
Gagasan populer tentang kesadaran menunjukkan fenomena yang menggambarkan kondisi sadar akan diri sendiri (kesadaran diri) untuk berbuat sesuatu. Menurut Gregory Bateson adanya pikiran adalah dinamika pengorganisasian diri dan kesadaran sangat penting dalam keberadaan proses menjalani kehidupan. Teori sistem modern menyatakan bahwa manusia, sebagai sistem kehidupan, tidak hanya memiliki kesadaran akan lingkungan mereka, tetapi juga kesadaran diri terutama dengan kemampuan, logika dan rasa ingin tahu. Konsep kesadaran diri bisa dikaitkan dalam berbagai hal termasuk kaitannya dengan perasaan cinta tanah air yang dapat membentuk kesadaran nasional. Konsep kesadaran nasional seringkali disamakan dengan arti nasionalisme.
1. Bagaimana dengan keberadaan ASN Diskop UKM NTB ?
Sebagai ASN (PNS dan P3K) yang ditempatkan pada Dinas Koperasi UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat, sepatutnya kita semua bersyukur. Berapa orang yang berkeinginan menjadi ASN pada DiskopUKM NTB ? barangkali puluhan bahkan ratusan orang, namun yang diterima sangat sedikit. Tahun 2025, hanya 1 orang yang berhasil menjadi P3K pada Diskop UKM yang tentu melalui perjuangan berat. Artinya lebih banyak yang gagal (tidak berhasil), lalu bagaimana dengan kita yang sudah menjadi ASN ? Pertanyaan yang mungkin akan mengungkap refleksi diri, apa yang sudah kita lakukan dan apa yang sudah kita berikan. Mari menjadi renungan kita bersama. Sudahkan kita bersyukur ? lalu bagaimana wujud rasa syukur kita sebagai ASN Diskop UKM NTB ?
2. Disiplin
Bentuk rasa syukur atas keberadaan kita sebagai ASN Diskop UKM NTB, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan disiplin. Disiplin tidaklah hanya dalam dimensi waktu semata seperti masuk kerja tepat waktu, pulang tepat waktu tetapi disiplin mempunyai dimensi yang lebih luas yaitu melaksanakan segala pekerjaan, tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika peraturan menyatakan bahwa setiap penggunaan uang negara (dan daerah) harus memberikan output tertentu, maka ketaatan dalam menghasilkan output tersebut akan mengikat dalam penggunaan uang negara. Gaji (dan TPP) yang kita peroleh setiap bulan, telah memberikan output apa bagi negara ? jika kita menerima gaji dan tidak memberikan kontribusi yang cukup bagi negara, maka pada dasarnya kita menjadi pengangguran yang digaji oleh negara. Sayangnya, beberapa orang justru bangga dengan posisi seperti itu.
3. Integritas dan loyalitas
Sering kita mendengar bahkan membaca tentang integritas, namun kita tidak tahu makna dari integritas. Integritas adalah kejujuran yang menjadi prinsip dan selalu dipegang teguh. Terutama menyangkut pengelolaan anggaran. Berapa banyak pejabat negara yang tersangkut dengan kasus korupsi di Indonesia yang berintikan pada penyalahgunaan wewenang, memberi keuntungan bagi diri sendiri dan orang lain. Meskipun banyak kantor yang bertuliskan wilayah integritas, namun memberikan contoh yang tak berintegritas. Loyalitas pada prinsipnya adalah kepatuhan. Pertanyaannya adalah, apakah loyalitas ditujukan pada seseorang, misalnya pejabat tertentu ? jawabnya adalah tidak demikian. Loyalitas ditujukan kepada negara dan peraturan-peraturan. Jika kita dimintai uang oleh atasan yang tidak sesuai dengan peraturan, maka kita wajib mmenolaknya karena tidak sesuai dengan peraturan. Jika kita menuruti apa yang diinginkan atasan meskipun melanggar peraturan, maka pada dasarnya kita ikut menjerumuskan dan tentu saja tidak dapat dikatagorikan sebagai loyal.
4. Produktivitas
Menilai produktivitas dapat dilakukan dengan cara mengukur beban kerja yang melekat dan biaya yang dikeluarkan. Dalam praktik pertanian produktivitas tenaga kerja diukur dengan besaran produksi dan tenaga kerja yang digunakan. Missal 2 orang mengerjakan sawah, dan menghasilkan 20 Ton gabah, maka produktivitas kerjanya 10 Ton/orang. Jika luas sawah 2 Ha dan menghasilkan 15 Ton gabah, maka produktivitas lahan mencapai 7,5 Ton/Ha. Bagaimana dengan produktivitas masing-masing ASN ? pertanyakan pada diri sendiri, kita digaji berapa dan apa yang sudah kita hasilkan. Sayangnya, tidak setiap waktu ASN mempunyai pekerjaan/tugas dan tidak juga setiap orang mempunyai beban pekerjaan yang sama. Bulan Januari biasanya ASN relative slow down atau kesibukan rendah karena anggaran belum tersedia, maka produktivitas kerja ASN akan menurun. Demikian pula setiap ASN akan mempunyai beban kerja yang berbeda-beda. Sayangnya, sistem penggajian kita tidak didasarkan pada capaian kinerja tetapi didasarkan pada masa kerja dan pangkat/golongan.
5. Mencapai tujuan
Tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 adalah (1) melindungi segenap bangsa, (2) memajukan kesejahteraan umum, (3) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (4) melaksanakan ketertiban dunia. Dalam konteks tujuan kedua (memajukan kesejahteraan umum) maka sebagai ASN Diskop UKM NTB perlu bertindak sebagai fasilitator dan dinamisator yaitu memfasilitasi segala perizinan dan memberikan ruang bagi Koperasi dan UKM untuk melaksanakan usaha, serta menjaga pertumbuhan yang terus menerus bagi kesejahteraan. Sebagai dinamisator maka institusi pemerintah perlu mendorong koperasi dan UKM untuk terus maju dan berkembang, hingga mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi. Melalui momen hari Kesadaran Nasional, saya ingin mengajak seluruh ASN yang tergabung dalam Diskop Koperasi UKM NTB untuk merenungkan diri sejenak, merefleksikan pekerjaan kita serta menguatkan diri untuk selalu terus bersyukur, disiplin, produktif dan selalu berintegritas dalam menjalankan tugas. Kesadaran Nasional, haruslah dipahami sebagai pemikiran yang kuat, teguh dan penuh kesadaran untuk mewujudkan kesejahteraan umum, sebagaimana cita-cita bangsa dan negara. Tidak ada lagi pola lama cenderung lambat, berbelit-belit, menghambat, tetapi harus mendorong koperasi dan UKM untuk terus maju guna meningkatkan kesejahteraannya. ASN Diskop UKM NTB, sebagai sistem kehidupan, tidak hanya dituntut memiliki kesadaran akan lingkungan kerjanya, tetapi juga kesadaran diri terutama dengan kemampuan, logika dan rasa ingin tahu untuk mengembagkan diri guna mencapai cara kerja yang efisien, cepat dan produktif. Oleh karena itu, seyogyanya kita terus mengembangkan diri dan melakukan pembelajaran terutama menyangkut sistem lingkungan kerja.
“Sekedar renungan dan refleksi diri selaku ASN Diskop UKM NTB”.
(Andi Pramaria WidyaiswaraAhli Utama Balatkop UKM NTB Jl. Pemuda 20 Mataram)