
Guna meningkatkan kedisiplinan dan kesadaran berkendara di kalangan generasi muda, Astra Motor NTB bersama Polres Mataram, PT Jasa Raharja, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram menggelar seminar sehari bertajuk “Di Jalan Fokus, Kuliah Mulus”, Selasa (30/9/2025). Acara yang berlangsung di Gedung Research lantai 4 UIN Mataram itu diikuti oleh puluhan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Instruktur Safety Riding & Community Development Astra Motor NTB, Satria Wiman Jaya, dalam pemaparannya menegaskan bahwa sebagian besar kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh lima perilaku berbahaya. Di antaranya tidak fokus saat berkendara, tidak menjaga jarak aman, melampaui batas kecepatan, ceroboh saat berbelok, serta ceroboh ketika mendahului.
“Untuk mencari aman saat berkendara, pengendara harus memastikan kondisi tubuh prima dengan cukup istirahat, pemanasan sebelum berkendara, dan menggunakan perlengkapan berkendara. Saat di jalan, patuhi rambu lalu lintas, istirahat setiap dua jam, kendalikan emosi, dan selalu fokus,” jelas Satria.
Berdasarkan data Korlantas Polri tahun 2023 serta riset internal Astra Honda Motor (AHM) tahun 2024, tercatat 152.008 kasus kecelakaan lalu lintas, dengan 61 persen korbannya berasal dari kelompok usia muda.
Kasat Lantas Polres Mataram, Kompol Yozana Fajri Sidik AF., S.I.K., M.H.C.PHR., yang turut hadir dalam acara tersebut menambahkan bahwa kecelakaan lalu lintas bukan hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga berdampak sosial dan ekonomi.
“Korban kecelakaan biasanya adalah tulang punggung keluarga. Ketika mereka tidak lagi bisa bekerja, maka beban berpindah ke istri atau anak-anak. Inilah mengapa kecelakaan juga berkontribusi terhadap angka kemiskinan di Indonesia,” ungkap Yozana.
Ia juga mengingatkan mahasiswa sebagai bagian dari generasi Z untuk membangun mentalitas tangguh dalam mengejar cita-cita. Menurutnya, keberhasilan ditentukan oleh tiga faktor: fisik, mental, dan spiritual. “Fisik yang sehat akan menunjang mental yang kuat. Namun spiritual juga sangat penting karena segala sesuatu tidak lepas dari pertolongan Allah SWT,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Yozana juga menyinggung pentingnya kesadaran berlalu lintas sebagai bentuk kepedulian pada diri sendiri dan orang lain. “Menggunakan helm bukan sekadar memenuhi aturan, tapi wujud kasih sayang kita kepada keluarga. Sayangi diri, sayangi orang tua, dan biasakan patuh pada aturan demi keselamatan,” tambahnya.
Hadir juga dalam seminar Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI), Tim Polres Mataram, Tim dari Jasa Raharja, Tim Astra Motor NTB dan Brawijaya Motor Mataram.
Seminar ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran mahasiswa sebagai bagian dari generasi penerus bangsa untuk lebih peduli terhadap keselamatan di jalan raya. (Tim KM Abdi Mataram)