Memasuki malam ke 25 kepala desa Masmas yang memiliki nama Resmi dan lengkap H. Muhidin, tapi lebih dikenal dengan panggilan Pak Habib, memiliki 2 undangan Nuzulul Qur’an yaitu di Dusun Goak Lauq dan di Dusun Punikasih. Terhadap kedua undangan ini Pak kades jadi bingung sendiri karena yang 1 rumah mertuanya yang satu rumahnya sendiri dan dari kedua lokasi ini meminta supaya pak kades harus hadir, walau Cuma sebentar. Menyikapi dilema ini sang kades yang memiliki tubuh gempal, pendek dan brewokan ini menyanggupi keduanya dengan ketentuan mana yang duluan mulai itu yang dihadiri dulu.
Dan ketika jarum jam menunjukkan lebih kurang pukul 09.15 menit hp sang Kades berdering dan sepontan tangannya menekan tombol OK sembari menempelkan handphonenya ke telinganya, dan suara sang panitia dari dusun goak yang kebetulan merupakan saudara dari mertuanya yang mengharaf sang kades datang karena acara sudah mau dimulai karena tuan guru sudah di lokasi.
Pak habib pun ijin kepada para pemuka masyarakat yang berada di masjidnya di dusun punikasih untuk pergi sebentar sekedar mengisi sambutan. Setelah semua meng ia kan pak habibpun segera mengegas motornya menuju lokasi tepatnya di masjid Nurul Hidayah dusun Goak lauk yang berjarak lebih kurang 800an meter dari masjid tempat ia biasa jumatan yaitu masjid Nurul Hidayah Dusun Punikasih.
Begitu panitia mengetahui kedatangan bapak enam anak ini. Acara langsung dimulai dan setelah pembacaan ayat ayat suci sebagai pembuka, acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan Bapak Kepala Desa. Dalam sambutan tersebut, setelah Sang Kades memberi penghormatan kepada Tuan Guru, Pengurus Masjid, Pemuka Agama, Pemuka Masyarakat, Ketua Remaja, Segenap Tamu Undangan Dan Hadirin Jamaah Pengajian Yang Hadir, Sang Kades mengajak semua hadirin bersyukur pada Alloh dan bersolawat pada baginda Nabi Muhammad SAW, Lalu Pak Kades mengatakan, “……….. to the point saja, Pada kesempatan ini Saya ingin menyampaikan dua hal saja, yang pertama Saya mau minta tolong kepada seluruh warga, tidak Cuma warga Masmas tapi kepada siapapun untuk mari kita sama sama menjaga kebersihan lingkungan kita dengan tidak membuang sampah sembarangan, mari kita kelola sampah masing masing mulai dari pekarangan masing masing dengan cara memilah sampah organik dan anorganik dengan membagi atau mengelompokkan sampah menjadi 3 bagian, sampah organik yang terdiri dari sisa sayur mayur, nasi, sisa makanan, ikan atau apa saja yang kira kira akan hancur di satukan satu tempat lalu plastik lunak seperti kresek, kertas,dll di satu tempat dan plastik keras seperti sisa botol minuman, gelas minuman di satukan satu tempat lalu perlakukan dengan perlakuan yang berbeda beda, yang organik bisa dijadikan pupuk organik dengan menaruhnya dalam tong komposter, yang plastik lunak bisa dibersihkan lalu bisa dibuat jadi tikar, tas dll yang mana untuk kegiatan ini desa sudah melatih banyak kaum prempuan yang berasal dari tiap dusun sehingga warga yang tidak pernah mengikuti pelatihan bisa belajar di yang sudah mengikuti pelatihan. Berikutnya Saya juga minta tolong untuk sama sama menjaga kebersihan dan menata pinggir jalan dengan cara jangan pelihara rumput pinggir jalan dan pohon kayu dari berbagai jenis yang pihak desa sudah tanam, mohon untuk di pelihara bersama karena itu bukan untuk kepenting individu kades atau bukan kepentingan pemerintah desa saja, tapi itu semua adalah untuk kepentingan semua orang. Manfaat dari kayu yang ditanam, pak kades yang memang selama ini cukup serius memeperhatikan lingkungan memaparkan adalah antara lain, pertama untuk keindahan karena yang ditanam adalah jenis kayu yang memang cukup indah seperti Ketapang Kencana, Pucuk Merah, Tabe Buya, Bunga Kertas dll, kedua untuk pelindung atau peneduh setiap pengguna jalan, untuk menahan tanah dari kikisan air hujan, menampung air saat musim hujan dan akan menjadi sumber mata air nanti di musim panas dan ada banyak lagi manfaat lainnya yang kita tidak cukup waktu untuk membahasnya saat ini, namun yang paling penting di ingat sebagai pembelajaran bahwa kita akan dapat pahala besar dari sejak kita tanam hingga hari akhir. Karena Rasululloh SAW pernah bersabda bahwa ada 7 pekerjaan yang sekali kita kerjakan pahalanya akan ngalir terus hingga hari qiamat, satu diantaranya adalah menanam kayu yang mana bunyi teks haditsnya adalah menanam kurma, tapi itu hanya satu contoh saja yang dimaksud adalah semua jenis pohon yang akan memberikan manfaat banyak kepada semua ummat manusia”.
Demikin sang kades yang memang berlatar belakang pendidikan pondok pesantren ini, menjelaskan panjang lebar dengan mengkolaborasikan atas manfaat dunia dan manfaat akherat dalam artian memberikan pemahaman kepada warga dengan menggambarkan manfaat langsung secara nyata kemudian dikaitkan dengan bahasa agama.
Berikutnya dalam kesempatan tersebut juga pak kades menyampaikan point yang kedua sesuai pernyataan awalnya yang akan menyampaikan dua hal saja dengan mengatakan, “ kedua Saya ingin menyampaikan sebuah cerita dimana Saya punya kawan dan kawan Saya ini punya kawan di Malang yang memiliki balai pelatihan kerja, akan datang ke Lombok kalau ada orang atau pemuda yang berumuran 18 tahun hingga 30 tahun yang mau tau informasi tentang prosedur kerja dikapal pesiar dan hotel sebanyak 50 orang, maka dia sanggup datang bercerita langsung sekaligus merekrut mereka dengan tanpa biaya. Nah untuk mengetahui peserta sudah cukup 50 orang, masing masing diminta mengisi CV dan mengumpulkannya di Saya. Cerita ini juga sekaligus menjadi ajakan dan himbauan dari Saya atas nama pemerintah desa supaya para pemuda ikut mengisi CV lalu serahkan ke Saya lewat kadus masing masing, siapa tau ini menjadi solusti tepat terhadap persoalan ekonomi yang dihadapi keluarga masing masing.
Demikian sang kades mengakhiri penjelasannya dalam sambutan tersebut karena sudah berkali kali di telpon oleh panitia di dusun punikasih yang tidak akan memulai acara kalau kades belum datang.
biar nyambung ke episode berikutnya, saya tutup dengan link berikut
https://klipaa.id/articles/296/nuzulul-quran-menjadi-momentum-berbenah-terhadap-lingkungan