mendatangi bani Haritsah, lalu beliau bersabda, “Saya kira kalian wahai bani Haritsah, telah keluar dari Tanah Haram.” Kemudian beliau berpaling dan bersabda, “Namun, kalian masih ada di Tanah Haram.”

Dari hadits riwayat Muslim “Sesungguhnya Ibrahim telah menyucikan Makkah dan mendoakan kebaikan bagi penduduknya, dan aku menyucikan Madinah sebagaimana Ibrahim menyucikan Makkah. Aku juga mendoakan keberkahan untuk takaran dan mud di Madinah sebagaimana Ibrahim mendoakan untuk penduduk Makkah.” (HR Muslim)

Keutamaan Kota Madinah
Mengutip buku Keajaiban Masjid Nabawi susunan M Irawan, setidaknya ada beberapa keutamaan dari kota suci Madinah yaitu:

Tempat disemayamkannya jasad Rasulullah SAW
Kota yang tidak akan dimasuki oleh Dajjal
Tempat yang dijaga oleh malaikat hingga kiamat tiba
Tempat yang diprioritaskan penyebutan namanya dalam Al-Qur’an
Termasuk Tanah Haram

selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7958078/apa-agama-yang-dianut-masyarakat-madinah-sebelum-kedatangan-islam.

Continue Reading

Previous: MUI – PBNU Kecam Video AI “Hari Pertama di Neraka”: Konten Menyesatkan
Next: Ketua Dekranas Pusat Takjub dengan Mutiara Lombok, Proses Panjang Hasilkan Keindahan Bernilai Tinggi

Berita Terkait

sungai-di-bawah-laut-cenote-angelita-5
  • Inspirasi Kampung

Keberadaan Sungai di Dasar Laut Meksiko Buktikan Isi Surah Al-Furqan Ayat 53

adminkampung June 13, 2025
Daging-kurban
  • Inspirasi Kampung

Hukum Mengalengkan Daging Kurban, Boleh atau Tidak?

adminkampung June 8, 2025
1
  • Inspirasi Kampung

7 Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha yang Dianjurkan

adminkampung June 8, 2025

Berita Terkini

  • Tingkatkan Kompetensi ASN, Pemprov NTB Komitmen Perkuat Transformasi Peran Widyaiswara
  • Wujudkan Daerah yang Inklusif, Gubernur Miq Iqbal Tekankan NTB Bukan Milik Satu Agama Saja
  • Podcast Bintang Episode X : “Menakar Pembangunan NTB On The Track”, Bedah Capaian 100 Hari Menuju NTB Makmur dan Mendunia
  • Komunitas LCBC HALO Sambut Positif New CB650R
  • Keberadaan Sungai di Dasar Laut Meksiko Buktikan Isi Surah Al-Furqan Ayat 53

Kanal Berita

  • Artikel/Opini
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Indeks
  • Inspirasi Kampung
  • Kesehatan
  • Kuliner Kampung
  • Olah Raga
  • Otomotif
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sosial Keagamaan
  • Teknologi
  • Wisata Kampung

Baca juga

download (2)
  • Pendidikan

Tingkatkan Kompetensi ASN, Pemprov NTB Komitmen Perkuat Transformasi Peran Widyaiswara

adminkampung June 13, 2025
download (1)
  • Pemerintahan

Wujudkan Daerah yang Inklusif, Gubernur Miq Iqbal Tekankan NTB Bukan Milik Satu Agama Saja

adminkampung June 13, 2025
download
  • Pemerintahan

Podcast Bintang Episode X : “Menakar Pembangunan NTB On The Track”, Bedah Capaian 100 Hari Menuju NTB Makmur dan Mendunia

adminkampung June 13, 2025
8f7644f6-2447-4b14-a01d-067e022ef509
  • Otomotif

Komunitas LCBC HALO Sambut Positif New CB650R

adminkampung June 13, 2025

SEKRETARIAT


Jl.Banda Sraya Gg.sakura No.5 Pondok Indah Kel.Pagutan Barat Kota Mataram
Nomor Kontak: 089637675034
Email: kampungmedia2008@gmail.com


Konsultan Media: Lombok Inisiatif – Akta Notaris Nomor 135 tanggal 14 Maret 2015.
Alamat: Jalan Bhanda Sraya 23 Griya Pagutan Indah Mataram.

REDAKSI

Publisher VIP (Visual Informasi & Publikasi) PRODUCTION & Lombok Kreatif.

Chief Executive Officer:
Asrobi Abdihi
Chief of Content:
Fakhrul Azhim
Manager Operations / Editor in Chief :
Afifudin
Sekretaris Redaksi: Neneng Pebriana

TIM REDAKSI

Kepala Kampung / Pemred :
Asrobi Abdihi
Redaktur Pelaksana :
Fakhrul Azhim
Editor Senior : Ncep
Editor: Abdi, Achim Nadfia,
Reporter: Muhammad Safwan, Jumaili, Ncep

DEWAN PAKAR

Suaeb Qury, S.H.I.

KONTRIBUTOR

1.Muhammad Safwan (Kota Mataram) 2.Jumaili (Lombok Tengah) 3.Hasan Karing ( KM Brang Ene Sumbawa) 4.Adi Pradana (Kab.Bima)5.Opick Manggelewa. KM Manggelewa (Dompu) 6.Joko KM Panto daeng Sumbawa 7.Ryan KM Gempar Bima 8.Faidin (KM kempo) Dompu 9.Alimuddin (KM Maluk) KSB 10.Randal Patisamba (KM Rampak Nulang) 11.Ibrahim Arifin (KM Rensing Bat) Lotim 12.Yakub (KM SasakTulen) Lobar 13.Alamsyah (KM Tembe Nggoli) Bima 14.M. Hariyadin (KM. Sarei Ndai Kota Bima 15.Andre Kurniawan (KM.Masbagik) Lotim 16.Ali Nurdin (KM. Taliwang) Sumbawa 17.Hajrul Azmi ( KM. Sajang Bawak Nao ) Loteng 18.Desa Wisata Masmas Loteng 19.Abdul Satar Lobar 20.Nurrosyidah Yusuf 21.Masyhuri (sambang kampung),22.Joko Pitoyo, 23.Asep KM Lobar, 24. Abu Ikbal, 25. Romo. 26. Alin 27. Tawa, 28. Andi Mulyan Mataram,29. Asri (KM Sukamulia), 30. Efan (Kampung Media Lengge Wawo-Bima) 31. Aulia Abdiana

Copyright © Kampung Media.