
Jakarta – Madinah termasuk kota kedua yang dianggap suci dalam Islam selain Makkah. Bahkan, Madinah menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam.
Menurut buku Sejarah Pendidikan Islam oleh Abuddin Nada, Madinah terletak di daerah Hijaz bagian dari Semenanjung Arab yang letaknya antara dataran tinggi Nejd dan daerah Pantai Tihamah. Pada daerah tersebut, setidaknya ada tiga kota utama yaitu Tha’if, Makkah dan Madinah.
Selain itu, terdapat Masjid Nabawi yang merupakan pusat kekuasaan Islam di Madinah. Tempat ini juga kerap dikunjungi oleh jemaah umrah maupun haji yang bertolak ke Tanah Suci.
Madinah baru menjadi kota suci Islam setelah Rasulullah SAW menyebarkan ajaran tauhid di sana. Menukil buku Sejarah Kebudayaan Islam: Teori, Prosedur dan Ruang Lingkupnya susunan Ahmad Suryadi, sebelum kedatangan sang rasul, mayoritas penduduk Madinah bukan beragama Islam.
Baca juga:
Kapan Jemaah Haji 2025 Pulang ke Indonesia? Ini Jadwalnya
Agama yang Dianut Masyarakat Madinah sebelum Kedatangan Islam
Masih dari sumber yang sama, agama yang dianut oleh masyarakat Madinah sebelum adanya Islam yaitu Yahudi, Nasrani dan Pagan. Nama kota Madinah sebelum kedatangan Islam adalah Yatsrib.
Mayoritas penduduk Madinah memeluk agama Yahudi yang dibawa para imigran dari daerah utara pada abad kesatu dan kedua. Mereka datang ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari penjajahan Romawi.
Suku bangsa yang kala itu menganut agama Yahudi yaitu bani Qainuqa, bani Nadhir, bani Gathafan, dan bani Quraidlah.
Adapun, masyarakat Madinah yang beragama Nasrani berasal dari bani Najran. Mereka memeluk agama Nasrani sejak tahun 343 M ketika misionaris dari bangsa Romawi dikirim ke wilayah sekitar Madinah.
Kondisi Masyarakat Madinah sebelum Kedatangan Islam
Letak kota Madinah tergolong strategis. Ini dikarenakan Madinah termasuk kota terbesar di provinsi Hijaz dan menjadi jalur perdagangan yang menghubungkan antara Yaman di selatan dan Syria di Utara.
Sebelum datangnya Islam, masyarakat Madinah kerap berperang. Peperangan itu dilakukan antara satu suku dengan yang lainnya.
Selain itu, ada dua kebudayaan yang terdapat di Madinah. Pertama yaitu kebudayaan masyarakat Arab, kedua adalah kebudayaan masyarakat Yahudi.
Hadits yang Menyebut Madinah sebagai Kota Suci
Diterangkan dalam buku Misteri Mukjizat Makkah & Madinah oleh Namin Asimah Asiszun, terdapat hadits yang menyebut bahwa Madinah tergolong sebagai kota suci Islam kedua.
Dari Anas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Madinah itu haram (tanah suci) dari ini sampai sini, tidak boleh dipotong (ditebang) pohonnya, dan tidak boleh dilakukan bid’ah di dalamnya. Barangsiapa yang membuat bid’ah (atau melindungi orang yang berbuat bid’ah) di dalamnya, maka ia terkena laknat Allah, malaikat, dan manusia seluruhnya.”
Abu Hurairah RA juga pernah berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya saya melihat biawak memakan rumput di Madinah, niscaya saya tidak akan menghardiknya.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apa yang ada di antara dua batu hitam (tanda pembatas) Madinah itu diharamkan lewat lisanku.”
(Dalam satu riwayat: “Apa yang ada di antara dua batu hitam Madinah adalah haram.”)
Abu Hurairah berkata, “Nabi mendatangi bani Haritsah, lalu beliau bersabda, “Saya kira kalian wahai bani Haritsah, telah keluar dari Tanah Haram.” Kemudian beliau berpaling dan bersabda, “Namun, kalian masih ada di Tanah Haram.”
Dari hadits riwayat Muslim “Sesungguhnya Ibrahim telah menyucikan Makkah dan mendoakan kebaikan bagi penduduknya, dan aku menyucikan Madinah sebagaimana Ibrahim menyucikan Makkah. Aku juga mendoakan keberkahan untuk takaran dan mud di Madinah sebagaimana Ibrahim mendoakan untuk penduduk Makkah.” (HR Muslim)
Keutamaan Kota Madinah
Mengutip buku Keajaiban Masjid Nabawi susunan M Irawan, setidaknya ada beberapa keutamaan dari kota suci Madinah yaitu:
Tempat disemayamkannya jasad Rasulullah SAW
Kota yang tidak akan dimasuki oleh Dajjal
Tempat yang dijaga oleh malaikat hingga kiamat tiba
Tempat yang diprioritaskan penyebutan namanya dalam Al-Qur’an
Termasuk Tanah Haram
selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7958078/apa-agama-yang-dianut-masyarakat-madinah-sebelum-kedatangan-islam.