Mataram, Kamis 13 November 2025 – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyiapkan strategi memperkuat posisi sebagai simbol tujuan wisata ramah Muslim (Moslem Friendly) di Indonesia dengan penguatan layanan ramah Muslim, pelatihan sumber daya manusia, kolaborasi lintas sektor (Pentahelix) serta penggunaan narasi inklusif yang menonjolkan kenyamanan bagi semua wisatawan.
NTB meraih predikat Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia dalam Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) tahun 2019 dan 2023, dan pada tahun 2025 menempati peringkat ke-3 Nasional, di bawah Jawa Barat dan Sumatera Barat.
“Predikat ini harus dijaga dan ditingkatkan melalui penguatan kualitas layanan, peningkatan kapasitas SDM serta penerapan sertifikasi halal”, ujar Mulki, Sekretaris Dinas Pariwisata membuka Workshop Penguatan Muslim Friendly Tourism di Mataram, Kamis (13/11/2025).
Dikatakannya, penguatan citra pariwisata NTB ini sejalan dengan visi “NTB Sehat dan Cerdas” dalam RPJMD 2025-2029 yang menjadikan fokus utama pembangunan sektor pariwisata melalui penguatan destinasi prioritas, pengembangan Desa Wisata Maju, MICE serta promosi Muslim Friendly Tourism.
Perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Nungki Yuniar, menyebutkan arah kebijakan daerah kini menekankan pariwisata berkelanjutan, peningkatan aksesibilitas dan promosi global dengan branding Lombok Sumbawa Infinity Experience.
“Pelaksanaan wisata halal di NTB didukung regulasi seperti Perda No. 2 Tahun 2016 tentang Pariwisata Halal dan Pergub No. 51 Tahun 2015 tentang Wisata Halal”, jelas Nungki.
Kegiatan ini menjadi forum kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan komunitas untuk meningkatkan kualitas layanan, standarisasi serta sertifikasi halal di sektor pariwisata dan diharapkan lahir komitmen bersama dalam pengembangan wisata halal yang berkelanjutan dan inklusif, menjadikan NTB tetap dikenal sebagai Pulau Seribu Masjid yang menjunjung nilai toleransi dan kenyamanan bersama.(rido/jmy/kominfotikntb)
