”Patju Raja” Sebagai Konsep Keberlanjutan Pembangunan Pariwisata Lombok Barat

Kemajuan bersama, Tanggung Jawab Semua DIALOG TRIPAT yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Pelajar & Mahasiswa Lombok Barat Yogyakarta atau lebih familiar dengan sebutan (IKPM TRIPAT LOBAR – YK) melalui media online zoom pada Rabu 05/06/2024. Dengan mengangkat Tema “Pengembangan Wisata Budaya Lombok Barat”. Dialog tersebut menghadirkan dua narasumber, yakni Zulfan Hadi S.Pd selaku Praktisi Pariwisata Lombok Barat dan Dr. Ir. Muhammad, ST., MT., IPU., ASEAN ENG selaku akademisi dari Universitas Gadjah Mada.

Turut juga hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat drg. Arbain Ishak dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Agus Gunawan.

Pada sambutan yang disampaikan oleh Kadis Dispora drg Arbain, ada beberapa hal yang disampaikan terutama mengenai ucapan terima kasih kepada penyelenggara sehingga bisa bersilaturrahmi dengan mahasiswa Lombok Barat yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Kemudian beliau memberikan semangat yang tinggi agar mahasiswa yang sebagai generasi penerus Lombok Barat konsisten dalam bidang yang dijalani agar nantinya dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan tentunya dapat memajuan daerah.

Pada sambutan kedua yang disampaikan oleh Kadis Pariwisata Agus Gunawan, hal yang disampaikan yaitu pembagian menjadi tiga wilayah pengembangan berdasarkan potensi yang ada diwilayah tersebut seperti wilayah Sekotong dengan wisata alam, wilayah Suranadi Lingsar dengan wisata alam, dan wilayah Senggigi dengan wisata budaya. Lanjutnya, beliau juga menyampaikan perlunya konsep yang nyata tentang pengembangan wisata terutama wisata budaya di Lombok Barat. Konsep yang baik akan berdampak pada keberlanjutan ekosistem dan keberlangsungan sosial ekonomi masyarakat disekitar obyek wisata. Sehingga Lombok Barat membuat konsep pengembangan wisata bernama “Patju Raja”.

Pariwisata Maju, Rakyat Sejahtera, sebagai program berkelanjutan pengembangan wisata budaya di Kabupaten Lombok Barat. Terkahir, beliau menyampaikan perlunya memberikan peran kepada masyarakat baik dalam segi promosi secara aktif, pengawalan secara konsisten, dan berkelanjutan.

Wilayah Lombok Barat memiliki berbagai macam pariwisata budaya baik atraksi, religi, dan sejarah. Wisata sejarah dan atraksi terdapat acara bernama Perang Topat. Wisata sejarah dan religi yang dimiliki yaitu Masjid Kuno Karang Bayan dan ada juga wisata Taman Lingsar.

Praktisi Pariwisata Lobar, Zulfan Hadi S.Pd menjelaskan beberapa hal tentang bagaiamana kondisi pariwisata budaya di Lombok Barat saat ini. Beliau menyampaikan belum terkelolanya secara maksimal terhadap obyek wisata itu sendiri seperti beberapa obyek wisata yang berlatar belakang budaya belum dinarasi dengan baik. Sehingga ketika mempromosikan obyek wisata tersebut, pengelola tidak maksimal dalam menyampaikan informasi yang valid bagaimana cerita dan sejarah ada atau terbentkunya wisata tersebut.

Adapun beberapa solusi yang ditawarkan antara lain: Meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan dan pengembangan secara berkala kepada pengelola obyek wisata. Hal tersebut berdampak pada produktivitas sehingga meningkatkan porfitabilitas obyek wisata.

Akademisi Pariwisata UGM Dr. Ir, Muhammad menyampaikan tahapan dalam perkembangan pariwisata. Dalam setiap perkembangannya, stakeholder melalui pengelola harus terus memberikan kesadaran kepada masyarakat bagaimana berinovasi dan memberikan local champion kepada masyarakat itu sendiri. (Tim KM Lobar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *