Kota Bima, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Bima menyelenggarakan sholat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah tahun 1443 H/ 10 Juli 2022 M. Demikian yang disampaikan oleh Sekretaris PHBI Kota Bima Drs. H. Furqan Ar Roka saat dihubungi by phone Jum’at (08/07) sore.
Menurut Sekretaris PHBI Kota Bima Drs. H. Furqan Ar Roka bahwasanya pelaksanaan shalat Idul Adha akan dilaksanakan pada 7 lokasi yang sudah ditentukan dan berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan PHBI Kecamatan dan Koordinator lapangan pada masing-masing wilayah.
“Adapun 7 lokasi itu antara lain: Lapangan Merdeka dengan khotib Dr. Khairudin, MA dan Imam TGH. M. Sidik Idris, M.Pd. Kemudian Lapangan Pahlawan dengan khotib Drs. H .A. Gafar Abdullah dan Imam Ahmad Azka Fuad, SQ. Sementara itu, halaman Kantor Walikota dengan khotib H. Eka Iskandar, M.Si dan imam Abubakar Yahya, S.Ag. Selanjutnya, Lapangan Manggemaci dengan khotib Abdul Hamid, S.Pdi dan Imam Sahrul Ramadhan. Setelah itu di halaman SMKN 3 dengan khotib H. Mukhtar, S.Sos dan Imam M. Ali, S.Ag. Di halaman SMKPPN Jatiwangi dengan khotib H. Idris, S.Ag, M.Si dan Imam Zainuddin, S.Pdi. Dan lokasi terakhir di Lapangan Beringin Lampe dengan khotib MA. Farkhan, MA dan imam Rahmat Hidayat, S.Pdi”, terangnya.
Furqan mengharapkan agar khotib menyampaikan pesan-pesan moral dengan nilai keimanan, persatuan dan kerukunan sehingga program moderasi beragama yang dicanangkan tahun ini berjalan sesuai yang diharapkan.
Sementara untuk pelaksanaan takbir, lanjut Furqan, tetap dilaksanakan pada masjid, musholla atau di rumah masing-masing untuk menghindari euforia massa pada malam hari.
“Penyelenggaraan sholat Idul Adha merupakan salah satu momentum bagi umat Islam untuk berqurban dan menyembelih hewan qurban”, tegasnya.
Dikatakannya, umat Islam dihimbau untuk membeli hewan qurban yang sehat dan tidak cacat dan pada saat pemotongan hewan qurban dilaksanakan di RPH atau area yang luas untuk mengindari virus PMK (penyakit mulut dan kuku).
“Pendistribusian hewan qurban agar diberikan kepada fakir miskin atau lembaga panti asuhan dan santri-santri di pondok pesantren yang ada di Kota Bima”, tutupnya. (FRQ)